TK || 04

394 20 2
                                    

_happy reading_

"ZURA!"

"zura, zura lo kenapa zura" ellen sungguh panik melihat sahabat berteriak kesakitan sambil memegang kepala.
Ceklek

"ZURA, ellen achel, zura kenapa?" baru membuka pintu rawat inap putri nya dirinya malah disambut dengan teriakan sang putri.

"gk tau tante, tiba-tiba zura berteriak sambil memegang kepalanya" jelas achel dengan wajah paniknya.

Aargrrr

"zura sayang, kamu denger suara mommy?"

Bruuk

"Zura, zura, achel tolong pencet tombol samping bankar zura"

"iya tante"

Tak berselang lama dokter dika pun datang dengan diikuti 1 orang suster.

"nyonya, dan nona-nona sebaik nya tunggu diluar selama nona zura diperiksa"

"baik dok"

Beberapa menit kemudian pemeriksaan zura pun selesai. Dokter dika pun keluar dari ruangan zura diikuti suster yg bersama nya tadi.

"bagaimana keadaan putri saya dok"

"putri nyonya seperti nya berusaha mengingat memori nya yang hilang, maka itu lah reaksi yang didapatkan nona."

"baik dok"

"iya nyonya, kalo gitu saya permisi"

"dokter" ellen tiba-tiba memanggil.

"ya?"

"apa boleh kami masuk?"

"boleh, asal kalian jangan mengganggu intirahat pasien"

Setelah kepergian dokter dika, mereka bertiga kembali masuk dengan pelan.

'semoga kamu cepet sembuh ya syang' batin mommy Letta.

'cepet sembuh zura ku' batin achel.

'cepet sembuh ya cantik' batin ellen.

•••••

Sedangkan di alam bawah sadar terlihat gadis cantik bergaun putih yang sedang kebingungan di tengah hamparan taman yang indah.

"eh, ini tubuh Qilla? Qilla kembali lagi ke tubuh Qilla?" tanyanya entah kepada siapa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"eh, ini tubuh Qilla? Qilla kembali lagi ke tubuh Qilla?" tanyanya entah kepada siapa.

'kamu tidak akan kembali lagi ketubuh mu' suara asing terdengar ditelinga Qilla.

"suara siapa itu, eh tamannya cantik banget" zura seakan lupa dengan suara asing tersebut.

"Haii Qilla" suara asing terdengar kembali tapi suara itu datang dengan seorang gadis yang cantik.

"Haii, eh kamu zura? Kamu zura kan? Iya kan?" Qilla bertanya dengan tampang imut nya.

"iya, aku zura, kamu tau alasan kamu berada disini?"

"enggak"

"Hufftt"

"kenapa? Kamu sesak nafas ya?"

"enggak, itu hanya menghela nafas Qilla" ternyata Qilla sangat menyebalkan.

"ouh ok ok"

"mau dijelasin gk kenapa kamu disni"

"mau-mau"

"ayo kita duduk disana" ajaknya, lalu mereka berjalan beriringan kebangku yang sudah tersedia di sana entah sejak kapan berada disna.

"jadi, kenapa qilla jadi berada disni?"

"kamu disini karna ingin diberi tau bahwa kamu gak akan bisa lagi kembali ke tubuh kamu yanh dulu"

"Tapi ini?"

"ini hanya roh kita Qilla"

"roh kita? Jadi nanti kalo Qilla bangun Qilla bakal tetap di tubuh zura gitu?"

"iya"

"tapi kalo aku ditubuh zura, roh zura bakal kemana?"

"roh ku bakal diambil tuhan Qilla"

"kenapa roh zura bakal diambil tuhan?"

"karna aku sudah cape hidup didunia, aku nyerah dengan ujian dunia"

"kenapa zura nyerah sih, zura tuh harus semangat jangan nyerah, didunia banyak kok yang sayang zura"

"memang banyak yang sayang sama aku, tapi aku udah gak sanggup dengan semua ini. Aku minta tolong ya buat jaga keluarga ku, teman, dan orang-orang terdekat aku, aku menyayangi mereka, jangan kamu menyakiti mereka" zura sudah pasrah dengan takdir yang menimpanya.

"Tapi-

"aku mohon Qilla"

"oke, Qilla bakal lakuin semua, tapi Qilla gak janji ya zura"

"iya, makasih atas semua nya"

"hmm, sama-sama zura"

"tutup mata kamu agar kamu kembali ketubuh baru kamu" Qilla mulai menejamkan matanya. 'maaf ya zura, qilla gak bisa janji soal gak nyakitin orang yang kamu sayangi, Qilla bisa saja membalaskan semua perbuatan yang mereka lakukan ke kamu dengan cara Qilla sendiri' batinnya dan cahaya putih datang seakan ingin menjemput diri nya.

Eeuhhggg

"sweety kamu sudah bangun"

🐝🐝🐝

Thank for you

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thank for you

Babayy👋

Transmigrasi Qilla (revisi & Perbaikan Alur) Where stories live. Discover now