Nomor itu lagi

151 9 0
                                    

Kini Alvarka dan Kevin berdiri berhadapan saling melempar tatapan tajam.

"Terakhir kali lo balapan nebar paku sekarang tawuran nyewa preman, segitu pengecut nya seorang Kevinno Alderick" Alvarka menatap Kevin dengan senyum mengejeknya.

Kevin menggeram kesal merasa di rendahkan "lo ngga akan bisa tertawa bahagia setelah semuanya terbongkar Alvarka"

Alvarka melangkah maju mengikis jarak di antara keduanya berbisik pelan di samping telinga Kevin  "ah gue juga mau bilang itu sama lo, jadi tetap bernafas sampai harinya tiba" Alvarka menepuk pelan pundak Kevin dengan senyum miring yang terpatri di wajah nya.

Sedangkan Kevin sudah menegang di tempatnya peringatan Alvarka tersirat akan makna membuatnya gugup di tempat "alah bacot lo anjing"Kevin melayangkan pukulannya namun dengan gesit di tangkis oleh Alvarka.

Lapangan yang tampak sunyi kini berubah tidak kondusif lagi, baik Phoenix maupun Black Wolf sama sama melayangkan serangan.

"Anjir nih Kevin nyewa preman ngga bilang bilang" Bagas menendang perut preman yang berkepa botak.

"Emang mau lo ngapain kalau si setan itu bilang" Gavan menanggapi dengan kondisi tak jauh beda dengan Bagas.

"Gue mau doa biar dikirim bala bantuan berupa malaikat"

"Dari mana lo dapat konsep gitu anjing"

"Jangan ngelawak lihat situasi kita" Sagara mendengus jengkel.

Anggota phoenix masih berdiri tangguh berbeda jauh dengan Black Wolf yang sudah banyak tumbang begitu pula dengan preman sewaan, yang membuat Kevin menggeram marah.

"See, lo kalah" Alvarka memukul wajah Kevin yang sudah babak belur terbukti banyaknya bekas pukulan yang menghiasi wajah tirus nya.

Menggeram kesal "gue bakal balas lo lebih dari ini Alvarka" Kevin berusaha bangkit meskipun tertatih tatih "cabut" intruksi nya kepada anggota.

Alvarka mengedikkan bahunya acuh menatap kepergian Kevin dan anggotanya.

"Woy cemen" Nathan mengangkat jari telunjuknya ke bawah guna mengejek.

"Kasian udah nyewa preman tapi tetap aja kalah" sorak beberapa anggota Phoenix.

"Pakai acara apaan buat ngerayain kemenangan kali ini" celetuk Theo sombong.

 
                                   ***

"Ah pegel bener gue habis baku hantam sama gengnya Kevinanjing" Theo meluruskan kaki nya "mana bawa preman lagi"

Sekarang Alvarka beserta ke enam sahabatnya, dan juga anggota lainnya sudah berada di markas usai tawuran dengan geng Black Wolf yang di pimpin oleh Kevinno.

"Tapi kita juga yang menang" dengus Bagas.

"Al lo ngomong apa sama Kevin tadi, muka dia kesel bener kelihatannya" Gavan menatap Alvarka.

"Bukan apa apa, gue pulang dulu" pamit Alvarka.

"Cepat amat Al, muka lo belum di obatin" Bagas menatap wajah Alvarka yang belum tersentuh obat sama sekali.

"Iya bos, ngga di obatin dulu" tawar Sagara.

Alvarka menggeleng "ngga perlu, Thanks"
Pemuda itu melangkahkan kakinya keluar markas melajukan motornya.

Setelah beberapa menit motornya berhenti pada bangunan yang tampak sederhana, tangannya mulai mengetik sesuatu pada ponselnya.

Orang ganteng😏

Keluar gue di depan rumah
Lo

Setelah mengirimkan pesan itu Alvarka memasukkan ponselnya ke dalam sakunya jeans nya tidak lupa mengganti nama kontak orang tersebut.

AlvarkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang