Chapter 11: HUKUMAN LAGI?

126K 6.2K 2.3K
                                    

Seperti biasa Moll, jangan lupa vote dan ramaikan kolom komentar cerita ini. Jangan lupa juga buat follow akun aku okey!!

SELMAT MEMBACA MOLL!!❤️🫵🏻💐

***

Pagi ini Aluna sudah rapi dengan seragamnya. Aluna sekarang lagi mengganti perban di tangannya juga di kepalanya. Sedikit meringis karena memang jahitan di lengannya masih sangat basah. Setelah merasa sudah selesai, cewek itu kembali menyimpan kotak p3k di tempat aman dan berjalan keluar rumah.

Aluna keluar rumah dengan senyum yang tidak luntur dari mulutnya. Ia begitu senang saat ini mengingat jika kondisi neneknya semakin membaik. Sebelum siap siap kesekolah tadi, Aluna terlebih dahulu mengejek keadaan menekannya. Dan yeah, neneknya sudah semakin membaik.

Aluna merasa senang jika neneknya membaik, karena ia hanya mempunya Nasyita neneknya. Sedangkan Givano sepupunya, ah sudah lah.

Aluna berjalan ke halte dekat rumahnya. Disana sudah banyak orang dengan berbagai seragam sekolah yang berbeda. Aluna berdiri disana. Mengeluarkan ponselnya dan memainkannya. Begitu fokus pada ponselnya tanpa sadar jika seseorang mulai mendekat kearahnya.

"Hai.. Anak SMA Galaksi?" Suara itu membuat Aluna menoleh kearah samping. Cewek itu mengerutkan keningnya bingung.

"Iya. Kamu anak SMA Cakrawala?" tanya Aluna balik. Cowok itu tersenyum kemudian mengangguk.

"Kayaknya gue pernah liat lo deh. Tapi dimana ya?" cowok itu meletakkan jarinya di dagu berpikir.

"Ouh ya, lo pacarnya Sagara kan? Lo pernah ke sekolah gue waktu itu."

Aluna berpikir sebentar. Menurutnya cowok itu juga tidak asing baginya. Seperti pernah melihatnya.

"Lo Zidan kapten basket SMA Cakrawala?" tanya Aluna memastikan. Zidan mengangguk.

"Ouh pantes, kayak gak asing," lanjut Aluna.

"Ouh ya.. Btw kenapa lo disini? Gak bareng Sagara?" tanya Zidan. Raut wajah Aluna seketika berubah, namun tidak bertahan lama hingga akhirnya ia kembali mengukir senyum.

"Sagara lag-"

"Aluna!" panggilan itu membuat ucapan Aluna terhenti. Keduanya melihat kearah sumber suara. Dari arah sedikit jauh terlihat seorang cowok yang berlari kecil kearah mereka.

"Ngapain sama cewek gue disini?" tanya Sagara sinis pada Zidan setelah berada disana.

"Santai dong bro. Gue ngobrol doang sama pacar lo," ucap Zidan. Sagara memutar bola matanya malas kemudian menarik Aluna pergi dari sana.

Zidan tersenyum smrik melihat Sagara yang kesal terhadapnya. "Ini baru permulaan, Gar," gumam Zidan.

***

Brukk..

"Ngapain lo sama Zidan di halte? Nge jual diri?" bersamaan dengan ucapan itu Sagara melempar helm kearah tubuh Aluna. Untung saja cewek itu bisa menangkapnya.

"Gak, Ga. Tadi dia nyamperin gue."

Baru saja sampai diparkiran sekolah Sagara sudah menuduhnya yang bukan-bukan.

"Alah banyak alesan lo. Sehari aja lo gak nge goda cowok meriang lo!" Sagara turun dari motornya. Cowok itu menatap lengan Aluna yang ter perban juga kepala cewek itu.

"Lebay lo, gitu aja diperban," ucap Sagara. Sebelum pergi meninggalkan parkiran sekolah cowok itu terlebih dahulu melepas ranselnya dan melempar kasar pada Aluna.

SAGARALUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang