11. Tanggung jawab

3.1K 266 31
                                    

"SHANI"

kinan terpaku melihat perempuan yang duduk di atas ranjang
Badannya seketika menegang

"Hikss aku gak mau tau pokoknya kamu harus tangung jawab ".ucap shani masih menagis

Brak....

"SARFARAZ KINAN KAYDEN TAMA"

kinan melihat ke suara

"APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN KEPADA PEREMPUAN INI "

" pa...

Lidah kinan kaku
Melihat papanya berdiri dengen muka yang sudah memerah bahkan urat urat tangannya menonjol

Di belakang papa kinan ada mamanya yang sudah menangis

Kinan menundukkan kepalanya
Mama kinan mendekat ke shani dan langsung memeluk nya

Tangisan shani makin kencang
Papa kinan mendekat ke kinan

" lihat seberapa hancurnya perempuan yang kamu rusak ".ucap papa kinan

" maaff pa ".ucap kinan pelan

Tiba tiba ara masuk ke kamar kinan dengan ngos-ngosan
Ia kaget

Papa kinan berbalik dan melihat ke ara. Seketika ara takut melihat tatapan adik papa nya itu

" lihatlah ara, papa sudah percaya menitipkan adik kamu ke kamu
Ternyata mengecewakan ".ucap papa kinan

Ara menunduk
" mmaf pa".ucap ara pelan
Namun masih bisa di dengar oleh kinan

Kinan merasa bersalah kepada ara, ia yang melakukan tetapi ara yang juga ikut imbasnya

Kinan berdiri namun masih menunduk, tangannya mencengkram kuat celana nya

" jangan marahin Kak ara pa, ini kesalahan kinan ".ucap kinan
Kinan memejamkan mata nya takut jika papa nya memukulinya

Mama kinan melonggarkan pelukannya

Ia melihat ke shani
" apa yang sudah kinan lakukan kepada kamu? "

Shani terdiam ia takut untuk menjawab

Mama kinan yang mengerti memerintahkan suaminya membawa kedua anak itu

" pa, bawak mereka keluar dan bicarakan masalah ini di rumah nanti. Jangan lukai anak ku ".ucap mama kinan penuh peringatan di kalimat akhirnya

Papa kinan mengaguk
Dan berjalan terlebih dahulu
Ara memejamkan matanya saat papa kinan melewati nya

Kinan berjalan mendekati ara, ara merangkul kinan dan mengajaknya keluar kamar

Di Koridor
Papa kinan berjalan duluan, kinan dan ara berjarak sedikit dengan papa kinan

" maaf ".ucap kinan

Ara tersenyum
" ini salah gue juga kok, gue sebagai kakak gak bisa jagain lo".ucap ara
Ara sudah menyayangi kinan seprti adik kandungnya sendiri

" gak papa bilang aja ".ucap mama kinan

" ddia ambil mahkota ku ".ucap shani menunduk

Flashback
Ara membuka mata nya pandangan pertamanya payudara
Ara langsung melepaskan mulutnya dari puting

Dan melihat siapa perempuan di depannya

" aatin?".ucap ara

"Sialan"
Ucap ara

Tiba tiba terdengar suara benturan yang keras dan teriakan

"SARFARAZ KINAN KAYDEN TAMA"

Mata ara melotot

"Kinan? ".ucap ara pelan

" ra, kamu harus tanggung jawab atas apa yang udah kamu lakuin ke aku ".ucap atin

Ara tersadar dari keterkejutannya

" atin gini, kita bicarain ini ketika aku pulang ke jakarta oke ".ucap ara

Ara langsung berdiri dan berlari keluar kamar

Terdengar suara atin yang memanggilnya mangil nama ara
Ara tak memperdulikan nya
Hinga ia sampai di salah satu kamar yang pintu kamar nya terbuka

Ara langsung masuk, betapa terkejut ara

Flashback off

Malam hari
Semua keluarga ara dan keluarga Kinan berkumpul di rumah Kinan, ada keluarga shani juga

" saya selaku ayah dari Kinan meminta maaf sebesar besarnya kepada keluarga shani. Maaf saya lalai menjaga anak saya sehingga ia melukakan hal yang sangat mengecewakan bagi keluarga shani dan shani tentunya ".ucap papa kinan

Kinan dan ara duduk berdua mereka menundukkan kepalanya

Huhhh untung gue gak kepergok juga tadi batin ara

Njir tatapan abang abangnya serem amat cok batin Kinan

" saya sangat kecewa kepada Kinan tapi saya yakin kesalahan ini tidak dari Kinan saja namun dari shani juga karena kurang menjaga dirinya. Saya berharap Kinan mau bertanggungjawab atas apa yang sudah dia lakukan
Kesalahan yang Kinan lakukan sangatlah fatal ".ucap papa shani dengan&dengan tenang

" maaf sebelumnya, saya sebagai kakak pertama shani. Saya ingin Kinan bertanggungjawab dengan menikahi shani secepat mungkin".ucap kakak pertama shani

Tangan Kinan teremor, ara yang melihat itu menahan tawa nya

Anjing tremor dong hahahah batin ara

" itu pasti tapi Kinan masih di bawah umur dan masih sekolah, bagaimna jika kita melaksanakan pertunangan terlebih dahulu dan urusan pernikahan bisa di bahas ketika Kinan lulus SMA ".ucap mama kinan

" baik saya setuju ".ucap papa shani

" bagaimna jika pertunangan nya di adakan seminggu lagi? ".ucap mama shani

" saya setuju ".ucap papa kinan
Papa shani mengaguk setuju

" tidak apa apa mungkin ini sudah takdir yang di atas, kita hanya menjalankan nya saja
Saya berharap keluarga kita bisa terikat dengan adanya kejadian ini ".ucap papa shani

Owwww tidak takdir di tangan autor -ara

Tor gini banget takdirnya, bahagia sih bahagia tapi gimana cita cita gue Tor -Kinan

Jalanin aja susah amat!! -autor


























Keesokan harinya
Ara kembali ke jakarta, jam 1 baru ia sampai apartemen nya

Ara masuk lift sambil terus menguap
Semalaman belum tidur sama sekali
Setelah keluarga shani pergi ara dan Kinan di ceramah habis habisan oleh keluarga mereka

Kinan bahkan sampai menangis karena terancam tidak akan kuliah kedokteran

Ara merasa bersalah kepada Kinan, namun ia senang juga satu korbannya telah hilang

Pintu lift terbuka pada saat sampai di lantai kamar ara

Ara keluar sambil menyeret kopernya
" terimakasih Kinan, aku bangga memilikimu ".ucap ara palan sambil tersenyum

Sesampainya di unit apartemen nya ara langsung menidurkan dirinya di kasur yang telah ia rindukan

Di sisi lain
Kinan masih menangis di kamarnya

" hiksss gelar dokter ku "






























*tbc
Ada yang nunguin??
Maaf ya autor ngilangnya lama banget hihi

Bagaimna di luar ekspresi kalian bukan??
Kalo iya sudah autor duga

Baiklah mari kita cari tau korban selanjuntya

See you again

bocil pencinta susu Where stories live. Discover now