[ 12 ] 💖

19.1K 1.2K 144
                                    


Agasta memeluk tubuh mungil putrinya erat, sedangkan teman teman Aidan yang menunggu tersenyum kikuk, saat Agasta menatap masing masing dari mereka dengan sorot dingin.

Salah satu dari mereka mengalihkan perhatian, dari manik gelap keluarga Dirgantara.

"jir, berasa jadi maling gue" batin Zaegar mehindari tatapan Agasta, berpura pura membetulkan jam di tanggannya.

"tantangan banget dah bawa dede gemes main, berasa ujian sebelum
Nikah. Kira kira gini gambaran mertua galak kali ya" batin Saka merinding.

Agasta merapikan topi yang di pakai putrinya dan juga jaket"baby, sayang Ayah mengijinkanmu pergi hanya untuk hari ini tidak ada hari hari lain okey"

"oteh yayah, Anya mengelti. Cebental ndak boyeh lama" mengingat nasehat Ayahnya saat memakaikan jaket untuknya.

Tetap saja Agasta tak rela tapi ia masih mengingat janjinya untuk selalu membahagiakan putrinya di mulai dari hal hal kecil.

Iya si mungil ingin ikut pergi bersama Abangnya Aidan menggunakan motor yang begitu menarik perhatian si mungil untuk menaikinya bertepatan saat teman Aidan pamit untuk pergi si mungil menangis ingin ikut pergi. Tangan gempalnya menunujuk nunjuk motor yang di gunakan salah satu sahabat Aidah, yaitu Xander.

Tio juga bahkan mengikuti keinginan si mungil merengek kepada kedua orang tuanya ingin ikut, Devano tentu saja tidak ikut. Ia menghindari keramaian.

Sean memberikan beberapa lembaran uang kepada putranya itu" jangan nakal dan menyusahkan ke tiga teman Abangmu" jelas Tio meraup uang itu dengan cepat memasukkannya kedalam sakunya dengan senyuman mengembang." pasti Dadd, Daddy seperti tak mengenalku saja sih, abak Daddy yang paling anteng, baik sedunia"

Sean menahan mual atas perkataan putranya justru karena ia tau, ia menasehati." Kelakuan buntutmu membuatku pusing pasti putriku di pengaruhi olehnya" bisik Agasta dengan tak rela memberikan putrinya pada salah satu teman Aidan.

Xander tentu dengan senang hati di titipi Mahkluk mungil yang berda dalam dekapannya. Apa lagi saat tangan gempal itu meremat bajunya takut jatuh. Sebelum Sean membalas ucapan Abangnya, Agasta menarik perhatiannya kembali pada Xander.

"Jaga putriku, jangan sampai dia lecet sedikitpun"di balas Anggukan Xander" saya akan menjaganya dengan baik Tuan Agasta"

Tentu saja ucapan Xander membuat Agasta puas" bodygoard juga akan memgikuti perjalanan kalian hanya untuk jaga jaga" Agasta memberitahu terlebih dulu sebelum mereka bertindak kegabah melajutkan motor dengan kecepatan tinggi jika di ikuti seseorang.

Aidan sudah berada di atas motornya sedangkan kedua Abangnya tidak jadi pergi ada urusan mendadak yang harus mereka tangani tuntuk menjaga adiknya.

Si mungil dengan semangat melambaikan tangannya pada sang ayah.

Si mungil dengan semangat melambaikan tangannya pada sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xander Grayala 18 tahun.

~000~

Setelah mencari tahu semua informasi mengenai keluarga Dirgantara hanya beberapa yang di dapatkan Zegran. Informaai yang di cari begitu tertutup.

Family Possessive [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang