Adik Minus Akhlak

285 4 0
                                    

Humairah berbaring telentang dikasur nya, dengan novel yang tergeletak diatas wajahnya.Dia dan keluarga nya pulang jam 20.00 an dan sampai dirumah sekitar 20.30 keatas, sedangkan sekarang sudah jam 22.30.

Dari sesampai nya dirumah, Humairah hanya baca novel sambil guling-guling diatas kasur.Entah karna salting dengan isi Novel nya, atau masih salting dengan Elvano.

"Pak El aslinya buaya darat kali ya?" Gumamnya pelan sambil mengangkat bukunya di udara, menjauh dari wajahnya.

Sedang asyik-asyiknya melamun kan hal tadi di cafe, notif ponselnya malah berbunyi.Humairah mengambil ponselnya yang berada didekat nya, diatas kasur.

Humairah mengambil ponselnya yang berada didekat nya, diatas kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Serius sumpah?! Gila nih dosen!" Humairah menghela nafas.

"Mana ngaret lagi nih dosen jawabannya."

"Gimana dia jadi suami gua? Overtingking tiap hari yang ada!" Gerutu Humairah sambil menghela nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana dia jadi suami gua? Overtingking tiap hari yang ada!" Gerutu Humairah sambil menghela nafas.

"Kalau seandainya gua tuduh dia selingkuh, terus gua minta cerai, terus sama dia cerai in, bagus dong! Eh- tapi kalau saat itu gua udah ga virgin gimana?! ANJIR LAH"

BRAK

Humairah terlonjak kaget sampai ponselnya hampir terlempar.

"KAKAK!"

Humairah menoleh kepintu dan memelototi Zubair, "Apa sih?! Ketuk pintu dulu!"

"Jangan berisik! Gua lagi belajar buat ulang harian besok."

"Alah! Sok-sok an belajar, baca buku sejam juga lu bisa dapet nilai 80 an."

"Ya tetap aja gua mau belajar, buat formalitas."

"Najis!"

"Nanti gua mau request ke kakak ipar gua."

Kening Humairah berkerut bingung, "request apaan? Macem-macem, jantung lu gua sleding!"

"Ga kok, cuman request bikin lu ga bisa jalan seminggu."

Humairah langsung melompat turun, Zubair yang melihat itu langsung ngacir pergi kearah kamar nya yang berjarak 2 kamar dari kamar Humairah.

"Sini monyet!" Ucap Humairah sambil mengejar Zubair, hanya tinggal 30 cm an lagi.

Zubair yang melihat itu langsung masuk kedalam kamar nya, "Tidak semudah itu Ferguso!" Dia langsung menutup pintu kamarnya.

Brugh

Humairah yang tidak bisa menghindar, alhasil keningnya mencium pintu kamar Zubair dengan keras, alias kepentok."Bangs-astaga." Ucap nya sambil mengusap keningnya.

"Aira" panggil Gina, bunda nya, dari atas anak tangga.

Humairah menoleh kek tangga, "kenapa, bund?"

Gina menaiki anak tangga terakhir paling atas, dan berjalan kearah kamarnya. "Sini, ikut bunda kekamar."

Dear Pak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang