سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ."Nak, Ghina bangun, kamu kenapa nangis?" Ucap ummi menepuk-nepuk pipi Ghina. Ghina yang mendengar suara ummi nya langsung terbangun kaget.
"Ummi!!!" Teriak Ghina lalu segera memeluk ummi nya.
"Kamu kenapa sih, kamu mimpi? Atau gimana?" Tanya ummi melihat putri semata wayangnya tiba-tiba memeluk nya.
"Ummi, kak Zafran gimana? Kak Zafran baik-baik aja kan?" Tanya Ghina segera melepaskan pelukannya.
"Itulah kenapa ummi kemari jemput kamu, Alhamdulillah Zafran sudah sadar." Jawab ummi duduk di samping Ghina.
"Seriusan ummi? Ini Ghina gak mimpi lagi kan?" Ucap Ghina senang.
"Nggak sayang, memangnya kamu mimpi apa?" Tanya ummi melihat raut wajah Ghina yang cemas.
"Aku mimpi kak Zafran ninggalin aku." Jawab Ghina menunduk.
"Itu hanyalah mimpi, mimpi hanya bunga tidur. Sekarang, ayo ke rumah sakit, Zafran nunggu kamu di sana," ucap ummi. Ghina mengangguk lalu bersiap-siap untuk pergi.
Sampai di sana. Ghina melihat Zafran tengah duduk dengan wajah tersenyum, ia lalu berlari lalu langsung memeluk Zafran.
"Kak Zafran!!!" Seru Ghina sembari memeluk Zafran erat.
"Hei kamu kenapa hmm? Tiba-tiba meluk aku," ucap Zafran mengelus kepala Ghina.
"Jangan tinggalin aku, jangan jauh-jauh dari aku," ucap Ghina semakin mengencang pelukannya.
"Yang pergi ninggalin kamu siapa? Aku di sini, ada buat kamu, aku akan selalu ada untuk kamu." Jawab Zafran memegang pipi Ghina yang sudah basah karena air mata.
"Beneran ya, jangan pergi, jangan ninggalin aku." Jawab Ghina yang masih sesenggukan.
"Iya, aku gak akan ninggalin kamu," ucap Zafran lalu kembali memeluk Ghina. Ghina bersyukur, jika itu hanyalah mimpi, mimpi itu adalah mimpi yang tidak akan pernah ia inginkan lagi, mimpi yang terlihat seperti nyata, walaupun pasti akan terjadi kematian pasti akan datang, namun ia tidak ingin dalam waktu dekat.
"Jadi, aku di maafin nihh?" Tanya Zafran.
"Belum." Jawab Ghina, namun pelukannya semakin erat.
"Beneran?" Ucap Zafran memastikan lagi.
"Yaudah kalau belum maafin, aku pergi." Lanjut Zafran membuat Ghina langsung melepaskan pelukannya.
"Pergi kemana? Kan katanya gak bakal ninggalin aku," ucap Ghina dengan wajah marah nya, bukannya takut Zafran justru malah gemas.
"Kan katanya kamu belum maafin aku, ya aku pergi lagi." Jawab Zafran.
"Gak ada, gak boleh, kamu tetap di sini jangan pergi kemana-mana." Jawab Ghina.
"Tapi di maafin ya," ucap Zafran tersenyum.
"Iya aku maafin." Jawab Ghina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemuda Bertasbih || Saquel CSGA (TERBIT)
Teen FictionHARAP FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU! [Saquel Cinta Seorang Gus Alzam] WARNING⚠️ DI BACA CERITA KEDUA ORANG TUANYA TERLEBIH DAHULU BIAR FAHAM ALUR CERITANYA! Menceritakan seorang pemuda yang duduk di bangku kuliah semester akhir, ia mengagumi s...