Pertemuan Yang Tidak Disengaja

1.7K 48 0
                                    

Pada pagi yang cerah, seorang perempuan baru saja terbangun dari tidurnya, karena matanya terganggu  dengan sinar matahari yang sangan terik

lalu ia pun turun tuk makan bersama keluarganya

sang ayah berkata "Shan ayah tawari lagi, maukah kamu melanjutkan bisnis ayah?" Ucap sang ayah

Shanipun menghela nafas panjang lalu menjawab "Yasudah yah, lagian aku juga belum dapet kerjaan"Ucapnya kepada sang ayah

"Baguslah kalau begitu, kamu mau mulai kerjanya kapan? "

"Besok juga boleh yah"

"Yasudah besok kamu ikut ayah kekantor, Ayah bakal ngajarin apa aja yang perlu kamu tahu"

Mendengar ucapan ayahnya shani pun hanya menganggukan kepalanya beberapa kali

Sehabis makan ia langsung naik menuju kamarnya lalu merebahkan tubuhnya itu diatas kasur empuknya, lalu ia berpikir, kapan ya saya bisa punya pacar?

Ya, Selama hidup shani memang belum pernah memiliki kekasih satu pun, walau ia sudah pernah menyimpan rasa ke seseorang yang saat ini menjadi sahabat yang sangat ia sayangi

Setelah termenung sejenak shani pun tersadar dari lamunannya sebab daritadi handphone yang ia pegang terus berbunyi dan bergetar

Lalu ia menjawab panggilan tersebut

"Halo, iya kenapa fen?"
"Shan, harini free ngga?"
"Iya free kok, kenapa fen?"
"Ketemuan yuk, Di cafe biasa aja lah"
"Oalah yaudah bentar aku siap² dulu"
 
Setelah mematikan panggilan tersebut shani pun bergegas ke toilet lalu mandi

Setelah sekitar 10 menit ia pun keluar dan langsung bersiap² betemu dengan si mpen

Lalu disaat sudah digarasi ia pun langsung menaiki motornya dan melaju ke cafe tersebut

Saat sudah sampai ia segera mencari keberadaan sahabatnya itu

Feni yang melihat shani yang mencarinya dari kejauhan langsung melambaikan tangannya

Shani yang melihat itu langsung menuju meja feni, lalu duduk
Shani lalu bertanya kepada feni

"Jadi kenapa fen kamu ngajak aku kesini?"
"Gapapa mau ngobrol aja hehehe"
Shani yang mendengar itupun hanya ber oh ria
"Btw lo kapan mau punya pacar?, Tiati kalo udah tua kaga ada yang mau ama lu "
"Yaelah, kalo dapet gua juga mau fennn"
Yaudah deh karna gua baik gua cariin mau ga?"
"fen gausah gila deh"
"Dih udah ditawarin juga, Yaudah kalo gamau gua doain lu dijodohin noh"
"Apaansi fen, Ya gamungkin dong gua dijodohin"
"Ya siapa tau aja gitu?"

Tak lama kemudian handphone shani berbuny

Ternyata ayahnya yang melakukan panggilan

"Halo, kenapa pah?"
"Nak, kamu sudah punya pacar?"
"..., Kenapa nanya gitu pa?"
"Jawab aja, Lagian ini ada sahabat papa dari kecil anaknya masih single, Papa mau coba deketin kalian aja, Kamunya setuju ngga?"

Shani berpikir sejenak ......

"Ketemu kapan pa?"
"Kamu mau emang?, Tapi anaknya cewek"
"Iya mau, Lagian aku dulu juga pertama kali sukanya sama cewek pa"
"Yaudah, Minggu depan aja, Nanti papa kabari lagi kalo anaknya mau"
"Iya pa"
*Panggilan terputus*

"Apaantuh shan?"
"Kata gua doa lu manjur sih"
"Hahh, Apaan anjirr"
"Gua mau dikenalin ama anak temen bapa gua"
"Siape?
"Ngga tau, Namanya aja belom tau gua"
"Tanyain gitu kek"
"Ntaran ajalah"

-Merekapun mengobrol sampai siang hari

"Eh mpen, Udah setengah 2 jir"
"Ya emang kenapa?"
"Ya gua mau pulang lahh"
"Ish cepet banget dahh, Ntaran lagi gitu temenin gua"
"Masalahnya gua janji mau nemenin nyokap ke swalayan"
"Oalah bilang kek daritadi"
"Yaudah gua jalan yaaa"
"Yaa bye"
"byee"

-Sesampainya dirumah

"Maaa"
"Iya kenapa shan?"
"Jadi aku temenin ke swalayan ngga?"
"Oh iya lupa, Yaudah mama ganti baju dulu"
"Oke ma aku ke kamar dulu ya, Nanti kalo udah panggil aja"
"iya"

-SKIP Udah sampe swalayan

"Udah belum ma?"
"bentar lagi shan"
"Oh iya aku kesana dulu ya ma, mau ambil permen"
"Yaudah mama ke tempat snack dulu"
"Eh titip keripik ma, Keripik kentang"
"Itu aja?"
"Iya itu aja ma"

Shani lalu segera mencari permen karet kesukaanya itu, Setelah ia mendapatkan permen tersebut ia hendak pergi mencari ibunya, Tetapi ada orang yang memanggilnya dari belakang

Saat ia berbalik ia melihat seorang perempuan yang sangat cantik menurutnya, perempuan itu sangat manis dimata shani, ia pun tertegun melihat kecantikan perempuan didepannya

Perempuan yang sedari tadi menggoyang-goyangkan bahu shani heran kenapa shani tidak berkedip dan bergerak

Tidak lama kemudian Shani sadar dari lamunannya dan berkata
"Eh maaf saya ngelamun jadi ngga sadar"
Perempuan itu tersenyum dan menjawab
"Iya gapapa ka, btw ini dompet kaka ya?"
"Ah iya ini punya saya, Makasih ya"
"Shan mama udah selesai nih"
"Oh iya ma, mana sini aku bawain"
"Nih, Eh temen kamu shan?"
"Bukan ma tadi dia nemuin dompet aku, kayanya jatuh"
"Oh, Ya ampun Makasih nak
"Iya tan sama"
"Nama kamu siapa nak?"
"Nama saya Gracia tante"
"Gracia?Gracia?, Nama kamu kaya ngga asing?, Ayah kamu Hilman Harlan Ya?"
"Lah iya tan, kok bisa tau?"
"Itumah sahabat suami saya nak"
"Wah?, Kebetulan banget tan"
"Hahaha iya, Nanti sampein salam tante ya ke Papa kamu, Bilang aja Salam dari istrinya pak Henry ya"
"Oh iya tan, Saya duluan ya"
"Iya nak silahkan"

Shani yang mendengar percakapan ibunya dan Gracia berpikir sejenak....
apakah gracia yang akan di kenalkan ke dia?
 
Lalu dia berkata
"Ah gamungkin deh, Papa kan sahabatnya banyak"

Setelah selesai berbelanja shani pun mengantar ibunya pulang...., ia naik keatas kamarnya lalu bermain hp

-SKIP Keesokan harinya

"Eughh" Ucapnya saat meregangkan badan‐badannya
"Haduh jam berapa sih ini"
Lalu ia pun mengecek jam tangannya
"Euh jam 06:02, Yaudah mandi dulu ajalah, Baru turun sarapan"Shan

-Skip Sarapan

"Nak, Udah siap kerja belum?"
"Udah pa"
"Barang² yang mau dibawa udah disiapin?"
"Udah pa"
"Shan" Panggil ibunya
"Iya kenapa ma?"
"Kamu nanti mau ketemu sama anak sahabat papa kan"
"Iya ma kenapa?"
"Kalo semisalnya kalian cocok ya, Mama kasih tau aja dari sekarang, Sikap dia itu manja banget shann, Jadi kamu urusin baik² ya"
"Hahaha, Sayang masa dikasih tau sekarang sih, Ketemuan aja belum mereka" Ucap Henry sang ayah
"Ya persiapan aja buat shaninya"
"Ya ampun ma"
"Yaudah nak ayo kita jalan"
"Iya pa bentar ambil sepatu"

Sesampainya dikantor Ayah shani langsung memabwa shani keruangan yang akan dia gunakan untuk bekerja, Dan tak lupa ia mengajari shani berbagai hal² yang perlu ia ketahui

Disaat ayahnya sudah pergi shani melanjutkan pekerjaan sang ayah.
  

-Halo, Saya yang menulis cerita ini, saya akan menyebut diri saya sebagai author saja karena sudah banyak yang gunakan juga ya, Ini pengalaman Pertama Bagi Saya, Sebelumnnya saya belum pernah menulis cerita satu pun, Jadi bila ada kesalahan dalam cerita yang sudah saya buat, Mohon Maaf Karena itu biasanya terjadi diluar kendali saya, Itu saja yang akan saya sampaikan Terimakasih.

Perlahan [GreShan] (Tidak ada lanjutan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang