Jangan Tinggalkan Aku

7.7K 286 8
                                    

Chapter 1

Flashback ON

"Illy..." Panggil seorang Pria yang bernama Verrel Bramasta. Sang kakak dari Prilly Bramasta.

"Ya kak?" Sahut Prilly yang tengah terduduk di Gazebo halaman rumahnya.

"Mommy sama Daddy..." Ujar Verrel terputus-putus. Keringat dingin bercucuran, Prilly yang melihatnya menaikan satu alisnya heran.

Tiba-tiba Verrel merengkuh Prilly, membenamkan wajahnya di leher Prilly lallu menangis tanpa mengeluarkan suara.
Sontak Prilly kaget dengan tingkah laku kakaknya yang cengeng.

"Astaga... Kakak kenapa? Ada apa sama Mommy Daddy? Cerita sama Illy!" Ucap Prilly

"Pesawat Mommy sama Daddy jatuh.." Lirih Verrel hampir tak terdengar, namun tetap terdengar oleh Prilly.

Jawaban sang kakak mampu menohok hati Prilly. Prilly membalas pelukan kakaknya dengan erat lalu menangis histeris.

Flashback OFF

Insiden 3 Tahun silam membuat Prilly sangat terpukul.

Tidak ada lagi Illy yang ceria, Tidak ada lagi Illy yang Tersenyum Tulus.
Illy yang dulu sudah tiada, benar-benar sudah mati.

Sekarang yang ada hanyalah Prilly. Prilly yang suka menyendiri, Tak mudah tersenyum, dan DINGIN! Sedingin bongkahan Es.

"Prill!" Tegur kedua sahabat Prilly. Yaitu Adelia & Odelia, si kembar yang selalu ada di dekat Prilly.

Prilly yang sedang termenung sambil mengaduk-ngaduk juice nya sedikit terlonjak.

"Hmm??" Gumam Prilly.
Biasanya Prilly selalu menjawab "Ada apa twin kuu???"
Tapi semenjak Ibunda dan Ayahanda Prilly tiada. Tak hanya sikapnya saja berubah, tapi nada bicaranya pun berbeda

"Prill.. Sampai kapan sih loe selalu kaya gini?" Tanya Adelia yang sering disapa Adel.

"Maksudnya?" Jawab Prilly seadanya.

Adelia melirik kearah Odelia. Odelia mengerti lirikan Saudara kembarnya sekaligus kakaknya.

"Maksud Adel itu. Sampai kapan loe bersikap kaya gini? Kita udah gak kuat liat loe rapuh Prill. Kembaliin Illy yang dulu, yang kita kenal" Jelas Odelia yang kerap disapa Odel. Lantas Prilly tersenyum sinis atas penjelasan Odel.

"Ya udah, kalo kalian gak kuat dengan sikap gue yang kaya gini tinggalin gue! Gue udah bilang berapa kali sih?!" Ucap Prilly dengan penuh penekanan

Adel dan Odel sudah terbiasa dengan nada bicara prilly yang seperti ini.

"Loe pasti bisa berubah Prill! Gue yakin!" Ujar Adel tegas
"Iya,, gue juga sama kaya Adel. Balikin Illy yang kita kenal Prill" Lanjut Odel sembari menggenggam tangan mungil Prilly disusul oleh Adel.

Prilly menepis kasar tangan si kembar. Lalu dia berdiri sembari menggebrak Meja Kantin. Sontak Adel & Odel kaget dan berpegangan tangan erat, tak juga si kembar yang kaget, Para pengunjung kantin pun begitu.

Braaakkkk!!!

"GUE UDAH BILANG! KALO KALIAN MAU NINGGALIN GUE SILAHKAN! DAN INGET SATU HAL! ILLY YANG KALIAN KENAL UDAH MATI!! UDAH MATI!!!! YANG ADA HANYALAH PRILLY, PRILLY BRAMASTA!!!" Bentak Prilly keras. Nafas yang memburu, Muka yang merah  padam bertanda dia sedang menahan Amarah yang menggebu-gebu mampu membuat Si kembar ketakutan lalu berpelukan sambil menangis tersedu-sedu.

"APA LOE SEMUA LIATIN GUE HAHH?!!! KAGET? INILAH GUE YANG SEBENARNYA!! SHIITTTT!!!" Gertak Prilly kepada deluruh pengunjung kantin yang memperhatikannya.

Wajah Prilly yang merah Padam berubah menjadi pucat. Bibir yang bergetar berubah menjadi Putih Pasi. Tubuhnya melemas.
Dan....

Brukkk.

Prilly terjatuh Pingsan, Kepala Prilly membentur Meja yang ada di dekatnya. Darah segar mengalir dimana-mana.

Adelia dan Odelia yang melihatnya langsung menghampiri Prilly lalu menangis histeris.

"PRILLY!!! PRILL BANGUNNN PRILLYYY" Teriak Adel lalu memangku kepala Prilly yang penuh darah di pahanya.

"WOYYY LOE SEMUA JANGAN DIEM AJA!!! LAKUIN SESUATUUU" Gertak Odel.

-------------

"Adel Odel!!!" Panggil seorang Pria yang berlari menghampirinya dengan melewati kolidor-kolidor rumah sakit.

"Kak Verrel" Lirih Si Kembar. Yaa, Pria tadi adalah Verrel Bramasta kakak dari Prilly. Sekarang mereka sedang ada di rumah sakit. Mengumpul di ruangan ICU, tempat dimana Prilly terbaring lemah serta alat-alat medis yang menempel di bagian tubuhnya.

"Gimana keadaan Illy?" Tanya Verrel yang di selimuti rasa sangat khawatir. Karna adik semata wayangnya celaka.

"Gak tau kak. Dokter juga belum keluar semenjak 1 jam yang lalu" Jawab Adel

Ceklekkk

Suara pintu terbuka mampu membuat Verrel bersama Twin melirik ke arah pintu ruangan ICU.

"Bagaimana dok keadaan adik saya?" Tanya Verrel panik.

"Anda kakak dari Pasien bernama Prilly?" Tanya dokter kembali.

"Iya dok saya kakaknya. Bagaimana keadaan adik saya? Apakah dia baik-baik saja?" Tanya Verrel berturut-turut.

"Mari Ikut ke ruangan saya" Jawab Dokter berjalan ke ruangannya.

Verrel mengangguk. Lalu berbalik ke arah Adel & Odel.

"Kalian berdua jagain Prilly di luar Ruangan. Karna dokter pasti belum mengizinkan" Perintah Verrel.

"Baik kak" Jawab Twin.

"Baiklah kakak ke ruangan dokter dulu" Ujar Verrel berlalu.

Adel & Odel mengangguk lalu beralih ke arah Prilly yang terbaring lemah di brankar. Memakai selang oksigen serta kepala di perban. Sangat memprihatinkan.

'Loe kuat Prill! Gue yakin. Bertahan demi orang-orang yang loe sayangi,, terutama Kak Verrel' Bathin Adel.

'Loe gak lemah Prill. Gue tau itu,, Ya Allah.. Lindungi diaa. Selamatkan dia' Bathin Odel.

----------------

#bersambung

Hay hayy... Nih saya Re-Post ulang :D maaf ya buat kalian bingung peaceee

Jangan Tinggalkan Aku (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang