End [?]

666 100 42
                                    

Heum... dari mana saya harus memulai,

Intinya cerita ini masih jauh dari selesai, juga pagi ini ada satu lagi chapter yang harusnya up sebagai ganti saya yang beberapa hari istirahat.

Tapi pagi tadi saya mendapat sebuah komentar yang membuat saya mulai berpikir,

Semakin saya berusaha memahami dia sebagai pembaca, semakin saya mulai berpikir tentang untung dan rugi saya sebagai penulis.

Saya nggak masalah dan justru senang ketika ada yang berkomentar meminta saya update chapter selanjutnya, karena itu adalah satu bentuk penghargaan terhadap suatu karya.

Tapi, ketika permintaan itu berubah menjadi tuntutan bahkan justru menyalahkan frekuensi update saya atas ketidak mampuan pembaca mengingat alur samapai harus capek-capek membaca chapter selanjutnya.

Saya mulai mempertimbangkan untung dan rugi, terlebih ketika pembaca itu tidak memberikan dukungan berupa vote atau komentar positif sebelumnya.

Ini memang satu komentar dari banyak yang lain, tapi saya juga hanya manusia😊

Komentar itu sudah dihapus, tanpa keterangan atau tanggapan atas jawaban yang saya berikan, jadi tidak ada etika di sini. Tadi ada yang ikut berkomentar membela saya, saya berterimakasih untuk itu.

Tidak ada penulis yang ingin dipersalahkan atas tidak terpenuhinya harapan pembaca, ini berlaku bagi mereka yang dibayar, apalagi yang tidak dibayar.

Saya lebih suka membaca komentar paling tidak bermoral sekalipun yang membahas tentang alur cerita maupun karakter yang saya tulis, daripada komentar tertata yang menyalahkan saya.

Perlu diingat bahwa, di sini saya tidak memiliki satu kewajiban apapun.

Saya nggak masalah dengan silent reader, saya juga nggak menuntut untuk memberi vote maupun komentar, karena itu, sudah seharusnya sebagai pembaca yang demikian juga tidak menuntut saya.

Jadi, mari saling menghargai😊

Cerita ini saya tulis sebagai pelarian atas satu projek besar yang saya miliki, ketika akhirnya cerita ini justru memberi saya tekanan dan tuntutan, saya tidak lagi memiliki alasan untuk melanjutkan.

Mungkin cerita ini akan saya selesaikan dalam draf saya, atau mungkin kedepannya saya lanjutkan ketika saya bisa kembali berdamai.

Saya berada di lingkup pertemanan dengan pekerja kreatif professional, bahkan saya sendiri, pemikiran tentang realistis itu selalu bergaung disekitar saya, tapi saya selalu berpegang dengan idealisme dan menentang mereka.

Hari ini, idealisme itu mulai saya pertanyakan.

Mengembalikan kembali idealisme saya dalam menulis cerita ini memerlukan waktu yang cukup panjang.

Jika memang menunggu itu memberatkan, silahkan drop cerita ini😊

Terimakasih...

BITTER AND SALTY [HIATUS]Where stories live. Discover now