AKHIR SEMUANYA [END&REVISI]

123 3 0
                                    

Hello semuanya, apakabar?
Sudah siap maraton?
Jangan kecewa yah dengan akhirnya, karena aku sudah pikirkan gimana end nya...

Pesan terakhir dari aku untuk kalian di cerita ini.

"jangan salahkan takdir tuhan, tuhan memberikan sesuai dengan takdirnya masing masing. Hanya kau saja yang berekspektasi terlalu tinggi. Sepintar nya kamu mengatur tetap saja takdir tuhan pemenangnya."

_usai dan luka_

Minggu/05/19/2024

★★★

Kini keberangkatan Adiba ke Mekkah untuk menempuh pendidikan di sana, ini impian wanita itu izza bisa tahu karena dia mendapati buku buku tentang salah satu fakultas di sana di kamar Adiba. Ada banyak sekali foto nya membuat izza yakin Adiba wanita yang cerdas.

"Hati hati, jangan lupakan sholatnya. Kalo mba persalinan kamu harus datang, mba mau kasih suprise," ucapan izza di balas pelukan hangat wanita itu.

"Makasih banyak mba, mas. Aku pasti bakal datang nanti, sehat sehat kalian termasuk umi. Aku berangkat assalamualaikum," wanita itu berjalan menjauh menyeret kopernya.

Izza pulang dengan Abiyyan setelah mengantarkan umi.

"Huft capek banget ya sayang," ujar Abiyyan memejamkan matanya.

"Iyah," izza berbaring di sebelah Abiyyan, menguap karena kantuk dan tertidur dengan Abiyyan.

Mereka tertidur terlalu lama dan terbangun jam satu siang, izza membangunkan Abiyyan untuk melaksanakan sholat Dzuhur berjamaah. Perempuan itu kini tengah berkutat di dapur untuk memasak makan siang untuk dirinya juga Abiyyan.

Ringisian terdengar kala izza terduduk dan Abiyyan yang turun dari tangga segera berjalan lebih cepat khawatir pada izza.

"Kenapa? Ada yang sakit? Kita ke rumah sakit ya." Saat Abiyyan ingin menelpon dokter tangannya di tarik oleh izza.

"Perut aku cuman keram aja kok," jawab izza dengan muka yang dipaksa senyum.

"Tapi-"

"Udah mas, ayo makan kamu gak laper apa?" Tanya izza menyeret tangan Abiyyan.

"Kamu beneran gak papa?" Tanya Abiyyan dengan khawatir.

"Iya serius tadi cuman keram aja," izza menjawab dengan berusaha meyakinkan bahwa dirinya baik baik saja.

Akhirnya mereka makan dengan khidmat tak lupa membaca doa sebelum makan.

"Mas, kamu gak ngerasa gitu kalo adik mu suka banget sama Gus Agam itu?" Ujar izza.

"Loh, katanya dia sudah ikhlas sayang."

Izza menatap malas Abiyyan tidak peka sekali pri itu, memang tidak berubah kepekaannya.

"Kamu itu gimana sih, peka dikit coba mas. cewek itu kalau bilang ikhlas tapi dalam hatinya berteriak enggak, bilang nya baik baik aja padahal sakit banget itu." Ucapan izza membuat Abiyyan terdiam.

"Gus Agam juga suka Adiba sayang, tapi karena dia dijodohin akhirnya dia ikut maunya orang tua, kalau pun iya di jodohin dengan Adiba saya gak yakin karena berbeda nasab nya," izza sangat mengerti apa yang Abiyyan maksud.

"Bukanya kamu Gus? Harusnya Adiba Ning juga dong?"

"Adiba kan bukan adik kandung ku, dia hanya adik sepersusuan saja. Jadi tidak ada kaitan nasab nya dengan saya sayang, kecuali mahram, saya termasuk mahramnya," ucap Abiyyan membuat izza mengangguk angguk saja.

USAI DAN LUKA [END& REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang