Sasha dan Kehidupan Sekolahnya

30 6 1
                                    

Saat mulai naik ke kelas 8 aku disibukan dengan berbagai macam kegiatan sekolah maupun luar sekolah. Aku terlibat dalam OSIS sebagai bendahara kegiatan, dikenal sebagai siswi yg galak dan kenal hampir seisi sekolah mungkin itu salah satu alasanya.

***

Disibukan dengan kegiatan OSIS aku juga mengikuti marchingband sekolah, setiap rabu dan kamis sore hampir tak pernah aku melewatkan jadwal latihan marchingband. Begitu juga di hari Jumat dan Sabtu malam lepas isya, aku mengikuti latihan beladiri karate di dojo aula pabrik tempat ayah ku bekerja. Senin dan Selasa tak mungkin luput begitu saja, aku juga mengikuti les mata pelajaran matematika dan bahasa inggris. Kedengaran nya memang cukup melelahkan.
Tapi aku menikmatinya.

***

Aku satu satunya anak dari mama ku yg bisa dibilang cuek dan punya kehidupan ku sendiri, mama selalu membebaskan untuk melakukan apapun dalam konotasi itu memang hal baik. Cuek dengan pakaian dimana semua anak perempuan seusiaku sibuk dengan mulai tampil cantik, aku hanya nyaman dengan kaos, jaket, topi dan celana panjang yg hampir dibilang gk ada sisi femininnya. Nyaman, mungkin karna alasan itu bahkan rambutku ku biarkan tumbuh panjang dan selalu ku ikat seadanya asal tidak mengganggu kesibukan ku.

***

Aku berada di kelas 8A dimana semua berisi murid murid unggulan, sedikit terpacu rasanya ada di antara mereka yg hampir selalu bersaing dengan nilai. Prass juga berada di kelas yg sama lagi dengan ku yaitu 8A, entah kenapa prestasi ku dan prass selalu kejar kejaran, dia yg terkadang di peringkat 5 aku peringkat 6, atau aku yg diperingkat 5 dia 6. Bersaing, ya bisa dikatakan begitu, sejak itu kami mulai sedikit lebih dekat.

saat pengumuman ujian tengah semester di umumkan di mading sekolah

Bahasa inggris
1. Neo 90
2..... 90
3..... 89
4.Ananta Sasha 86
5.M. Prasstyo 86
6.....
..
..
38.

"prassss ngikutttt mulu sihh, jangann jejerin namaaakuuu ahhhh elah" seru ku sebal dan tak mau kalah dari prass

"itu juga harusnya namaku yg duluan, kamu urutan 4 karna memang absensi nama kamu awalan A" prass yg juga tak mau kalah

begitulah hari hari kami, bersaing dengan nilai apalagi untuk mata pelajaran yg satu ini, karna prass yg selalu membandingkan bahwa aku mengikuti less sedangkan dia hanya belajar sendiri dirumah. semenjak itu prass sering sekali menjahili ku meledek ku, hingga seisi kelas menjuluki kami "tom and jerry" yaa julukan yg memang sangat pasaran di masa itu untuk dua orang yg selalu saja tak pernah akur satu sama lain. Hampir setiap hari saling meledek beradu pintar bersaing nilai dengan prass.
Hingga suatu hari aku begitu lelah dengan seluruh kegiatan ku dan saat itu prass meledek ku sedikit keras, akupun menangis dibuatnya.

"haalaah sok capek, mangkanya jangan sok eksis sana sini, jangan lupa ntar ujian harian bahasa inggris, kalah jangan ngamuk, katanya anaknya Mr.Eddy(guru less bahasa inggris ku) masa kalah terus" ucap prass yg duduk tepat di belakang bengku ku.

"iyaa emang aku sok capek sok kuat, mana ada yg tau aku bisa capek beneran, bodo amat sama nilai" sambil menundukan kepalaku dimeja dan menangis

"shaa?? shaa kok nangis, ahh elah, yauda yauda maaf" prass mendekati meja ku dan berlutut disamping tempat duduk ku sembari berusaha melihat wajahku yg kubenamkan

tak sedikitpun aku menjawab nya, kemudian Mrs.Rina (guru bahasa inggris di sekolahku) memasuki kelas untuk memulai pelajaran dan ujian harian. hening suasana kelas saat ujian dimulai, aku masih mengatur nafasku yg sedaritadi menahan tangis. setelah itu prass tak pernah mengajak ku berbicara ataupun meledek ku lagi, begitupun aku.

***

Seminggu setelah itu, hasil ujian pun di umumkan oleh Mrs.Rina di depan kelas saat memulai mata pelajaran nya.

"Ferdy 80" ucap mrs.rina dan ferdy pun menghampiri mrs.rina untuk mengambil lembar hasil ujian nya

"Sasha 80" pasrah aku melangkah kedepan dan berfikir ahh sudahlah pasti aku kalah lagi

"Prass 30, kenapa prass kamu tidak belajar?" tanya mrs.rina yg sama terkejutnya denganku.

tidak mungkin nilai prass hanya 30, apa dia asal asalan menjawab nya, tapi kenapa?
seisi kelas pun terheran heran dan prass hanya diam mengambil hasil ujiannya lalu kembali duduk. Apa karna aku? saat pulang sekolah aku menghampiri prass dan menanyakan padanya.

"kok bisa nilai kamu 30, kenapa?" tanya ku sambil berjalan di sampingnya

"iya males" jawab prass seadanya

"gara gara aku?" aku yg masih merasa aneh

"gara gara cuma bisa liatin rambut kamu dari belakang kayak gini terus, gk bs lihat wajah kamu, gmn aku gk males" ucap prass sambil menarik ikat rambutku dan berjalan pergi

Cinta itu Buta atau BodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang