"Hidup memang harus berjuang, tapi tidak semua hidup harus mengikuti aturan."
|Asa|
••••••••••••••••••••••••••••••••Halo, bertemu lagi dengan Arum di sini. Jangan lupa baca kisah orang tuanya dulu di Secret Wife versi 1 baru baca ini biar nyambung guys.
Jangan lupa follow akun author
GIVE ME 50 KOMEN GUYS AGAR BISA UP KE PART SELANJUTNYA 💜
👑👑👑
"Asa! Ayok nak turun. Kita sarapan bersama," panggil Anindya pada putri satu-satunya.
Tak ada jawaban yang keluar, namun seorang remaja putri turun dari tangga menuju ruang makan. Remaja perempuan tersebut masih mengenakan baju tidurnya, padahal sebentar lagi akan berangkat ke sekolah.
"Loh, kok masih pakai baju tidur? Nanti Zaki jemput kamu belum siap loh," ucap Anindya seraya mengambilkan nasi untuk anaknya.
"Lah bunda kenapa jam segini udah rapi?"tanya Asa balik bertanya.
"Bunda hari ini ada jadwal syuting pagi makanya siap-siap. Katanya Minggu depan kamu minta kami libur jadi kami harus cepat-cepat selesaikan kerjaan nak," balas Anindya seraya mengambilkan lauk pauk untuk putrinya.
"Mau pakai sayur?" tawar Anindya pada putri nya.
"Mau pakai ayam aja bunda," balas Asa seraya menaruh kepalanya di atas meja.
Anindya yang melihat hal tersebut menaruh nasi tersebut disamping anaknya. Ia mengusap lembut kepala anaknya seraya menciumnya beberapa kali. "Masih ngantuk sayangnya bunda?"
Asa terlihat menganggukkan kepalanya. Biasanya ia akan antusias untuk berangkat sekolah. Namun kini situasinya tampak berbeda. Bedanya ia tidak berada di sekolah yang lama. Hari ini ia akan pergi ke sekolah baru atas kemauannya. Ia bisa berangkat bersama dengan Zaki anak Tante Kanaya yang sudah begitu lama menjadi temannya. Ya, selama pindah rumah di sini segala aktivitas yang ia lakukan akan berhubungan dengan Zaki.
Zaki sendiri merupakan anak pertama dari pasangan Rio & Kanaya yang telah menikah setelah beberapa Minggu Asa lahir ke dunia. Pasangan itu memutuskan untuk menggelar pesta secara sederhana karena kemauan mereka. Kanaya yang tidak suka heboh, dan Rio yang memang ingin apa adanya tidak mempermasalahkan jika harus menikah secara sederhana. Zaki sendiri hanya selisih dua tahun dari Asa. Namun karena kepintarannya ia bisa menduduki kelas 2 SMA. Mungkin jika tidak pintar, ia saat ini akan berada di kelas 1 SMA dan menjadi adik tingkat Asa.
"Asa pakai baju sekolah dulu, deh. Papa lama banget turunnya," ucap Asa beranjak begitu saja meninggalkan Anindya yang hanya bisa melongo ditempatnya.
"Jangan lupa mandi nak!" seru Anindya dari bawah.
"Asa udah mandi semalam!" balas Asa yang sudah menghilang dari balik pintu.
Anindya yang merasa lapar pun memilih untuk memakan buah-buahan. Namun ia dikejutkan oleh suara dering ponsel yang tiba-tiba berbunyi membuat ia segera mengangkatnya.
"Halo, Nin. Anak gue berangkat duluan. Zaki hari ini jaga gerbang. Gak mungkin OSIS telat, jadi dia duluan. Bilangin ke Asa, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Dianggap Bahagia
General Fiction"Ketika yang dianggap bahagia, tidak seindah realita. Kata orang jadi anak artis itu bahagia. Hidup serba enak, gak kekurangan apapun. Ya, benar, gue emang gak kekurangan materi, tapi gue kekurangan waktu." ~Asa Medina Putri Ans...