ᯓ | 09, seungdae ricky dongbin (ii)

1.3K 146 14
                                    

ft. seungdae, ricky, and dongbin.

"ini situasi buset, apa anjir?"

baru saja ketiganya masuk ke dalam dorm, sudah disuguhi sing yang tengah diomeli oleh wain dan leo, dengan hyunsik yang berada di belakang sing sembari menggenggam panci kesayangannya guna menimpuk sing jika pemuda hongkong itu mencoba untuk kabur.

"ekhem!"

deheman keras davin membuat keempat member itu menoleh secara bersamaan.

"loh kalian? sejak kapan ada disini?" tanya hyunsik.

"sejak kalian debut," seungdae menjawab dengan sarkas. pemuda tertua itu terkekeh, kemudian berjalan menghampiri ketiganya. "gimana kabarnya kalian?"

ketiganya tersenyum. "kami baik-baik aja," ujar dongbin.

"oh ya, selamat atas debutnya ya ricky!" pemuda tertua itu berseru, lalu mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan dengan ricky, memberinya selamat atas debut pemuda itu.

"hehe, makasih bang."

"kita berdua gak diucapin nih?"

hyunsik menaikkan satu alisnya. "emang lo berdua debut?"

"ya setidaknya ucapin kek," seungdae merengut. dirinya merasa diejek karena telah tereliminasi dari salah satu acara survival di china, asia super young.

"pfft, iya deh. selamat ya atas eliminasinya." pemuda tertua itu berusaha untuk menahan tawanya, melihat wajah seungdae dan dongbin yang terlihat masam.

"situ kayak gak pernah keeliminasi aja di produce!"

raut wajah hyunsik seketika berubah. bisa-bisanya mereka mengungkit dirinya ketika berpatisipasi di produce x 101. memang masa-masa pahit ya.

"cuih, fakyu so much!" cibir hyunsik.

"dongbin perlu kaca kah? udah tiga kali ikut acara survival, mana keelim semua lagi." ujar ricky. duh, miris sekali dengarnya.

dongbin anak hebat, dongbin anak kuat. #justiceforkimdongbin2k24

"kontol." singkat, padat, bhuaks.

plak!

seungdae memukul mulut dongbin. "mulutnya! ada anak kecil loh!"

"yaudah sih orang gak denger juga."

ricky hanya mampu memijat pelipisnya. membuat malu dirinya saja, pikirnya.

mari kita beralih ke zayyan.

"apin tulunin ajay! ajay mau ke papa!" zayyan menggeliat dalam gendongan davin. seperti biasa, tak mau jauh dari bapak jadi-jadiannya itu.

ide jahil muncul dalam pikiran davin. bukannya menurunkan si kecil, ia malah mengeratkan dekapannya pada zayyan, membuat pemuda imut itu semakin memberontak.

"IH APIN! TULUNIN AJAY NDA?!"

"gak mau wle~" si pemuda tinggi menjulurkan lidahnya kepada zayyan. karena kesal, zayyan menggigit pundak lebar davin.

"ADUH!" sang empu meringis kesakitan. begitu zayyan berhasil turun dari gendongan davin, dirinya langsung berlari menghampiri hyunsik.

"papa peluk~" si kecil berhamburan memeluk hyunsik, dan pelukannya itu jelas dibalas oleh sang papa.

"utututu~ bayi gede kesayangan siapa ini hm?"

"papa! hihihi."

kening dongbin mengkerut. apa yang barusan ia dengar tadi? papa? zayyan memanggil hyunsik dengan sebutan papa? ayolah, apa yang terjadi.

hi, little zayyan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang