chapter 6

22 2 0
                                    

Terlihat (Name) yang menunggu kembali nya Arajin yang mencari matakara sembari memainkan ponselnya.

"Apa iya? Kakanya Matakara sudah tewas? Cuman tertikam gk mungkin sampe mati. Aku yakin kakaknya masih selamat" ujarnya memegang kening nya.

"Mungkin bibi yang salah ngasih informasi ya? "

-------------______-------____-----

Setelah mencari keberadaan matakara kesana kemari akhirnya di berinisiatif untuk mencari nya di kuil yang sering ia dan kakaknya datangi.

"Matakara" panggil Arajin melihat matakara yang meringkuk ketakutan.

"Aku mendengar kabar kakakmu, apakah kau baik baik saja?". Tanya nya basa basi "Tapi tadi kau datang kerumah ku, ada yang ingin kau tanyakan?" Lanjut nya bertanya.

"Aku melihat sesuatu....... Aku melihat monster ada di dekat mu" ujarnya gemetar. "Tapi kekuatan mu tak semuanya karena dia kan? Kekuatan mu itu asli kan?" Matakara tersenyum getir. "Aku percaya itu, kau lebih kuat dari siapapun" lanjutnya.

Arajin yang mendengar hal itu merasakan perasaan campur aduk antara kesal dan merasa bersalah.

"Kakak memang benar.....aku harus kasih tau semuanya. " ujarnya meremas jaketnya. "Kita bisa mulia kembali berlatih menjadi honki" ujar Matakara berdiri menghampiri Arajin.

"Kau salah" ujar Arajin membuat matakara tersentak. "Aku,meninggalkan mu"  tegas Arajin menatap Matakara.

"Saat itu waktu kita di ganggu. Kau pingsan dan aku melarikan diri meninggalkan mu!"

"Itu tida-"

"Karena aku penakut dan lemah Matakara!" Teriaknya lagi. "Yang kau lihat itu adalah senya. Aku kuat karena kekuatannya" ujarnya menatap serius matakara yang terdiam membeku.

"Berhenti berpikir aku adalah orang yang kuat! , bahkan melawan Sumi-chan aku belum tentu menang!"

"Jadi...... Selama ini kau berbohong padaku" Matakara terkejut terhantam fakta. "Jadi kau tidak ingin menjadi Honki" lirihnya.

"Matakara, aku tidak pernah ingin menjadi orang Honki" setelah mengatakan hal itu Arajin pergi berbalik meninggalkan Matakara sendirian di kuil itu.

-----____-------___------___------

Arajin yang sedang mengaduk sup sembari melamun memikirkan sesuatu , di temani oleh senya yang melayang di sekitarnya.

"Aku penasaran kemana Matakara pergi, kemarin kau cukup kelewatan" ujar senya kepada Arajin.

"Hei! Kemarin aku hanya kesal! Lagipula kakak yang minta aku jujur"
Ujarnya membelah diri.

Plak!

"Ohh jadi kau sudah ngomong semuanya ya" ujar (name) setelah menampol punggung belakang Arajin seperti yang di lakukan oleh senya.

"Kakak kenapa tiba-tiba!" Teriaknya sembari mengelus punggungnya yang panas.

"Ya dia sudah mengatakan semuanya, tapikan (name)-chan di juga bilang..." Senya mendekat kearah (Name) dan membisikkan sesuatu, beberapa menit kemudian matanya terbelalak terkejut mendengar hal yang di bisikkan.

"Apa!"

Teriakannya ber gelegar, (name) mendekati Arajin dengan ekpresi yang ingin meremukkan nya membuat Arajin ketakutan.

"Hei! Dimana pikiran mu!?" Teriaknya sembari meraih kerah baju Arajin. "Dia sedang bersedih akan  apa yang menimpa kakaknya! Kenapa kau mengatakan semuanya sembari meneriakinya bodoh! Di mana pikiranmu hah!" (Name) mengguncang tubuh Arajin dengan kuat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bucchigiri  x reader || Not an ordinary girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang