Chapter 4 - Counter

45 6 2
                                    

(4 hari kemudian, yaitu 10 September 2069, Didalam lab milik Prof. Ironi, seseorang sedang menonton tv)

*Suara tv : Pemirsa, sebuah robot hasil kerjasama Profesor Irsyad Zulrohani dan Mister Ambatusyam yang bernama Ambatron, masih mengamuk di area kota Neo-ngawi selama 4 hari berturut-turut, Diyakini robot tersebut sedang menuju ke kota Robogor, Ngawi timur*

(Orang tersebut mematikan tv menggunakan remot)

? : jadi, Prof. Ironi, apa mau mu?

Prof. Ironi : saya ingin....bekerja sama dengan dokter, saya ingin mencoba untuk menghentikan amukan Ambatron, sebelum lebih banyak nyawa terancam....

? : .....

? : tentu saja profesor...hanya dengan satu syarat

Prof. Ironi : apa itu dokter?

(Orang tersebut adalah Dr. Rusdiunus, atau kerap dipanggil Dr. Rusdi)

Dr. Rusdi : aku ingin robotmu kali ini menggunakan wajahku, ya, siapa tau ada yang mau lebih banyak kerja sama dengan ku...cuan bos

Prof. Ironi : ehm...d..dengan senang hati, dokter....

(Beberapa jam kemudian, Prof. Ironi dan Dr. Rusdi selesai mengerjakan robot tersebut)

Dr. Rusdi : jadi....Hanya menggunakan chipset Jmk999?, Dan bahan bakarnya Pejutonium?

Prof. Ironi : y...ya, aku sengaja menggunakan spesifikasi lebih rendah, untuk mencegah robot ini...ya...siapa tau hilang kendali seperti Ambatron...

Dr. Rusdi : masuk akal....lalu, akan kau namakan apa dia?....

Prof. Ironi : hmmm....
....rusdi....
Rusdiunus.....
Rusdimus....
Ya! Rusdimus prime
Akan ku namakan kau, Rusdimus Prime, sekarang, temukan dan kalahkan Ambatron!

Rusdimus Prime : Roger!

(Rusdimus Prime terbang dan pergi)

To be continued...

Jomok WarfareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang