KIMBERLY FIRST TIME

27 0 0
                                    

Warning 21+ bisa di skip ini bab kalo tidak nyaman ya reader.
***
"Anda sudah pulang Tuan..."mata Kimberly perlahan terbuka karena merasakan belaian dari Juan dan ia menatap Juan yang tengah memandangnya sembari mengelus lembut pipinya.

"Apa kau sudah makan ?"tanya Juan sembari membuka kancing jasnya .
"Saya belum makan tuan, saya harus bangun .. saya akan memasak untuk anda tuan." Kimberly berusaha beranjak dari tempat tidur dan berdiri pelan tetapi di bantu Juan karena tubuh nya masih lemah dan masih terhuyung saat berjalan.
"Kimberly , kamu jangan banyak bergerak .. kamu istirahat saja dulu , soal makanan biar saya yang memasaknya untukmu." pinta Juan sambil membopong Kimberly yang masih lemas .
Kimberly hampir terjatuh tetapi dengan sigap tangan besar Juan langsung menarik Kimberly dan secara tidak disengaja mereka berpelukan dengan wajah Kimberly yang menempel didada bidangnya Juan, tubuh Kimberly sangat mungil yang tingginya hanya sedada Juan.

*DEG..
Kimberly bisa mendengarkan detak jantung Juan yang berdetak sangat kencang karena kepalanya yang masih menempel di dada bidangnya itu sambil mengalungkan pinggang Juan dengan kedua tangannya seperti memeluk boneka besar.

"Ma..maaf tuan" entah mengapa Kimberly merasa sangat nyaman ketika berada di dekat Juan .
"Kamu masih lemas Kim, istirahatlah .. " ucap Juan sambil mengelus rambut KImberly.

Kimberly yang tadi nya menenggelamkan wajahnya di dada Juan berganti posisi mendongakkan kepalanya keatas melihat Juan dan telapak tangan Juan yang besar juga masih mengelusnya dengan lembut .

"Apakah Anda sudah makan malam tuan?" tanya Kimberly dengan tatapan sendunya.

Juan yang melihat tingkah manja Kimberly langsung menoleh kearah lain .
"Aku hanya makan sedikit tadi .." jawab Juan tetapi Kimberly langsung melepaskan pelukannya itu .
"Seharusnya saya menyerahkan data analisi berita .." ucap Kimberly yang langsung di potong oleh Juan.
"Sudahlah jangan membahas dan memikirkan pekerjaan mu . itu sudah terhandle semua." sambung Juan sembari melepaskan dasi miliknya .

"Tuan.. saya lebih baik tidur lagi saja yah , saya masih sedikit pusing" ucap Kimberly yang tidak lama ia langsung di angkat oleh Juan, lalu membawanya menuju tempat  tidurnya. 
Kimberly di kejutkan dengan aksi Juan , wajahnya mulai merah merona bak kepiting rebus dan jantungnya bedetak sangat tidak karuan hampir meledak dan membuat suhu badannya terasa panas . sesampainya di kamar Juan menidurkannya ke tempat tidur lalu membantu menyelimutinya .

"Tidur lah lebih dulu , aku harus mandi" ucap Juan yang mengelus kepalanya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri .

***
Setelah selesai mandi Juan hanya memakai handuk untuk mentupi bagian bawahnya saja.
entah apa yang Juan pikirkan ia langsung menuju tempat tidur lalu tidur di samping Kimberly lalu memeluknya dari belakang, Kimberly terbangun lalu menoleh kebelakang karena kaget di peluk oleh Juan.
"Tuan?" panggil Kimberly, saat ini posisi mereka sangat dengat sehingga nafas Juan bisa di rasakan oleh Kimberly dan Detak jantung juga bisa di dengar oleh Kimberly, saat ini mereka sedang berpandang-pandangan dan Juan membelai pipi Kimberly , Kimberly pun terhanyut dengan belaian Juan yang sangat lembut , Hasrat yang Juan pendam selama ini lebih dari 10 tahun ini akhirnya runtuh juga di malam ini .

