Bel pulang sekolah berbunyi dari 15menit yang lalu. Tapi zava dkk dan Iksan dkk belum beranjak pergi meninggalkan sekolahnya.
"Za kasih kunci mobil Lo ke varell" suruh Iksan kepada zava, zava pun menurut dan langsung mengasih kan kunci mobilnya kepada varell.
"Awas mobil gw ada yang lecet sedikit" ucap zava penuh was was terhadap varell dan di balas anggukan kepala oleh varell.
"Udah sana Lo semua" usik Iksan kepada sahabatnya dan juga sahabat zava.
"Dih ngusik si bangsat" cibir Fahri kepada Iksan yang mengusirnya. Dan di balas tatapan tajam oleh Iksan.
"Yaudah kita pulang dulu ya zava, Iksan" salam abira dan dkk
"Iya , hati- hati" jawab zava.
"Iksan gw balik ya" ucap varell dkk dan di anggap angin lalu oleh Iksan.
Serasa semua sudah pergi dan hanya menyisakan Iksan dan zava di kelas.
" Za ayo" ucap lagi seraya meraih tangan zava untuk ia genggam, Zava pun pasrah toh dirinya akan menjadi istri sahnya iksan.
"~~~~~~~~~~"
Saat di perjalanan menuju butik yang sudah di berikan oleh mamih nya dan juga mamah nya zava.
Hanya ada keheningan di dalam mobil Iksan, zava yang sedang bermain ponsel, Iksan yang fokus menyetir mobilnya.
"Zava...." Panggil iksan kepada zava untuk memecahkan suasana keheningan.
Zava menoleh ke arah Iksan sambil menaikan satu alisny seolah bertanya 'kenapa?'
"Lo keberatan Dengan perjodoh ini?"
Tanya iksan dan langsung di balas zava, yang bikin hati Iksan sakit tapi ia juga maklumi saja mungkin ini berat untuk zava untuk menerima keadaan.
"YA IYALAH, LO PIKIR GW BAHAGIA DI JODOHIN SAMA LO?!!!! ENGGAK!!!, KENAPA SIH MASIH BANYAK LAKI LAKI di DUNIA INI KENAPA HARUS LO!!! KENAPA HARUS LO ZAIKXAN!!!! GW ENGGAK MAU!!! Hiksss hikss..." teriak zava mengeluarkan unek uneknya sambil menangis.
Iksan yang mendengar itu pun tersentak kaget dirinya sakit hati dengan kata kata zava.
Ia pun memberhentikan mobilnya. Dan langsung mendekap tubuh calon istrinya itu dengan lembut.
"Hiks hiks"
"Hiks hiks"
"Udah ya za... Jangan nangis lagi...kalo Lo kaya gini gw merasa bersalah banget za, kalau Lo emang enggak terima dengan perjodohan ini kita bisa bilang baik baik sama mama papa dan mamih papih, jangan maksa keadaan za, kalau boleh jujur sebenarnya gw cinta sama Lo, gw sayang sama Lo dari dulu, tapi gw selalu pendam rasa gw, dan tuhan menyatukan kita lewat perjodohan dari orang tua kita, tapi kehendak apa yang harus gw lakukan.... Lo gak terima dengan perjodohan ini, gw gak bisa maksa Lo juga za" ucap Iksan panjang sambil meneteskan air matanya.
Alay bukan? Tapi bagaimana rasa nya jika kita mencintai seseorang tapi seseorang nya tidak menerima rasa cinta, rasa sayang kita ke dia.
Zava pun kaget dengan kata kata Iksan yang mencintainya dan juga menyanginya tadinya ia tidak percaya dengan itu tapi setelah mendengar suara Isak tangisan Iksan dia pun mulai mempercayainya.
"Iksan.." panggil zava dengan lembut.
Iksan yang merasa di panggil pun melepas pelukannya.
"Lo beneran dengan kata kata Lo itu?" Tanya zava.
"Untuk Lo yang gak terima perjodohan ini gw beneran gw ikhlas za, walau hati gw sakit sebenarnya, tapi gw gak bisa maksa Lo" jawab iksan dengan menundukan kepalanya.
"Bukan...tapi yang soal....Lo cinta sama gw, Lo sayang sama gw" ucap zava dengan ragu takut nya Iksan berbohong dengan ucapannya.
Ucapan zava membuat Iksan mendongakan kepalanya.
"Soal itu gw beneran za, apa keliatannya gw kurang meyakinka?, jadi keputusan Lo gimana?"
"Hmmm gw liat dari sisi Lo ngomong sih nggak ada kebohongan atau kurang meyakinkan" ucap zava
"Jadi.... gw mau terima Lo jadi suami gw san, gw akan coba untuk mengikhlaskan ini" final zava.
Dan membuat Iksan menatap zava berbinar.
"Serius?" Tanya iksan dengan gembira.
Dan di balas anggukan oleh zava.
Iksan pun menarik zava kedalam pelukannya.
"Gw janji za, gw janji akan selaluli lindungi Lo, rawat Lo menjadi lebih baik lagi, gw akan selalu berada di samping Lo, gw sayang banget sama Lo" ucap Iksan sambil mengelus puncak kepala zava dengan lembut.
"Gw pegang janji Lo" jawab zava .
"Udah ayo jalan lagi, nanti mamih sama mamah nunggu in" ucap zava kepada Iksan yang masih setia memeluk dirinya.
"Iya sayang"
"~~~~~~~~~~~~~~~~~"
Setelah berkutat dengan macet nya jakarta, akhir nya calon pasutri ini Samapi di butik.
Saat zava ingin turun dari mobil tiba tiba tangan nya di tahan oleh Iksan.
"Tunggu sini biar gw yang bukain pintunya" perintah Iksan, dan di turuti zava.
Iksan turun dari mobilnya dan memutar ke arah samping untuk membuka kan pintu.
"Makasih" ucap zava saat sudah turun dari mobil.
"Hm"
Saat berjalan menuju ke dalam butik Iksan meraih tangan zava untuk ia genggam.
"Ehh Dateng juga ternyata kamu, lama banget sih, kita udah nunggu dari 1jam lalu loh" ucap Rani.
"Maaf mah tadi di jalan macet banget" ucap zava kepada mamahnya.
"Tunggu dulu, kamu kenapa Iksan matanya sembab?, kamu abis nangis" tanya Maya kepada sang anak.
"Gini mihh tadi di jalan si Iksan na-" ucapan zav langsung di potong oleh Iksan.
"Enggak gak papa ini tadi kelilipan"ucap Iksan memotong ucapan zava.
Iksan pun menatap zava dengan tatapan tajam dan membuat zava terkekeh.
"Udah udah, ayok kita feting baju buat pernikahan kalian.
Akhirnya zava dan Iksan pun mencoba
(Belum di revisi)
YOU ARE READING
AM (PERJODOHAN)
ספרות נוערtentang zava dan ikhsan yang terlibat dalam perjodohan dari orang tua mereka. apa bisa membuat keluarga kecil mereka bahagia dengan tidak ada rasa cinta di dalamnya? apa bisa juga mereka saling mencintai seiring berjalannya waktu? dan saat bahagia...