part 7

292 23 3
                                    

Maaf yah kelamaan up🙏🏽
Author lagi ada problem dikit🙏🏽jadi maaf jika sering up terlambat🙏🏽
.
.
.
.
.
Happy reading guys 🤗
.
.
.
.
.
.
.
Jika Arya boleh jujur, tawa yang di berikan kara sangat lah indah luar biasa. Dan jika Arya boleh mengakui, dirinya telah terhipnotis sepersekian detik di saat ia melihat tawa itu. Dan seandainya ucapan sampah itu, bukan bukan berasal dari mulut cantik itu. Arya jamin itu adalah hari terakhir baginya.

"Lo gak tau siapa gue? Dan kalo Lo gak tau, Lo cari tau terlebih dahulu bukan cari masalah sama gue." Balas Arya sambil lebih mendekat kan tubuhnya pada kara, sehingga mengikis jarak antara dirinya dan kara. Kini kara mampu merasakan nafas dan aroma parfum yang di gunakan oleh Arya. Kara yang merasakan dan mencium aroma parfum Arya tersebut, sungguh sangat memabukkan bagi nya.

Kara kembalikan fokusnya dan mulai menjawab. "Siapa yang gak tau Lo Arya Mahendra? Lo Arya Mahendra yang paling powerfull, bertiga bersama dua sepupu Lo yang paling di takuti dan kejam di kampus dan di negara ini. But, bagi kara krinaswar Lo dan sepupu Lo gak artinya. Emm bentar apa namanya? Ah iya, the dark side. Bagi mereka kalian se serem itu, But not for me." Ucap kara dengan sedikit mendorong dada Arya dengan jari telunjuk nya.

Seluruh isi kampus yang melihat itu hanya terdiam membeku, karena suasana di saat ini benar-benar mencekam bagi mereka. Begitu pun dengan Zoya yang masih setia melihat semuanya dari lantai atas, ia di buat benar-benar terdiam menatap kara yang sangat bernyali begitu besar.

Tiba-tiba saja Arya mencengkram pergelangan tangan kara dengan sangat kencang. Kara pun terkejut saat merasakan cengkraman Arya yang sangat keras di pergelangan tangan nya, berbarengan Arya yang masih memegang pisau lipat kesayangannya di tangan satu nya.

Kara pun tertawa di tengah-tengah suasana yang sangatlah mencekam.
"Apa, mau sayat tangan gue? Atau mau potong tangan gue? Silakan jika mau lakukan gue gak takut!" Ucap kara dengan nada yang menantang.
Namun jika di tanya keadaan nya sebenarnya saat ini, kara sangatlah gugup. Ia masih teringat kejadian kemarin dimana Arya menggigit tangannya. Namun karena rasa penasarannya ia melupakan semuanya.

Di saat kara diam tiba-tiba saja Arya mengigit tangannya lagi. "Anjing sakit bangsat!" Teriak kara karena rasa nyeri karena gigitan Arya. "Kata nya gak tau jika tangannya gue potong, tapi baru gue gigit dah kesakitan." Ucap Arya dengan dengan nada dingin, dengan tangannya yang masih mencengkram pergelangan tangan kara yang kini sudah memerah kontras di tangan putih kara.

Kara tak membalas apapun lagi, ia kehabisan kata-kata untuk melawan Arya. Masalahnya, gigitan Arya itu menancap persis pada luka yang belum kering, karena gigitan nya kemarin. Dan menyebabkan rasa perih yang berkali-kali lipat.

"Kurang ngajar banget ternyata Lo ya, anjing tau gak Lo. Dasar kanibal gila, bangsat main gigit aja." Ucap kara sambil menghempaskan tangannya dengan kuat agar terlepas dari cengkraman Arya.
"Mulut Lo yang lancang! Sekali lagi Lo ngomong lancang pake mulut Lo sama gue,bukan tangan Lo yang gue gigit lagi. Tapi mulut Lo!" Balas Arya dengan dingin namun tegas.

"Gue gak takut!" Ucap kara dengan penuh penekanan setiap katanya,dan mendekatkan wajahnya pada Arya. "Brengsek!" Geram Arya sambil melayangkan pisau ke udara, sontak membuat kara memundurkan badannya dan memejamkan matanya.

 "Brengsek!" Geram Arya sambil melayangkan pisau ke udara, sontak membuat kara memundurkan badannya dan memejamkan matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
you are mine Where stories live. Discover now