7

3.5K 448 42
                                    


"Seru ya? Pergi tanpa memberitahuku?" Ucap jisung menatap haechan dengan tatapan tajam

Penampilan jisung saat ini sangat berbeda dengan jisung di sekolah yang selalu terlihat culun dengan kaca mata tebalnya. jisung yang duduk di sampingnya terlihat lebih dewasa dan tatapannya sangat mengintimidasi

"Kemanapun aku pergi bukan urusanmu dan kita tidak punya hubungan apapun sampai aku harus memberi tahumu" ucap haechan yang juga menatap tajam pada jisung walau dia sedikit takut saat ini

Jisung menghela nafas berat lalu menyisir rambutnya dengan jari jari tangannya hingga menunjukan keningnya

"Hyung aku berjanji akan melindungimu, jika kau pergi tanpaku lalu siapa yang akan melindungimu?" Ucap jisung

"Aku bisa melindungi diriku sendiri"

"Hyung yang bahkan akan berlari saat melihat kecoa memang bisa melindungi dirimu sendiri? Hyung bisa memukul orang? Atau hyung bisa membalas pukulan orang?" Tanya jisung yang membuat haechan terdiam

"Tidak bisakan? sejak donghyuck hyung terbaring koma di rumah sakit... hyung sekarang adalah tanggung jawabku. Aku yang membuat hyung datang ke sini dan berpura pura menjadi donghyuck hyung. jika sesuatu terjadi padamu apa yang harus ku katakan pada donghyuck hyung saat dia sadar?" Ucap jisung

"Mian..." ucap haechan yang merasa bersalah dan merasa ucapan jisung ada benarnya

"Mianhe... aku hanya mengkhawatirkanmu hyung" ucap jisung

"Eung..." haechan hanya diam dan kembali menatap keluar jendela

Jisung memperhatikan ponsel hitam yang ada di genggaman tangan haechan

"Apa hyung sudah bisa membuka ponsel donghyuck hyung?" Tanya jisung

"Belum, ini bukan ponsel donghyuck. Aku beli yang sama agar teman temannya tidak curiga. Aku hanya memindahkan nomor donghyuck ke sini" ucap haechan

"Aku kenal seseorang yang bisa membuka kode ponsel dengan paksa, jika kau mau—"

"Tidak... aku akan membuka ponselnya sendiri" ucap haechan

"Baiklah jika itu mau mu hyung, beri tahu aku jika kau sudah bisa membuka ponsel donghyuck hyung" ucap jisung

"Harusnya kau tidak pakai kaca mata di sekolah agar tidak di remehkan" ucap haechan mengalihkan topik

"Pakai lensa setiap hari membuat mataku gatal hyung" ucap jisung










...

Begitu tiba di rumah, haechan duduk di ruang tamu dan menatap piagam piagam penghargaan yang di pajang di sebuah lemari kaca

"Adikku memang keren..." gumam haechan dengan senyum tipis

Haechan masuk ke kamar donghyuck dan merebahkan dirinya di kasur

Dia menatap sekeliling kamar donghyuck yang di dominasi warna gelap

"Kamar ini... suram.." gumam haechan

Haechan menarik laci di samping nakasnya dan mengambil sebuah ponsel hitam yang sama persis seperti ponselnya.

"Apa ya paswordnya? Tanggal ulang tahun kami bukan... tanggal lahir mommy dan daddy juga bukan..."

"Apa tanggal pernikahan mommy dan daddy?" Gumam haechan yang mengetik angka angka di ponsel itu

"Bukan juga... lalu apa?! Masa 123456?!" Kesal haechan yang tidak berhasil membuka ponsel donghyuck

"Bukan juga! Donghyuck kan sangat pintar mana mungkin paswordnya sesimpael ini seo haechan..." ucap haechan yang lelah saat melihat pasword 123456 nya juga salah

Kamu akan menyukai ini

          

"Apa jangan jangan ada hint tersembunyi di kamar ini?" Curiga haechan

Haechanpun bangun dan membongkar semua barang barang donghyuck

"Semuanya hanya buku pelajaran? Dan kertas kertas ujian ini..." gumam haechan menatap kertas kertas uijian yang semua nilainya 100

"Donghyuck tidak terlihat rajin tapi nilainya selalu bagus... Kalau aku seperti donghyuck... apa daddy dan mommy tidak akan bercerai?" Gumam haechan yang menatap sendu salah satu kertas ujian matematika dengan nilai sempurna milik donghyuck

Haechan kembali membongkar barang barang di kamar donghyuck

"Apa tidak ada apapun di si— buku ?" Gumam haechan saat mengobrak abrik laci di bawah tempat tidur donghyuck dan menemukan sebuah buku hitam yang di letakan paling bawah

"Oh album" ucap haechan saat membuka buku itu yang berisi pelastik foto

"Albumnya kosong..." Heran haechan yang tidak menemukan apapun saat membalik setiap halaman album itu

"Ini..." namun di halaman terakhir terdapat sebuah foto yang membuat haechan terdiam

"Saat ulang tahun kami yang ke 10" gumam haechan yang menatap lamat foto itu

Di dalam foto itu haechan dan donghyuck tengah membuat istana pasir dan di belakang mereka ada Johnny dan ten yang menemani

"Sudah lama sekali... ternyata dia masih menyimpan ini... ku kira dia sudah membuang semua kenangan dengan daddy" ucap haechan yang sedikit terharu

"Tapi kenapa hanya ada ini? Tidak ada foto lain?" Heran haechan yang mengeluarkan foto itu dari album

"Kami berdua lucu sekali saat itu, tapi aku lebih lucu, kiyowo" ucap haechan

"Birthday echan dan hyuckie ke 10" haechan tersenyum geli membaca tulisan berantakan di belakang foto itu

"Tulisanku dulu seperti cacing, pantas saja tidak ada yang bisa baca" ucap haechan

"Sun?" Gumam haechan membaca tulisan di sudut kanan yang berada di belakang foto itu

"Apa donghyuck yang tulis?"

"Jangan jangan ini pass— tapikan passwornya angka... ck! Kalau membuka ponsel ini saja tidak bisa bagaimana aku bisa membuka kunci pintu ruangan donghyuck di club?! Mereka akan curiga jika donghyuck tidak bisa membuka pintu ruangannya sendiri" ucap haechan frustasi

haechan yang kelelahan tertidur nyenyak di atas kasur begitu kepalanya menyentuh bantal

















Haechan terbangun akibat suara ribut di depan kamarnya, dengan langkah kecilnya haechan pergi mengintip dari balik pintu kamarnya

"Ten! Apa maksudmu mendaftarkan donghyuck ke sini?! Ini untuk anak anak smp! Dia masih sd!" Ucap johnny yang menatap marah pada ten

"Kenapa memangnya? Ini bimbingan belajar yang bagus"

"Dia masih kecil! Jangan memaksanya terus belajar!"

"Dia pintar jadi tentu saja kepintarannya tidak boleh di sia siakan, orang tua lain sudah mendaftarkan anak mereka sejak sebelum masuk tk!" Ucap ten

"Kenapa kau mengikuti orang lain?! Bukan begini jadi orang tua yang baik! Kau menghancurkan mental anakmu dengan menekannya harus menjadi yang terbaik! Kau tidak memberi donghyuck pilihan! Dia—"

"Orang tua yang baik? kau sendiri bagaimana?! Kau sibuk bekerja dan tidak ada waktu untuk anak anakmu! Kau tidak tahukan donghyuck selalu mendapat nilai sempurna di setiap pelajaran?! Gurunya bahkan bilang dia anak jenius!" Ucap ten

Broken wingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang