Mencari definisi kaya

2 0 0
                                    

Masih di bulan april dengan cuaca yang tak menentu. Masih dengan obrolan ngalor ngidul tentang orang lain. Muak sebenarnya, mendengar seseorang yang mengaku tak suka membicarakan orang lain ternyata menjadi pembawa berita besar dan terbaru setiap harinya. Energiku sebenarnya habis untuk mendengar dan menjawab obrolannya. Tapi apa yang bisa aku lakukan? bukannya ranting pohon ikut kemana arah angin membawanya? Beginilah kehidupan bekerja, menghirup udara yang sama setiap harinya. Bosan mengerjakan ruinitas yang itu-itu saja. Tapi bukankah ini yang selalu aku impikan ketika aku asik mengadahkan kepala mencari angin segar dari kipas di atap kelas. Bukankah uang, yang harusnya aku cari dan kumpulkan sedini mungkin untuk mencapai impian utamaku.

Kaya.

Ini perjalananku, mencari definisi dan hakikat dari kata KAYA yang aku putuskan menjadi impianku sejak jaman sekolah. Kaya yang aku maksud ketika aku masih duduk di sekolah dasar adalah kaya dengan limpahan uang dan kalung emas. Kaya yang tidak membuatku menunggu beberapa minggu untuk beli sesuatu. Kaya yang membuatku bisa berkata cukup. Jika aku mengingat lagi masa itu, Aku jadi bingung dengan definisi Kaya yang semakin rancu. dulu memegang uang satu juta seakan impian dan hal besar. Tapi kini, saat aku menerima gaji rasanya seperti biasa saja. Satu juta hilang dalam satu kedipan mata. Beli ini itu, bayar ini itu, talangi ini itu. Hidup tak lagi menggairahkan hanya dengan satu juta.

Aku merambah ke dunia online, menjual mukenah dan sarung bantal. Sedikit ironis karena aku sendiri jarang sekali menaruh kepala di sajadah. kini harus dengan munafik menjadi orang beragama yang takut akan tuhannya. Ini demi mencari definisi Kaya menurutku. Tak hanya itu, hustle perdagangan onlineku juga berkembang di dunia stationery, jangan tertawa ini cukup menjanjikan menurutku. Tidak ada salahnya mencoba bukan? Intinya, saat ini kaya menurutku yang harus segera dicapai adalah kaya materi. Kaya yang membuatku merasa bergelimang dengan harta. Tak perlu berlebihan, tapi jika aku butuh sesuatu aku dengan mudah bisa memilikinya. Kaya yang bisa membuatku berbagi dengan sesama. Kaya yang tidak membuatku lupa pada orang-orang yang baik padaku. 

Jika definisi itu yang menurutku paling benar, maka yang seharusnya aku lakukan hari ini bukan mengoceh lewat tulisan sambil mendengarkan lagu lamunan yang mengalun pelan di bengkel. Harusnya aku sibuk menata katalog jualan online milikku. Tapi aku pernah mendengar, bahwa segala sesuatu tentang hidup seorang individu telah ditulis lewat lauhul mahfudz. Jadi jangan khawatir dan teruslah berprasangka baik.

Bulan berganti menjadi Mei, Kemarin seseorang kembali memperlihatkan wujudnya dihadapanku. Mencoba melakukan percakapan ringan, yang secara tak sadar membuatku riang. Kadang hal itu membuat aku mengingat kata ibuku. Perasaan ini akan jatuh terlalu dalam. Terlalu dalam hingga aku lupa cara menyelamatkan diriku sendiri, kini aku mati-matian untuk tidak melawan orang-orang disekitarku mengatasnamakan cinta. Aku mencoba berjalan di atas kesadaran bernamakan logika. Kini aku jauh memahami arti Kaya dari sisi yang berbeda. Bagaimana aku menyikapi sebuah perasaan yang tidak dibolehkan untuk berkembang oleh orang-orang terdekatku. termasuk larangan dari otakku sendiri. Akan jadi seperti apa hidupku jika aku memiliki perasaan pada laki-laki yang tidak jelas arah hidupnya, yang berbeda prinsipnya, yang kegemarannya adalah membuat orang lain khawatir. Akankah aku bahagia?

Tapi,

Ada sedikit hal yang membuat aku tetap suka berada di dekatnya, bagaimana dia memperlakukanku. Bagaimana ia menjelaskan kemana ia akan melaju. Bisa saja semua itu hanya sebagai framing agar aku terus bergantung padanya. Dia yang memberikan sensasi baru dalam menghabiskan waktu.

Pada akhirnya, semua aku serahkan pada yang maha tahu.


Hellow, agak sedikit telat dari perkiraan. But i made it.

Doakan agar selalu lancar jari ini bercerita tentang apa saja yang ingin ku bagi bersama. Tapi tetap saja, dengan harapan dia tidak membacanya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dengan Harapan dia tidak membacanyaWhere stories live. Discover now