BAB 1
PROLOG
_____o0o_____
***
Suasana sore yang masih sangat terasa panas, merupakan jam pulang bagi sebuah Sekolah Menengah. Pintu gerbang itu diisi oleh kendaraan para siswa dan siswi yang ingin cepat-cepat pulang dan mengistirahatkan tubuh dari lelahnya menimba ilmu.
Terlihat dua orang siswi sedang menaiki motor diselingi pembicaraan random. Sesekali mereka akan saling pukul dan menertawai kegiatan tersebut. Sementara dua teman mereka yang lain tengah menunggu di dekat gerbang sambil menggerutu. Bagaimana tidak? Cuaca panas seperti ini mereka malah asik bercanda dan memperlambat waktu untuk pulang.
"Mereka itu lagi ngapain, sih? Udah tahu cuaca panas kayak gini masih aja mau main-main," gerutu gadis dengan rambut yang dikuncir ekor kuda dan memakai kacamata, terlihat seperti wibu.
Sedangkan lawan bicaranya hanya menggelengkan kepala sambil terus memperhatikan layar ponselnya dan sesekali mimik wajahnya mengkerut.
Sahabatnya yang berada di samping sudah tahu apa yang dilakukan olehnya, tetapi yang menjadi tanda tanya adalah, kira-kira cerita apa yang sedang dibaca sampai membuat raut wajahnya itu berubah-ubah.
"Oy, lagi baca cerita apa? Kayaknya seru banget, spill dong," ujarnya penasaran.
Sang empu menoleh, lalu menjawab, "Ini cerita yang kamu buat, kasihan banget karakter cewek favorit aku, padahal dia enggak salah apa-apa malah kamu buat mati! Aku enggak terima," jawabnya menggebu.
"Lah, kok ngamok? Ya suka-suka sayalah! Kok, situ yang ngatur!" balasnya tidak terima.
"Pokonya buat karakter favorit aku hidup lagi!" teriak gadis dengan bando itu sambil menjambak rambut gadis berkuncir ekor kuda.
"Sakit, woy! Gimana mau buat hidup lagi kalau memang takdinya udah aku tentuin mati! Suka aneh memang para pembaca ini, lagi pula cerita itu enggak bakalan aku lanjutin lagi," jelasnya setelah jambakan tersebut sudah terlepas.
Gadis berbando itu menyerengit. "Memangnya kenapa? Padahal dari sekian cerita yang kamu tulis, ini favorit aku."
Yang ditanya hanya mengangkat bahu dan menyengir tatkala kegiatannya tadi disaksikan oleh pak satpam yang tengah duduk di posnya.
"Aku udah kehabisan ide, dan yang paling penting aku selingkuh naskah lagi, hahaha!"
Serli adalah nama gadis berbando itu hanya menggelengkan kepala mendengar tawa menggelegar dari sahabatnya. Sangat disayangkan gadis itu suka selingkuh naskah, padahal setiap ceritanya itu menarik. Akan tetapi, yang namanya pembaca hanya bisa menurut apa kata penulisnya.
"BTW, Put sama Wik mana, sih? Daritadi nunggu enggak keluar-keluar, itu malah kayaknya enggak ada di deket motornya" gerutunya.
"Mungin Puput lagi berak, terus Wiwik terpaksa menemani," jawab gadis dengan nametag Diah di seragamnya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Sekawan : The Gorgon Empire
Fantasy♛ 𝕶𝖊𝖘𝖎𝖆𝖑𝖆𝖓 𝖆𝖜𝖆𝖑 𝖘𝖊𝖇𝖚𝖆𝖍 𝕻𝖊𝖙𝖚𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌𝖆𝖓.🂡 Kehancuran kerajaan sudah di depan mata, empat gadis takdir terhisab masuk pada pergolakan yang terjadi di lingkaran bangsawan. Harta, tahta, dan cinta. Pengorbanan yang menjadi keku...