19. kebenaran.

301 18 0
                                    

Di kamar bernuansa dark kini terdapat seorang pemuda yang sedang asik merokok di dekat balkonnya sambil mengutak atik laptop di depannya dengan santai, tak lama dering ponsel berbunyi membuatnya segera mengangkatnya.

"Hallo".

"___".

" hmm".

"_______".

Pemuda itu segera menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi dan dengan masih mendengar apa yang disebrang sana katakan namun matanya menyorot tajam kedepan.

"Ya".

"________".

" siapa ? akhtar ? "Tanyanya santai.

"___".

" bukan urusan lo".

"____".

"Jangan urusin masalah pribadi gue Ata" dingin pemuda itu.

"_____".

Tut tut

Sambungan tersebut langsung putus membuat pemuda itu menggeram marah lalu tak lama ia menghela nafas kasar.

"Hah~, aku tak menyangka menemukan fakta yang mengejutkan" Lirihnya sambil memejamkan matanya.

Cklek.

Pintu kamarnya di buka membuat si empu menoleh dan mendapati pemuda yang hampir mirip dengan nya sedang berjalan kearahnya.

"Bagai mana ? " tanyanya membuat pemuda itu langsung menyerahkan komputer miliknya dan diterima baik oleh si empu.

Pemuda itu membaca nya dengan teliti dan pemuda lainnya hanya diam menatap pemuda yang kini sedang menunjukan berbagai ekspresi dibuatnya.

"I-ini" ucapnya tak percaya dengan apa yang ia lihat lalu menatap kembarannya dengan pandangan yang menuntut.

"Kita punya adik perempuan" Balas pemuda yang sedari tadi diam.

"Dan dia berada di sekitar kita selama ini" lanjutnya membuat pemuda yang tadi membacanya langsung menangis haru.

"Akhirnya aku punya adik hiks" Tangisnya dan segera di tenangkan oleh kembarannya.

"Tapi, hiks kenapa ia menjauh ? " bingungnya.

"Mungkin ada dua kemungkinan, yang pertama dia di pengaruhi oleh keluarga Mommy untuk tidak dekat dengan kita kedua mungkin dia sudah tau makanya dia menjauh" Balasnya.

"Menurutku opsi kedua yang jauh lebih masuk akal lalu ditambah dengan opsi pertama yang membuat ia semakin ingin menjauh" balas pemuda lainnya.

"Yah itu masuk akal, kapan kita akan membawanya menemui keluarga kita" lanjutnya senang.

"Segera" balas pemuda lainnya.

***

Disisi lain Al yang tengah rebahan sambil menonton Film dikamar yang berada di mansion Papi dikejutkan oleh suara sistem.

"Tuan rumahh" panggilnya membuat ia tersentak kaget.

"Ck, jangan ngagetin bego" sentak Al membuat Sistem hanya cengegesan.

"Maaf tuan rumah, sistem hanya ingin memberi tahu bahwa ada yang mencoba mencari identitas keluarga anda" ujarnya memberi tahu.

"Siapa ? " tanya Al.

"Orang itu adalah salah satu abang kembar anda" balasnya membuat Al tersenyum miring hingga membuat sitem merinding dibuatnya.
"Biarkan dia mengetahu identitasku tapi sembunyikan identitas kematian ibuku" balas al.

Cowo Tapi Cewe ? {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang