Bab 13

22 1 0
                                    

Hari sudah mulai gelap dengan awan yang sudah berwarna kelabu pertanda akan datangnya hujan Dengan di sertai angin kencang dan guntur yang sudah bergumuruh .

Sekarang zidan sudah sampai di depan rumahnya dia terlihat depresi dan badanya yang masih sakit ia berjalan sempoyongan dengan bantuan tanganya yang merayap ke dinding . Raut mukanya yang sudah pucat pasi dan penampilanya yang berantakan .

Dia berjalan mendekat ke ruang keluarga dan ia membuka leci bawah tv . Dia mengambil botol bening berwarna hijau yang tertulis nama produk di bagian depan . Dia membuka minuman itu lalu meminumnya tak henti ² sampai tak sadar ia menghabiskan minuman tersebut .hingga ia meresakan pusing dan penglihatanya yang tampak kabut hingga ia membuatnya melangkah ke belakang sampai badanya terbentur tembok. Zidan memijit mijit kepalanya dan merasakan efek minuman tersebut . Badanya mulai meresot ke bawah dan dirinya yang semakin tak sadarkan diri .

Prak......
Dia memecahkan botol minum tersebut ke lantai hingga percahanya tersebar ke mana² .

Kesokan Harinya...

Tok... Tok....
"assalamu'alaikum...." suara salam dan ketukan pintu yang sudah dari tadi terdengar dari dalam rumah . Zidan mulai membuka matanya lalu berdiri dan berjalan menuju sumber suara .

"wa'alaikum salam..." jawabnya tak begitu jelas . Dia membuka puntu perlahan sontak,ia kaget siapa yang berdiri di depanya.

" kak zahra?" ujar zidan
Mereka berdua menanggapi dengan senyuman hangat .

" ada apa kalian ke sini ?" lontar zidan

"kami ke sini, bermaksud memberikan surat pengadilan agama untuk kamu," jawab abraham.

"kami sudah memutuskan untuk percerean kamu dan elisa " saut zahra . Abraham menyodorkan angklop besar yang berisi surat percerean mereka. Zidanpun mengambilnya dengan tangan bergemetar rasanya begitu tidak mungkin jika elisa mensetujui percerean ini.

" kami harap,kamu bisa datang ke pengadilan minggu depan " pesan abraham zidan terdiam kaku kini ia merasa ada sedikit rasa kecewa dengan elisa.

Dia hanya mangguk² dan terus menatap angklop tersebut.

" kalau begitu, kami pamit pulang dulu assalamu' alaikum" salam mereka.

"wa alaikum salam " lirih zidan . Ia hanya menatap kepulangan mereka zidanpun menutup pintu dan berjalan ke sofa depan tv.

" hidup gue hancur.... Hancur... Gue udah kehilangan bella , sekarang elisa . Gue udah nggak punya siapa² lagi , temen² juga pastinya marah sama gue, mamah sama papah juga nggak mau nrima gue lagi... Gue harus gimana? " keluhnya ia melempar angklop tersebut ke atas meja .
Zidan membukukan tubuhnya kedua tanganya meremas remas kepalanya air matanya juga mengalir dari sudut mata .

Hanya penyesalan yang ia rasakan entah kenapa hatinya hancur ketika elisa meminta pisah dari dirinya ,bukanya iti yang ia impikan selama ini? Apa karna semua orang sudah menjauh dari dirinya lalu ia ingin elisa yang ada di sampingnya ? Apa kurang puas dia menyakiti hati elisa ? Apa memang dia sudah mempunya rasa terhadap elisa?.

ELISA

Elisa sedang duduk manis di dalam kamarnya ia menunggu kepulangan zahra dan abraham yang dari tadi tak kunjung pulang . Jam dinding menunjukan pukul 01.00 wib dia juga sudah melaksanakan sholat nduhur .elisa penasaran apa jawaban dari zidan ,apakah dia akan mensetujui perpisahan ini ? Atau malah sebaliknya rasa canggung dan rasa bersalah sekarang sedang melanda pikiranya jemarinya terus bertepukan karena dirinya yang merasa gugup.

Tak lama kemudian, zahra dan abrahampun tiba di rumah elisa yang mendengar mereka sudah pulang, ia langsung menemui kakaknya di depan pintu rasa tak sabar akan jawaban yang ia tunggu² .

Cinta Di Akhir  Surah Asy-syarhWhere stories live. Discover now