"kenyang banget gila" ucap seseorang sembari mengelus-elus perut buncitnya akibat terlalu kenyang.
Saat hendak pergi menuju kamarnya, ia tidak sengaja melihat seorang yang sangat tidak asing di matanya.
"cel? ngapain lo disitu?" tanya Kathrin yang melihat Ashel berada di kamar ibunya, ia yang tidak bisa melihat kegiatan Ashel langsung masuk kedalam ruangan itu dan berdiri tepat dibelakang Ashel.
"nyobain lipstik bunda" jawab Ashel, ia berbalik badan sembari memperlihatkan lipstik yang menempel di bibir miliknya, lipstik yang berwarna merah merona.
"pake lipstik bunda? ih norak banget warnanya.
mending cepet-cepet keluar deh cel ... ntar kalau ketahuan bunda diserahin ke panti asuhan lo" usul Kathrin dengan nada panik dan sedikit cemas, pasalnya jika bunda mereka sedang marah raja hutan pun akan kalah seram."lo ga mau nyoba?" tanya Ashel pada Kathrin, pertanyaan itu membuat bulu kuduk Kathrin merinding.
"ga ah pait" tolak Kathrin dengan cepat.
"tapi yang ini ada manis-manisnya" ucap Ashel meyakinkan.
"halah, mana ad--" dengan secepat kilat, Ashel mendekat dan menarik dagu Kathrin ...
cup~
Ashel menempelkan bibir merah merona miliknya dengan bibir pucat milik Kathrin.
1
2
3
bruk~
Kathrin mendorong Ashel lumayan keras, membuat sang empu tersungkur kelantai. Aneh ... Bukannya kesakitan, Ashel malah tersenyum padanya.
"first kiss gue anjing. Harusnya yang ngambil first kiss gue itu kagita, sialan lo cel!" umpat Kathrin, pergelangan tangan nya terangkat untuk mengusap bibirnya dengan kasar.
"gimana? manis kan?" tanya Ashel sembari tersenyum kemenangan.
"bapak lo manis" jawab kathrin dengan penuh emosi.
"pernah ngerasain?" tanya Ashel lagi. Senyuman di bibirnya semakin melebar kala melihat pipi Kathrin memerah.
"au ah, lo benar-benar udah gila cel" Kathrin mengalihkan pandangannya, tubuhnya sedikit merinding dengan senyuman yang Ashel lontarkan.
Setelah mengatakan itu, Kathrin segera melenggang pergi meninggalkan Ashel yang masih terduduk dilantai.
Ashel memegang bibir merahnya ... Seketika terlintaslah bayang-bayang kegiatan yang baru saja dia lakukan terhadap Kathrin, hal itu membuat Ashel senyum-senyum sendiri seperti orang gila."ternyata bibir atin manis banget ... Jadi pengen lagi"
"ngapain kamu di kamar bunda? mana senyam senyum sendiri lagi"
Ucap wanita berparas cantik jelita yang sudah dapat dipastikan bahwa ia adalah ibu dari Ashel dan Kathrin, suaranya yang menusuk naluri pendengaran Ashel membuat Ashel bangun dari duduknya dan berdiri dengan tegak layaknya seorang prajurit.
"bu-bunda kok ada di sini? ta-tadi kan kepasar" tanya Ashel dengan keringat dingin serta tubuh yang gemetar, oh tuhan ... Tamatlah riwayat Ashel kali ini.
"kathrin nelpon bunda nyuruh bunda cepat-cepat pulang, katanya ada hal darurat di kamar bunda" jawab Indah sembari mondar mandir memeriksa apakah ada barang kesayangannya yang hilang, pasalnya setiap Ashel masuk ke kamarnya, pasti selalu ada barang yang hilang.
"salah ya bunda pulang kerumah?" lanjut indah
"ga ... bunda ga salah kok, ashel yang salah" jawab Ashel sembari menunduk karena Indah menatapnya dengan mata yang melotot seakan meminta untuk keluar. Apalagi kini Indah berdiri tepat di hadapannya.
Indah mengangkat dagu Ashel dengan sedikit paksaan, sebab anak sulungnya ini enggan untuk mengangkat dagunya.
"kamu make lipstik bunda?"
"maaf bunda ... ashel cuma penasaran, maafin ashel"
"1 hari ga boleh main handphone" ucap Indah dengan nada menyeramkan yang membuat Ashel hanya bisa pasrah, ternyata benar jika bunda mereka sedang marah raja hutan pun akan kalah seram.
"tunggu pembalasan gue kath ... gue bikin ga bisa jalan lu" gumam Ashel dengan nada yang sangat kecil. Sangking kecilnya, Indah hanya menganggapnya suara nyamuk.
"ngapain masih berdiri di sini? mau ditambah lagi hukumannya?"
"eh ga bun ... kalau gitu ashel pergi dulu bun, dadah"
________________________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
🄾🄽🄴 🅂🄷🄾🄾🅃
Short StorySesuai Judul dan Sampul. Penasaran? Baca. ⚠️PERHATIAN⚠️ - Bisa one shoot bisa two shoot. - Up kalau ada ide + ga ada kerjaan. - Kemungkinan ada kata-kata yang kurang sopan. - Seputar mem 🄹🄴🄺🄴🅃🄸 dan 🄺🄰🄿🄰🄻 yang saya tumpangi. - Alur cerit...