Part 20

1.1K 84 12
                                    

There is a special bond between us that grows throughout the our life

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

There is a special bond between us
that grows throughout the our life.
..

Hao terjaga dari tidurnya ketika cahaya mentari menyeruak masuk melalui jendela kamarnya yang tertutup setengah. Saat mencoba bangun tubuhnya benar-benar terasa sangat sakit, salahkan Hanbin yang terus menghujamnya tanpa henti selama satu hari penuh. Beruntung sepertinya masa rut Hanbin telah usai dengan bantuannya.

Bahkan sejak malam itu dan kemarin tak ada seorang pelayan-pun yang berani mengganggu kegiatan mereka meskipun dari dalam kamar itu terdengar sangat gaduh karena permainan gila dan desahan keduanya. Setelah ini Hao akan lebih berhati-hati ketika Hanbin sedang dalam siklus rut-nya.

Sekarang untuk berdiri saja ia tak sanggup karena lubangnya yang berdenyut sakit ditambah tubuhnya yang benar-benar remuk. Ditambah lagi Hao seperti tidak memiliki keberanian untuk bertemu para pelayan mereka, ia sangat malu karena mereka pasti mendengar dan mengetahui semuanya.

Akhirnya setelah berhasil mendudukkan dirinya, Hao bersandar pada head-board dan menoleh kearah Hanbin yang masih tertidur lelap. Tubuh keduanya hanya ditutupi oleh selimut mereka sedangkan Hao sudah tidak tahu ada dimana bajunya terakhir kali karena Hanbin melemparkannya ke sembarang arah ditambah lagi kamar mereka benar-benar berantakan karena mereka melakukan kegiatan panas itu diberbagai sudut kamar mereka selama sehari penuh.

Disaat sedang melamun Hao tiba-tiba teringat akan mimpi yang membuatnya terbangun, kenapa ia terus mengalami mimpi tentang kedua remaja pria tersebut? Apa Hao perlu menanyakan hal ini pada orangtuanya? Mungkin saja mereka memiliki solusi untuk masalah ini.

"emh" erang Hanbin dalam tidurnya yang nampak gelisah, Hao menautkan kedua alisnya. Apa Hanbin juga bermimpi buruk? Pikir Hao, lalu dengan lembut ia membelai surai Hanbin--namun justru membuat sang alpha terjaga dari tidurnya. Kilatan mata berwarna merah terlihat sekilas membuat Hao terkejut, ditambah lagi Hanbin tiba-tiba saja menarik Hao dan memeluknya erat.

"Hanbin? kau kenapa?" tanya Hao ditengah keterkejutannya. Apa rut Hanbin belum usai?

"Hanbin?" tanya Hao lagi seraya menepuk pelan lengan pria yang mendekapnya erat tersebut, "kau baik-baik saja?"

Kilatan mata berwarna merah itu perlahan sirna, manik kecokelatan yang nampak redup segera membuat Hanbin tersadar bersamaan dengan sebutir airmata yang menetes membasahi pelipis Hanbin.

"apa kau mimpi buruk?" tanya Hao seraya mengelus surai Hanbin sayang, ia bisa merasakan Hanbin tengah mengangguk dibahunya. Sepertinya bukan hanya dirinya saja yang mengalami mimpi buruk. Jadi Hao putuskan untuk kembali merebahkan dirinya disamping Hanbin dan membiarkan sang alpha memeluknya sampai merasa lebih tenang.

Ketika sudah merasa lebih baik, Hanbin melonggarkan pelukkan mereka dan menangkup wajah Hao. Ia mulai mengingat kejadian kemarin yang sudah ia lakukan kepada Hao hingga membuatnya menyesal, "maafkan aku, bukankah kemarin aku sangat kasar? kau pasti tidak menikmatinya.." ucap Hanbin dengan suara parau.

Kamu akan menyukai ini

          

Namun Hao justru tersenyum dan balas menangkup wajah Hanbin, "ini sudah tugasku Hanbin, lagi pula meskipun menyakitkan aku juga cukup menikmatinya." jawab Hao namun dengan rona merah manis menghiasi wajahnya. Ia masih belum terbiasa dengan obrolan seperti ini.

"tapi.. ish, apa aku benar-benar melakukan itu padamu?" tanya Hanbin membuat kening Hao berkerut samar.

"melakukan apa?"

"knotting.."

Hening.

Wajah Hao benar-benar memerah sempurna sekarang, ia hanya bisa mengangguk sebagai jawaban. Bahkan Hanbin melakukannya total sebanyak 3 kali dan semua terasa sangat menyakitkan tapi Hao tak ingin membuat Hanbin merasa bersalah jadi ia masih memasang senyuman cantiknya.

"aku pasti sudah gila, aku bahkan lupa memakai pengaman dan mengeluarkannya begitu saja seperti binatang, meski kau tidak sedang heat--bagaimana jika kau hamil?" cemas Hanbin dan sebenarnya itu juga yang Hao khawatirkan sampai saat ini. Meski tidak dalam masa subur, Hao tetap saja bisa dihamili oleh alpha meski prosentasenya lebih kecil dibanding ketika ia sedang heat, "aahh maafkan aku Haoo~" rengek Hanbin frustasi seraya kembali menarik Hao ke dalam pelukkannya.

"tak apa Hanbin, sudahlah eum?" balas Hanbin sambil mengelus punggung Hanbin dengan lembut. Meski sebenarnya ia juga merasa sangat was-was sekarang. Namun semua sudah terjadi dan tak bisa dihindari lagi, jadi mereka hanya bisa menunggu saja apa yang akan terjadi selanjutnya.

 Namun semua sudah terjadi dan tak bisa dihindari lagi, jadi mereka hanya bisa menunggu saja apa yang akan terjadi selanjutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah sedikit membereskan kamar dan mandi kini pasangan muda itu keluar dari kamar mereka untuk makan siang. Para pelayan yang sedang menyajikan makanan tak sengaja bertemu pandang dengan keduanya, mereka lantas segera mengalihkan pandangan dengan wajah memerah karena malu sedangkan dua pelayan berbeda usia tersebut sedang menahan senyuman mereka karena gemas dengan tingkah pengantin baru tersebut.

"apa kegiatan kalian sudah selesai tuan muda?" goda si pelayan yang lebih tua, Shin Miyeong--wanita berusia hampir 50 tahun itu sebelumnya bekerja dirumah keluarga Zhang sebagai kepala pelayan yang melayani Hao sejak kecil. Ia turut senang tuan mudanya akhirnya sudah memiliki pasangan dan ia rasa akan memiliki cerita menarik ketika menghubungi ibu dari tuan mudanya ini. Sedangkan pelayan yang lebih muda hanya bisa terkekeh kecil.

"bibi, tolong hentikan kami sangat malu untuk menghadapi kalian sekarang" cicit Hao seraya menyembunyikan dirinya dibalik tubuh tegap sang alpha.

"kenapa malu--kalian hanya melakukan kegiatan yang memang seharusnya dilakukan," imbuh Miyeong, "lagi pula kalian terlihat luar biasa hari ini, seperti lebih bersinar dibanding biasanya."

"bibiii~" rengek Hao sedangkan Hanbin hanya bisa tersenyum kikuk. Setelah puas menggoda mereka, Miyeong menyuruh keduanya untuk duduk dan menyantap makanan yang sudah disiapkan. Setelah para pelayan melanjutkan pekerjaan mereka, kini tersisa Hanbin dan Hao saja dimeja makan.

'Till We Meet Again | BINHAO X GYUJIN ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang