Kisah Inspiratif

Lingkungan

Sungai Kampar semakin menganga. Setiap saat pengusaha bangunan terus mengeruk sungai Kampar terutama yang terjadi di daerah pulau Tetap.
Setiap hari mobil truk berjejer antri untuk mengisi batu kerikil yang dikeruk oleh geledor.

Kejadian ini membuat risau warga, disamping merugikan pekerja tradisional yang mencari batu kerikil dengan pola tradisional menggunakan sekop dan sampan, juga membuat tebing runtuh dan membahayakan rumah warga yang berada di tepi sungai.

Warga mulai melakukan protes, akan tetapi tak membawa arti. Mereka hanya pekerja dan yang bertanggung jawab adalah pemilik perusahaan. Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan aparat desa. Pihak keamanan bertanggung jawab mengamankan proses penggalian sungai secara besar-besaran tersebut. Ini terlihat dari penjagaan aparat keamanan pada pintu masuk menuju operasi penggalian isi sungai tersebut.

Setiap kali warga berkumpul untuk protes, pihak keamanan langsung datang dengan mengatakan, "jangan mengganggu program pemerintah, jangan sampai kalian diamankan."

Setelah operasi proyek berjalan hampir setahun, kelompok mahasiswa datang minta izin kepada kepala desa untuk melakukan penelitian di desa tersebut. Penelitian dari mahasiswa pertanian tersebut berkaitan dengan masalah produksi jeruk manis di desa Kuok.
Alhamdulillah pengajuan penelitian tersebut di setujui oleh kepala desa. Kelompok mahasiswa bersama dosen pembimbing memulai mencari berbagai data tentang produksi jeruk manis di Kuok.
Dari data awal ada penurunan produksi jeruk manis di Kuok dari waktu ke waktu. Diskusi panjang pun mereka lakukan. Observasi lokasi, tentang tanah dan hama yang menghambat produksi atau kekurangan pupuk.
Dari analisa sementara, bahwa pupuk alami yang sebelumnya ketika air sungai mengalami masa pasang, air sungai merendam pokok jeruk dan ketika musim surut, kotoran air di musim pasang menjadi pupuk alami yang membuat pokok jeruk subur.
Nyatanya sekarang, sejak pengerukan besar-besaran pasir kerikil di sungai tersebut, air tak lagi mengalami masa pasang.