Bab 4 : Desa Trikala

2 2 0
                                    

Desa Trikala adalah desa yang terdapat di wilayah Antaza. Desa ini sangat terpencil yang sangat minim untuk di ketahui oleh Demonoid.
Disana para warga hidup dengan damai dan rukun oleh sebab itu Vile memilih desa tersebut untuk menjadi tempat persembunyian sementara dari demonoid.

"Inilah, desa Trikala" kata Vile sambil merentangkan tangan nya ke arah desa tersebut

"Desa ini sangat kecil" kata Bartz sambil melihat ke arah desa tersebut

"Tetapi disini tempat persembunyian paling aman" kata Vile sambil berjalan memasuki desa tersebut

Rumput hijau bergoyang dengan pelan sembari tertiup oleh angin. Pohon besar dan rindang meneduhkan desa kecil tersebut. Semua warga tertawa sambil melakukan aktivitas masing - masing.
Lima orang sahabat tersebut berjalan dengan suasana hati yang senang. Warga yang ramah menyambut mereka dengan riang gembira.

"Kamu memang sudah pernah ke desa ini Vile?" Kata Ayie sambil memegang pundak Vile lalu berbisik

"Aku memang sudah sering kesini, ini adalah tempat pusat perdagangan" Kata Vile sambil berjalan lurus

Disana para warga memang sangat aktif dalam berjualan. Maka desa ini sering di kunjungi oleh desa lain untuk membeli sesuatu. Maka desa Trikala mempunyai ekonomi paling tinggi dari desa lainnya.

"Kita setelah ini akan kemana?" Kata Tidus

"Kita akan mencari kepala desa disini" Ucap Vile

"Untuk apa?" Kata Tidus dengan raut wajah heran

"Kamu akan tau" Ujar Vile seolah dia sedang merencanakan sesuatu

Vile pun langsung mengarahkan teman - teman nya ke arah rumah kepala desa yang tidak begitu jauh.
Angin sepoi - sepoi menyerang tubuh mereka. Angin tersebut sangat membuat mereka merasakan sejuk nya angin.

"Untuk apa sih kita ke rumah kepala desa?" Bisik Bartz kepada Selena

"Tidak tau, kita ikuti saja" Bisik Selena kembali ke arah Bartz

Saat hendak memasuki ke arah Lingkungan kepala desa terdapat dagangan makanan dan minuman yang sangat banyak. Makanan tersebut terlihat enak dan ramai pengunjung yang membeli makanan tersebut.

"Ini kita sudah sampai di rumah kepala desa" kata Vile sambil berdiri diam di depan pintu

"Sepertinya tidak ada orang disini" Kata Tidus sambil melihat ke arah jendela

"Coba ketuk dulu pintu nya"Kata Ayie

Vile pun langsung mengetuk pintu kayu tersebut. Tidak ada jawaban dari ketukan pintu, mereka sudah menunggu lama tetapi tidak ada jawaban sama sekali. Mereka pun menunggu sambil duduk di anak tangga berharap kepala desa membuka kan pintu tersebut.

"Coba ketuk lagi Vile" Kata Ayie sambil melihat ke arah Vile

"Tunggu saja dulu.."Kata Vile sambil memainkan bunga di dekat nya

"Eh, cepatlah kamu yang membawa kita kesini jadi kamu yang harus bertanggung jawab!" Ucap Bartz dengan nada sedikit marah

"Heh! Tidak usah teriak!" Kata Vile sambil menatap sinis Bartz

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : May 23 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Parallel WorldOù les histoires vivent. Découvrez maintenant