♡ [34.➹ Kemarahan Treston ➹] ♡

8.7K 571 2
                                    

I hope your enjoy Reading to my novels

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Ketika matahari belum menunjukkan cahaya ada seseorang laki laki dengan rambut berwarna Violet dengan mata putih serta jubah yang menutupi tubuhnya itu berkibar di setiap langkah kaki laki laki itu menyusuri koridor istana tempat adiknya kini tinggal.

Semalam ia mendapatkan kabar jika ada seseorang yang sangat ia kenali sedang mengincar adik kecilnya. Dan berakhir ia mengunjungi adiknya itu untuk meminta kejelasan di pagi hari.

Laki laki itu mendobrak kamar yang di tempati oleh sepasang suami istri itu tanpa ijin.

Ariello yang merasakan hawa kemarahan dari laki laki yang awalnya menjadi sahabatnya, kini menjadi kakak iparnya pun bangkit dari posisi nyaman nya yang sedang memeluk istri tercintanya.

Ariello menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang dengan tatapan santai yang terarah kepada Treston yang sedang di kuasai amarah.

"Ada apa?" Tanya Ariello dengan suara seramnya.

"Kau bertanya 'ada apa?' ! yang benar saja kau sialan!" Treston menjawabnya dengan meledak ledak membuat Aletta terpaksa meninggalkan mimpi indahnya.

"Kak Tres?" Tanya Aletta memastikan.

"Hm"

"Kenapa kau kemari pagi pagi sekali. Bahkan, matahari saja belum menunjukkan sinarnya" Kata Aletta dengan lesu.

"Kau masih bertanya juga! Tentu saja untuk menginterogasi mu, bodoh!" Jawab Treston dengan nada yang masih meledak ledak. "Bagaimana kau bisa berhubungan lagi dengan laki laki sialan itu ha?! Aku sudah pernah bilang kepadamu jangan membuat masalah dengannya lagi karena dia bukan Gheil yang dulu kau kenal!" Bentak Treston.

"Aku tau itu" Kata Aletta dengan santainya.

"Jika kau tau kenapa kau masih berurusan dengannya, Aletta?!"

"Dia yang memulainya terlebih dahulu"

"Biarkan!" Jeda Treston sejenak. "Jangan pedulikan Gheil yang sekarang! Kau fokus terhadap kehamilanmu saja!"

"Tidak bisa, dia mencari masalah denganku dan aku tidak terima!"

Treston menghela napas nya frustasi menghadapi sifat adiknya yang saat ini tidak mau kalah. Tapi, ia sedikit bersyukur adik kecilnya tidak pemalu. Namun, yang Aletta hadapi saat ini bukan Gheil yang dulu.

"Gheil yang sekarang akan sangat sulit kau hadapi, Aletta. Ku mohon jangan membuat masalah dengannya terlebih dahulu sebelum keponakanku lahir. Aku tak ingin terjadi apapun terhadap dirimu serta keponakan ku yang kau kandung itu" Kini nada Treston melemah.

Ia sungguh tidak bisa membayangkan jika Aletta menghadapi Gheil dengan posisi adiknya itu sedang mengandung. Ia takut terjadi sesuatu yang buruk terhadap keponakannya serta adik yang ia sayangi sejak kecil hingga sekarang. Meskipun adiknya itu sudah memiliki suami.

Aletta pun turun dari ranjangnya lalu mendekati Treston. Dan saat sampai di hadapan Treston, ia memeluk kakaknya itu.

Treston membalas pelukan sang adik dan ia pun menyembunyikan wajahnya di bahu sempit sang adik.

"Kakak, kau tidak perlu khawatir. Aku tidak sendirian. Ada Ariello yang selalu menjagaku, ada Rashta dan Karyx yang bersedia aku butuhkan kapan pun itu. Dan aku juga memiliki kekuatan dari anak yang ku kandung." Kata Aletta dengan lembut.

"Tapi aku tetap saja khawatir" Kata Treston tanpa merubah posisi kepalanya.

"Kekhawatiran yang sia sia, penyihir bodoh"

Aletta serta Treston yang mendengar suara yang sangat tidak asing berasal dari belakang pun menoleh dan mereka mendapati adanya Geordan dengan kemeja putih dengan kancing atas yang terbuka serta pedang yang tersampir di pinggangnya dan celana kain berwarna hitam nya.

"Aletta memiliki ku juga. Aku kakaknya yang menjadi ketua prajurit Kekaisaran yang kuat. Aku bisa mengerahkan seluruh pasukan Naga hitam untuk mendukung Aletta." Kata Geordan sembari bersandar pada kusen pintu.

"Hei! Jangan lupakan kakak bungsumu ini!" Sebuah suara muncul dari belakang tubuh Geordan.

Treston memicing kan matanya menatap Delardo yang berdiri di belakang tubuh tinggi besar Geordan.

"Kau tidak berguna!" Hina Treston secara terang terangan.

Aletta menyetujui perkataan Treston.

Delardo yang mendengar hinaan langsung dari kakak keduanya itu tentu saja sakit hati.

Namun, sepersekian detik berikutnya wajah Delardo menjadi cerah. "Aku pastikan akan berguna! Meskipun aku tidak berbakat dalam pedang dan sihir aku bisa meracik obat!" Katanya dengan gembira.

"Ralat, lebih tepatnya racun" Kata Geordan membuat wajah Delardo yang tadinya gembira menjadi lesu untuk kedua kalinya.

Aletta terkekeh melihat ketiga kakaknya sedang menunjukkan kegunaan mereka masing masing di hadapannya.

Ariello sejak tadi diam di atas ranjang sembari melihat ke empat saudara di hadapannya.

Dulu ia terkadang akan iri kepada Treston yang terus menerus membicarakan adik bungsu perempuan satu satunya yang ia miliki. Namun sekarang, ia tidak merasakan keirian lagi karena adik bungsu kesayangan Treston sudah menjadi miliknya sepenuhnya dan akan ia jaga dengan mempertaruhkan nyawanya untuk Aletta, istri tercintanya, wanita yang membuatnya rela melakukan apa pun untuk mendapatkan nya bahkan ia rela memutar waktu hanya untuk berjuang kembali sebelum penyesalan yang kedua kalinya datang menghampiri nya.

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Sidoarjo, 25 Mei 2024

TBC.

Princess Aletta [ END ] [ TERBIT ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang