LDT #3

739 51 2
                                    

•°• Happy Reading •°•




" lo ngga denger gue ngomong apa hah." Suara Gadis remaja berseragam SMA sedang memarahi Nasya di pojok toilet perempuan.

" Lepasin, aku mau ke kelas." Ucap Nasya berusaha melepaskan diri dari cengkraman 2 siswi teman dari si pengganggu.

" ngga semudah itu Lo bisa lepas dari gue. Gue belum puas main-main sama lo cewek manja." Dengan suara lantang dia mengatakan itu. Gadis itu mendekatkan wajahnya pada Nasya membuat Nasya sedikit memundurkan kepalanya.

" Apa yang kalian mau dari aku?"

" kita cuma ingin bersenang-senang sama lo. Iya kan guys." Kata gadis itu di iringi tawa dari teman-temannya yang terdengar mengerikan.

Tak lama pintu toilet terbuka dan menampilkan seorang gadis sebaya mereka yang sama-sama mengenakan seragam SMA. Gadis itu adalah Clara, sahabat dari Nasya. Ia yang sejak tadi menunggu Nasya di kelasnya merasa ada yang tidak beres dan memutuskan untuk menyusulnya ke toilet.

" Stop Bianca, lo ngga ada capek-capeknya ya gangguin Nasya terus." Ucap Clara dengan Amarahnya.

" Lo juga ngga ada capek-capeknya bantuin dia." Bianca balik bertanya pada Clara.

Clara tidak menggubris perkataan Bianca. Dia menarik paksa Nasya yang sudah terlihat lemas dari cengkraman kedua teman Bianca.

" eits tunggu dulu. Enak aja Lo mau bawa dia pergi gitu aja." Bianca menarik paksa satu tangan Nasya yang membuat Clara dan Nasya menghentikan langkahnya.

" apalagi sih, udah cukup ya Lo nyakitin Nasya. Lepas tangan Nasya sekarang." Clara menepis tangan Bianca yang masih menggenggam pergelangan tangan Nasya.

" Awas kalian berdua. Urusan kita belum selesai." Teriak Bianca saat Clara berhasil membawa Nasya keluar dari toilet.

Clara membawa Nasya keluar dari toilet dan membawanya ke kantin.

" sya kenapa kamu ngga lawan aja sih mereka. Kamu harus berani lawan mereka sya. Jangan mau diginiin terus." Ucap Clara lalu memberi 1 gelas teh hangat pada Nasya.

" makasih Clar, kamu selalu bantuin aku." Kata Nasya setelah meminum teh hangat dari Clara.

" Kaya sama siapa aja kamu sya. Tapi boleh ngga aku tanya sama kamu."

" apa Clar, apa yang mau kamu tanyain?" Nasya menatap wajah sahabatnya itu.

" kenapa kamu ngga bilang ke om arga sama Tante amelia aja sih sya tentang masalah Bianca. Atau ngga kamu bilang aja ke kak salsa." Usul Clara.

" ngga sya. Aku ngga mau bikin mereka khawatir. Aku juga ngga mau kalo aku tambah ngga bisa keluar rumah. Kamu tau sendiri kan Clar ayah aku gimana." Jawab Nasya

" aku cuma ngga mau kamu di ganggu terus sama Bianca sya. Aku takut kamu diganggu pas aku ngga ada disini sya." Ucap Clara yang merasa khawatir dengan Nasya.

" kamu tenang aja ya Clar. Aku ngga akan kenapa-kenapa kok." Nasya berusaha meyakinkan Clara bahwa dirinya akan baik-baik saja.

" hmm, tapi aku harap kamu bisa pertimbangkan usulan aku ya sya." Clara memeluk Nasya erat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Luka Dan TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang