Atasa pov
Kami sampai di resort yang akan kami tempati selama bulan madu kami nantinya. Well... yerim memilih hawai sebagai tempat bulan madu kami, Aku hanya mengikutinya saja karna awalnya tidak ada rencana dari ku untuk kami pergi berbulan madu.
Kami sampai pada pagi hari, perjalanan yang cukup panjang dan sangat melelahkan. Aku tau yerim sangat lelah disana meskpun sejak di pesawat dia banyak tidur.
Aku membawa koper koper kami masuk ke dalam resort. Kami menyewa satu resort penuh untuk kami berdua saja agar tak ada yang menganggu kami saat kami sedang menikmati waktu.
Kami masuk ke dalam dan aku perlu membawa baran barang kekasih_ Ups! Dia sudah jadi istriku! Aku lupa! Heheheh Mian.
"I'm So tired!!!" Dia berkata dan menjatuhkan tubuhnya di kasur. Aku meletakan koper koper di sudut kamar dan membersihkan tanganku dari itu.
Huft! Lumayan berat juga isi koper yerim. Apa yang dia bawa?.
Aku menurunkan tas ku dan membuka jaket juga topiku. Aku juga merasa lelah karna kemarin kami mempersiapkan pernikahan dan aku tak bisa tidur nyenyak semalaman karna perlu memjaga yerim yang tidur di sisiku.
"Istirahatlah.. kamu pasti lelah" kataku tersenyum ke arah wanita yang kini sudah jadi istriku.
Dia tidak menjawab apapun dan aku berbalik untuk pergi ke kamar mandi. Aku ingin mencuci wajahku dan mengganti pakaian sebentar kemudian membuat kopi agar tidak mengantuk di pagi ini.
Mungkin jadwal kita hari ini adalah tetap di resort? Aku tau kami sama sama lelah dan akan beristirahat dahulu sebelum besok kami akan pergi ke tempat tempat menyenangkan sebagai liburan.
Aku keluar dari kamar mandi memakai boxer dan kaos polos ku kemudian mengambil ponselku untuk menghubungi anakku disana. Aku hanya ke pikiran tentangnya karna saat kami meninggalkannya dia menangis.
"Appa~~~~~ lang Ppa! Lang!" Aku tertawa saat kami sudah dalam panggilan video. Aku baru sampai satu hari dan dia sudah menangisiku seprti aku pergi setahun.
Aku duduk di sofa sambil membawa bir kaleng di tanganku yang ada di lemari es. Aku tak jadi membuat kopi karna lama.
"Iya nanti appa pulang.. nanti pulang appa bawakan oleh oleh ok?" Kataku dan dia hanya menangis karna tidak mengerti.
"Appa~~~ itut appa~~~" katanya dan ya ampun.. aku jadi tak tega seperti ini. Bayiku Yang memggemaskan.
Tak lama istriku keluar dari kamar dan dia mendekatiku kemudian duduk di pangkuanku dan menyndarkan kepalanya di bahuku. Aku mengarahkan ponsel ku ke wajah kami berdua.
"Ouch.. nada tidak disayang appa.. momma yang di sayang appa karna momma yang di ajak pergi appa.." dia menggoda anak kami. Dia suka sekali menggoda anak kami, ya ampun..
"Appa~~~~" dia semakin menangis karna tidak terima aku bersama ibunya. Istriku tertawa puas.
"Sudah jangan dengarkan momma.. nanti appa pulang ok? Appa kerja dulu" kataku mencoba untuk menenangkannya karna aku tau dia menangis kencang disana.
Nada bersama ibu mertuaku seperti biasanya, dia di rawat oleh auntie Irene dan beardy sementara kami berbulan madu. Huft.. jika seperti ini bagaimana kami bisa memiliki anak lain? Dia mungkin akan cemburu terus menerus.
"Ok appa istirahat dulu ne.. nanti appa telpon lagi... Bye Bye sayang.. i love you" kataku dan aku menutup panggilan dengan mereka.
"Hah... ya ampun... bayi kura kuraku.. kenapa dia tidak pernah bisa lepas dariku?" Gumamku mendecak dan menggelengkan kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanfictionBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca