Woman On Top 11

1.8K 242 27
                                    

Semoga habis ini bisa rutin update lagi yaaaa ♥️💜 kasih semangat buat author 😚

.
.
.
.
.

POV 3

“Masih soal anak maba itu?”

Radeva menggaruk tengkuknya. Helaan napasnya terhembus dengan agak keras dan putus asa. Jarang sekali dia pusing karena memikirkan sesuatu. Siapa sangka, yang membuat tidurnya enggak nyenyak semalaman justru seorang perempuan menyebalkan bernama Pramita.

“Bilang aja kalau suka sama dia.”

Pramita… bagaimana dia bisa pacaran dengan mudah? Mereka—Pramita dan pacarnya—baru kenal hampir tiga minggu, lalu sekarang sudah jadian? Radeva nggak bisa memahami cara kerja otak Pramita dalam menjalin hubungan dengan lelaki.

“Adik, apa yang membuat kamu ragu?”

Radeva melirik abangnya yang sudah merangkulkan lengan ke pundaknya. Benar, dia punya kakak yang cukup bisa diandalkan dalam hal mengurus perempuan. Kenapa nggak dimanfaatkan saja.

“Haruskah aku ajak dia pacaran sekarang?”

“Coba aja, siapa tau dia mau.”

“Tapi sekarang dia sudah punya pacar.”

Bang Defandra bergumam dengan kepala mengangguk-angguk, lalu bertanya. “Kamu sudah lama suka sama dia?”

“Nggak tau.”

“Tapi sekarang kamu cemburu Pra pacaran sama orang lain?”

Ragu sekali, Radeva mengangguk. Mungkin yang dia rasakan memang cemburu. Saat Pra bilang bahwa dia sudah jadian dengan cowok dari kelas lain, Radeva merasa ada beban berat di hidupnya. Tiba-tiba dia takut Pramita akan sering-sering pergi dengan pacarnya. Mereka tidak akan dekat lagi. Pra akan mengabaikannya, menjauhinya, lalu melupakannya.

“Sudah jelas kamu suka sama dia. Tembak aja, bilang kalau kamu suka sama dia.”

“Gimana kalau dia minta nikah?”

“Maka kalian menikahlah.”

“Aku nggak punya uang.”

“Jadi kamu harus nabung dulu.”

Radeva berpikir mungkin memang seperti itu yang harus dia lakukan, sebelum kepalanya dipukul dari belakang dengan telapak tangan Bang Defandra.

“Tolol. Mana mungkin dia langsung minta nikah. Kalian kuliah aja masih kesusahan.”

Radeva mendengus setelah sadar sedang dikibuli. Ponselnya bergetar dan nama Pramita muncul dengan sebuah pesan singkat. Wajahnya yang semula muram berubah ceria dengan cepat hanya dengan beberapa kali bertukar pesan.
Radeva meletakkan ponselnya dengan posisi terbalik, lalu bertanya kepada abangnya yang sedang memasak di dapur mini.

“Bang.”

“Apa? Mau tau cara nembak cewek kayak Pra?”

“Berapa biaya menikah?”

Bang Defandra seketika memutar tubuhnya sampai menatap Radeva dengan mulut melongo. Spatula di tangannya terjatuh ke lantai menimbulkan bunyi dentingan yang nyaring.

“Pra nerima cintamu?”

“Aku nggak bilang suka sama dia.”

“Jadi kenapa tanya biaya nikah?”

“Aku mau menikah.”

“Sama siapa?”

Radeva mengerutkan keningnya melihat ekspresi Bang Defandra. Kenapa ini terlihat aneh, tetapi dia tetap menjawab dengan ragu-ragu.

Woman On TopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang