𝙿𝚊𝚛𝚝 𝟹𝟹

7.9K 676 37
                                    

"Amnesia disosiatif?" Daniel tampak begitu terkejut ketika mendengar perkataan Dokter Edgar.

Setelah berbicara dengan Papanya tentang keadaan Alvian, papanya itu menelepon Edgar dan menceritakannya secara singakat apa yang terjadi pada Alvian agar sang dokter dapat mencari tahu tentang hal itu lalu segera datang ketika mendapatkan hasilnya.

Dan Edgar pun dengan patuh melaksanakannya dan datang satu jam kemudian dengan sudah berbekal ilmu.

"Ya, Tuan Muda. Sebelum saya datang kemari, saya sudah mencoba untuk mencari informasi terkait hal ini kepada teman saya yang kebetulan ahli di bidang tersebut.

"Menurutnya Tuan Muda Alvian mengalami Amnesia disosiatif. Dalam kasus Tuan Muda Alvian, ia hanya melupakan ingatan yang berkaitan dengan peristiwa traumatis yang dialaminya. Sedangkan ingatan lainnya, ia masih dapat mengingatnya seperti orang pada umumnya," jelasnya panjang lebar.

"Sejak kapan?"  Edgar beralih menatap William yang masih tetap memasang wajah datar.

"Saya tidak dapat memastikannya, tapi jika menurut cerita Tuan Muda Alvian kepada Tuan Muda Daniel yang mengatakan hal ini selalu terjadi ketika ia mengalami sakit, maka kemungkinan Tuan Muda Alvian memang sudah mengidap penyakit ini sejak lama. Terbukti dari dirinya yang menyadari hal tersebut. Tapi sepertinya Tuan Muda Alvian hanya mengetahui bahwa ingatannya tersebut hilang karena sakitnya, bukan karena trauma yang menjadi penyebab sakitnya,"

"Apa berbahaya?"

Daniel dan William sedikit kaget ketika mendapati pertanyaan tersebut keluar dari Lion. Yang ditatap pun hanya pura-pura tak melihat dengan pandangan yang lurus ke arah Edgar.

Tadi saat Edgar datang, Lion juga ternyata ikut bersamanya. Saat ditanya untuk apa dia kemari, dia mengatakan bahwa ia hanya ingin mengantar Edgar ke ruang kerja papanya. Tapi setelah ia disuruh keluar karena mereka bertiga ingin membicarakan tentang kondisi Alvian, Lion pun  mengatakan bahwa dia terlalu malas untuk kembali ke kamarnya dan memilih untuk menatap disana.

"Amnesia disosiatif jarang terjadi. Bahkan paling tinggi hanya 7,3% orang yang diperkirakan mengalaminya. Dan setiap orang tersebut memiliki gejala ataupun dampak yang berbeda-beda.

Namun melihat dari data-data sebelumnya, hal ini tidak berbahaya ketika penderitanya dapat menjalani hidup seperti tak terjadi apa-apa. Dan menurut saya, Tuan Muda Alvian mengalami yang ini. Sedangkan akan menjadi berbahaya ketika penderitanya mengalami gangguan pencernaan, merasa mudah cemas, mengidap PTSD, depresi bahkan sampai melakukan self harm."

"Tapi Al pernah melakukannya," gumam Daniel.

Dokter Edgar yang mengerti maksud Daniel berkata, "Syukurlah Tuan Muda Alvian hanya melakukan self harm sekali. Dan dilihat dari kesehariannya sekarang, sepertinya Amnesia disosiatif-nya ini tidak telalu berdampak padanya. Jadi hal ini tampaknya tidak akan berbahaya bagi Tuan Muda Alvian."

"Apa itu akan kembali?" tanya William.

"Sewaktu-waktu itu dapat kembali karena sejatinya ingatan tersebut tak benar-benar hilang darinya, itu hanya terkubur dalam di pikiran orang yang menderitanya. Dan ingatan tersebut dapat kembali secara alami ataupun dengan melalui pengobatan," Edgar menatap tuan-tuanya secara bergantian, "namun saya sarankan untuk menjalani pengobatan saja."

"Jangan!" Semua mata segera melihat ke arah Daniel.

"Biarkan ingatannya kembali secara alami saja."

William mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa?"

"Niel khawatir Al akan kembali chaos ketika diingatkan oleh psikiater tentang traumanya."

"Tapi Tuan Muda, psikiater tidak akan serta merta memberi tahu Tuan Muda Alvian terkait traumanya. Tuan Muda Alvian tentunya akan dibimbing untuk mengatasi traumanya terlebih dahulu oleh mereka. Jadi sepertinya Tuan Muda Al tidak akan kembali chaos ketika diberitahu tentang ingatannya."

Exchange of SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang