Part 40

222 30 0
                                    

"Felix.." panggil y/n pelan. Sesaat setelah laki laki itu selesai memarkirkan mobil yang mereka tumpangi di tempat parkir hotel.

"Hmm?" Si surai maroon hanya membalas dengan deheman karena sedang sibuk mencari kunci kamar.

"Close your eyes please."

Tersentak mendengar kalimat yang barusan diucapkan istrinya, Felix reflek menoleh. Menatap iris jernih milik pujaan nya.

Tapi walau bingung, tanpa banyak bertanya ia tetap menutup matanya. Membiarkan y/n bertingkah sesuai keinginan nya.

Sesaat setelah kedua matanya terpejam. Terdengar suara gemericik kecil karena gesekan dari gaun milik y/n dan bagian dalam mobil. Lalu tak lama setelah nya Felix bisa merasa ada bobot tubuh seseorang di atas pangkuan nya.

Untuk menutupi rasa terkejut nya, Felix memundurkan jok mobil tempat mereka duduk. Memberikan ruangan yang jauh lebih leluasa bagi sang istri agar bisa duduk dengan nyaman.

Cup!

Satu kecupan kecil mendarat di bibir Felix.

Diikuti suara tawa kecil dari y/n karena melihat gesture terkejut suaminya.

Sayangnya Felix tidak mau membiarkan kemesraan mereka berakhir disitu. Ia melingkarkan lengannya pada pinggang y/n. Bersamaan dengan tangan milik wanita nya yang terkalung pelan pada leher nya.

"May i?" Tanya nya pelan.

Suaranya yang terdengar serak berhasil membuat bulu kuduk y/n meremang.

Baru menyadari kalau ia baru saja membangun kan singa yang sedang tertidur.

Tak memberi waktu bagi lawan bicaranya untuk menjawab. Felix kembali menempelkan bibir nya lagi. Menikmati rasa manis yang kini menjadi candu baginya.

Sama seperti y/n yang seakan memberikan lampu hijau, wanita itu justru mengeratkan pelukannya. Tangannya terulur tepat ke belakang kepala Felix, mendorong lembut kepala nya guna memperdalam ciuman mereka.

10 detik yang terasa seperti 1 menit terlewati.

Dengan napas yang terdengar patah patah. Y/n memundurkan tubuhnya. tangannya yang sebelumnya masih dengan lembut mengelus rambut Felix berpindah tempat pada bahu nya, bertumpu menahan berat tubuh. Sorot matanya kini terlihat dipenuhi kabut.

Y/n tak lagi bisa berpikir jernih.

Tapi walaupun begitu. Dia masih sempat menghentikan gerak jemari Felix yang mulai menggerayangi pahanya.

".. jangan disini." Bisiknya pelan. Menyandarkan dahinya pada pundak Felix.

Si surai maroon tersenyum kecil. Melirik ke arah bahunya hanya untuk melihat bagian belakang kepala wanita nya. Lalu mengangguk paham.

Cklak!

Suara pintu mobil terbuka terdengar.

Diikuti satu persatu sepatu pantofel yang keluar bergilir dari pintu kemudi.

Lalu seorang laki laki dengan jas mewah dan seorang wanita terbalut gaun dalam gendongannya terlihat.

"Aku ngga berat?" Tanya si surai salju.

"Hmm.. sedikit?" Balas Felix.

"Kalau gitu kenapa di gendong segala?"

"Menghemat energi.."

Ekspresi y/n yang terlihat masih penuh dengan tanda tanya mengundang senyum kecil dari lawan bicaranya.

"... Soalnya, kamu bakal capek setelah kita masuk kamar." Bisik Felix pelan, tepat di telinga y/n.

Glockenblumen || Felix X Reader [Suddenly I Became A Princess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang