"Falling in love, wouldn't be hard.
I could deal with a broken heart."🍂
"Semenyerah itu kah lo, Ron?"
Kembali cecaran Novia melintas di pikiran lelaki yang tengah memandang luasnya lautan itu. Gemuruh ombak perairan terbuka rasanya begitu selaras dengan gemuruh pelik di kumparan logika miliknya. Jika, mengedepankan perasaan mungkin kata 'cinta' sudahlah terpendar dari bibirnya sejak lama, untuk Salmaya.
"I don't wanna ruin everything, Pi."
Kebenaran bahwa Rony takut merusak segalanya. Merusak mimpi-mimpi Salma tentang arti sebuah pernikahan terutama, tentang begitu picisannya perempuan itu berpegang pada penyatuan dua insan atas nama cinta yang saling ada, selalu mengikuti.
"Lo egois, Ron."
Label yang cukup membuatnya terbeliak, tak percaya.
Bagaimana bisa menjadi egois memaksakan kehendak saat Salma saja tidak tahu-menahu tentang perasaan Rony padanya?
--Bahkan ketika sebaliknya lelaki itu sangat mengerti siapa sosok sejati yang mendiami hati pun pikiran gadis itu, utuh.10 tahun bukan waktu yang singkat, bagaimana teguhnya lelaki itu menata diri, menahan perasaan dalam-dalam ketika yang meluncur manis dari bibir Salma adalah hanyalah tentang pria lain.
Tentang bagaimana berbinarnya mata gadis itu, tentang bagaimana senyuman terbentuk di wajahnya, tentang harapan yang rajin ia titipkan pada desau angin berkaitan dengan jiwa yang ia puja, dan tentu saja bukan Rony orangnya.
"Gak mungkin gue maksa masuk, Pi."
Bukankah benar bahwa simpul sebuah komitmen tidak akan menjadi kokoh jika tak ada 'saling' di dalamnya? Sementara, Rony merasa ia bukan lagi remaja belia yang setelah mengumbar cinta lalu sudah tak terjadi apa-apa atau bukan dalam maksud menuju biduk yang ia damba.
"Iya, makanya gue bilang lo itu egois. Lo egois di atas perasaan lo sendiri."
Boleh dikatakan itu benar bahwa Rony telah menyiksa diri sendiri selama ini. Namun, jika masih boleh membagi sedikit pikirannya. Ia mengamini bahwa cinta ialah ketika meluruhnya ego, teraplikasi pada kesediaan melihat ia yang dicinta bahagia dengan segala apapun yang menjadi pilihannya.
Kata mereka di luar sana, cinta itu banyak bentuknya. Ada yang meyakini 'take and give', konon yang setara. Namun, jika Rony memilih bentuk lain seperti give and give more --yang tidak harus diungkapkan, apakah itu menjadi kurang tepat?
"Sekarang bilang sama gue, di sudut dunia mana yang ada orang mencintai tanpa mengharap cintanya dibalas? Dimana Ron?"
Jauh di relungnya, sebenarnya lelaki itu tak banyak meminta, hanya berusaha selalu hadir di setiap pencapaian Salma, di naik turun kisah hidupnya, di senyum tawa hari-harinya pun tangisan diam-diam perempuan itu di tiap malamnya, Rony ingin selalu ada. Meski sebagai bayangan berwujud, yang mampu menyentuh namun tak dalam merengkuh.
"Saran gue, berhenti sok kuat, berhenti sok jadi pahlawan di atas rasa cinta yang lo simpan buat Salma."
Berada di dek paling atas kapal, tangan Rony terangkat ke udara. Genggamannya erat sungguh pada benda yang memantulkan kelip senja kekuningan, yang secara natural merekam penuh afirmasi baik milik lelaki itu. Afirmasi bernada begitu dahsyatnya pesona Salmaya yang merenggut sebagian besar hatinya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENAMOURED (UNDER CONSTRUCTION)
Fanfiction👩🏻⚕️👨🏻✈️ Doctor Pilot Romance! -• tentang cinta yang dipaksa mengangkasa, atau justru telah berdenyut lama, namun enggan dirasa (?) ✈️ "Setiap aku lepas landas, maka kulupakan sejenak tentangmu dan dunia. Meski begitu, senyumanmu tetap terukir...