Tangan Juan menarik tengkuk leher Kimberly langsung melumat bibir ranum wanita yang selama ini dia inginkan. Dia sudah terlalu lama membentengi dirinya dan berkelana keluar negeri agar ia bisa menyembuhnya sakit yang ia alami, tetapi Juan terhenti dan memandang wajah Kimberly.

"Kenapa berhenti?"tanya Kimberly
"Apa kamu serius ? aku gak mau paksa kamu, kalau aku sudah setengah jalan aku tidak akan berhenti ." kata Juan dengan membelai pipi Kimberly.
"Tuan tidak paksa saya, saya yang mau kok tuan," sahut Kimberly dengan yakin.
"Aku gak mau setelah kamu bangun esok hari kamu menyesali semua ini," kata Juan lagi memastikan.
"Saya tidak akan menyesal tuan." jawab Kimberly 

Juan langsung melumat bibirnya Kimberly penuh hasrat yang tidak bisa dia bendung lagi , lidah panasnya menerobos masuk kedalam rongga mulut Kimberly, lidahnya yang sudah expert itu melilit lidah Kimberly yang masih kaku karena kurangnya ilmu pengetahuan .Kimberly yang sudah dalam kendali sentuhan Juan pun tidak peduli lagi apa yang akan terjadi selanjutnya, hasratnya sudah tidak bisa dia kendalikan lagi dengan kedua tangannya mengalung di leher Juan.

Juan menghentikan ciumannya saat merasakan Kimberly hampir kehabisan nafas, Kimberly mengatur nafasnya terlebih dahulu. Juan menatap lembut Kimberly.

"Minta aku untuk berhenti Kimberly," ucapnya parau.

"Jangan berhenti tuan, Tolong lakukan yang lebih lagi , dan  jangan berhenti." sahut Kimberly.

Setelah mendengar jawaban Kimberly Juan langsung membuka pakaian dan kaitan pakaian dalamnya lalu membuangnya ke sembarangan arah  , Juan langsung mengangkat tubuh Kimberly yang sudah tampil polos lalu Juan mulai melepaskan handuk yang ia pakai dan melemparkannya kesembarang arah. Kimberly melihat dengan nyata tubuh atletis milik atasannya yang tanpa sadar membuatnya menelan salivanya. dan Kimberly juga melihat ada sesuatu yang mengeras dibalik celana dalam Juan.

"Kimberly.. tolong minta aku berhenti sayang. kalo ini terbuka kamu gak akan selamat dan setelah ini masa depanmu dan hubungan kita akan berubah." Juan yang masih memberikan Kimberly kesempatan untuk berfikir lagi.

"Saat ini , aku benar-benar sangat membutuhkan pria ini, hanya pria ini yang membuatku memohon padanya, aku bahkan berfikir bahwa dia akan menghangatkan tubuhku." batin Kimberly

"Tuan, aku kedinginan" ucap Kimberly dengan nada memohon.
"Kalau begitu, aku akan membantu menghangatkanmu." Juan meloloskan kebawah bagian terakhir yang menutupi tubuhnya. Juniornya yang panjang dan berukuran Extra Large terpampang dimata Kimberly, tubuh besarnya menindih Kimberly yang sangat mungil itu.

"Beberapa hari yang lalu, hal-hal yang tidak pernah kubayangkan terjadi di depan mataku.aku tidak percaya aku sangat menginginkan CEO dari Greyson group, namun, seperti orang yang haus akan kehangatannya aku terus ingin dekat dengan Juan." batin Kimberly

"Tuan.." lirihnya
"Panggil namaku sayang" ucap Juan

Bibirnya Juan menelusuri bagian-bagian sensitif tubuh putih mulus Kimberly. Bibirnya dan lidanya bekerjasama menciptakan sensasi baru yang membuat wanita yang ada di bawah kumkumannya terus mengeluarkan desahannya.

Kimberly Tidak peduli lagi dengan apapun. DIa memejamkan matanya menikmati sensasi yang dikenalkan oleh atasanannya.jika boleh jujur dia begitu menyukai sensasi dari Juan di kamarnya ini.

Tangan Kimberly mencengkeram seprai saat lidah Juan menggota mahkotanya di bawah sana yang membuat Kimberly tidak bisa menahan dirinya lagi.

"Juan.. enak sekali jangan berhenti sayang," pintanya sambil satu tangannya mencengkram rambut Juan yang sedang menunjukkan aksinya yang membuat dirinya terus mendessah dan menyerukan nama Juan saat dia mencapai puncaknya berkali-kali.

"Kau lebih seksi daripada biasanya"ucap Juan

"Kewarasan Juan sepertinya benar-benar runtuh karenaku, Juan yang terlihat sangat terobsesi dengan hasrat seksualnya, rasanya seperti berbagi rahasia mematikan dengannya."batin Kimberly. 

Juan mensejajarkan wajahnya hingga pandangannya mereka bertemu.

"ini akan sakit tapi aku akan berusaha untuk lembut," ucap Juan sembari memandu torpedonya menggesek-gesek di bagiannya Kimberly hingga membuatnya sangat basah lalu Juan memandu miliknya pelan-pelan untuk menerobos pertahannya .

"Argghhhhh...!!"

Air mata keluar dari pelupuk mata Kimberly saat benda tumpul itu mulai memasuki bagian intinya dan terus menerobos masuk hingga ada keluar noda darah di bagian inti bawah dan dibenda tumpul Juan dan  noda itu mengenai sprey putihnya itu , itu menandakan bahwa Juan berhasil mengambil Mahkota berharga dari Kimberly . tangannya mencengkram lengan Juan. Juan tau ini yang pertama bagi kimberly dia langsung melumat bibit Kimberly untuk menyamarkan rasa sakit akibat penyatuan mereka. Juan tidak langsung melkukan gerakan.

"Mau aku berhenti?" tanyanya yang tidak tega melihat Kimberly kesakitan.
"Jangan.. lakukan terus," pintanya.
"Sayang tahan sedikit ya sakitnya gak akan lama kok," kata Juan dengan lembut lalu memuli gerakannya denga ritme pelan agar Kimberly tidak kesakitan.

"Ssaayang..." desah Kimberly.

"Masih sakit?" tanya Juan

KImberly menggelengkan kepalanya, rasa sakit yang tadi kini sudah berubah menjadi rasa nikmat yang tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata.

"Ini Gila, dia terlihat seperti orang yang menyatakan penyerahan diri, apa aku yang salah paham?jadi siapa yang menyerukan penyerahan diri? aku atau dia ?" batin Juan.

Juan mulai menambahkan tempo gerakannya dan menghentakkan miliknya semakin dalam.
Juan juga mengenalkan beberapa gaya kepada Kimberly, mereka melakukan terus sepanjang malam dibeberapa tempat di kamar yang menjadi saksi bisu penyatuan mereka.

"Juan, aku mau keluar..." racaunya saat badai kenikmatan menghampirinya untuk kesekian kalinya.

"Aku juga mau keluar sayang."

Juan mempercepat tempo gerakan pinggulnya, dia terus berpacu seperti kuda liar,Kakinya mulai gemetar hebat dan diapun mengeram saat cairan hangat keluar dari tubuhnya membasahi mahkota Kimberly.Kimberly merasakan miliknya begitu hangat dipenuhi oleh cairan cinta lak-laki yang berada di atas tubuhnya.

Mereka berdua mengatur nafas mereka setelah pergulatan panas yang mereka lakukan.

Kimberly terisak, air matanya seketika keluar setelah apa yang mereka lakukan membuat Juan tidak mengerti.

Bersambung...

The CEO Obsessed with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang