25. VAGALDARA🥀

527 8 14
                                    

Annyeong 😘👋

⚠️JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YAWW⚠️

HAPPY READING 😘

******

"Lo bisa jaga diri gak sih? Gara-gara Lo Mella jadi ngambek sama gue karena harus meluk Lo kalo lagi kambuh kayak tadi" bentak Vaga di dalam kamar bersama Dara.

Dara hanya menundukkan kepalanya. "Gue bisa jaga diri Ga, tapi dengan keadaan gue yang gini, emang gue bisa? Gak Ga" ujar Dara dengan air mata meluruh kebawah.

Vaga menggusar rambutnya ke belakang. "Lemah Lo, gitu doang pake gak berdaya" ujar Vaga memutar bola matanya malas.

Dara mengusap kasar air matanya. "Iyah, gue emang dalam hal apapun, gue tau. Gue tau itu" ujar Dara dengan suara bergetar. "Kalo emang lo gak bisa jaga gue, gue bisa jaga diri sendiri. Jangan pernah ganggu gue" Dara melenggang pergi dalam kamarnya, tidak lupa ia memakai kupluknya dan mengambil tas dan berlalu pergi dari sana.


Vaga menatap sendu punggung Dara yang kini menjauh dari pandangannya. "Gue cinta sama lo Ra" ujar Vaga dengan kepala menunduk.

"Gue kalah" gumam Vaga. Dan mendaratkan bokongnya di bibir kasurnya.

Disisi lain, Dara kini sedang berada di pantai tempatnya untuk menenangkan diri. Sesekali gadis itu melempar batu kecil ke bibir pantai. Mata Dara memerah seperti sudah menangis. "Gue udah berusaha Ga, gue udah berusaha" ujar Dara nada bergetar.

"Gue udah berusaha buat gak ngerepotin lo" lirih Dara sambil menundukkan kepalanya dan menyandarkannya di tangannya.

Dara berada disana sekitar jam empat sore dan kini sudah menunjukkan pukul sembilan malam, namun dia masih berada disana.

"Dek ayok pulang, udah tengah malem, gak baik buat anak gadis kayak adek disini" ujar salah satu nelayan yang baru saja pulang dari tengah laut. Dara hanya mengulas senyum manis. "Gapapa pak, saya udah biasa" ujar Dara dengan senyuman manisnya.

"Yaudah dek, saya pulang dulu yah?" Pamit nelayan itu dan mendapat anggukan dari Dara.

Senyuman yang tadi terbit dari bibirnya, kini pudar setelah mengingat perdebatannya dengan Vaga. "Gue mau cerai Vaga!!" Lirih Dara dengan air mata yang mengalir. "Tapi gue takut kalo Papa pukul gue, karena kita nikah cuman kebaikan perusahaan Papa gue" gumam Dara.

"Aku gak kuat yaallah" ujar Dara sambil menengadahkan kepalanya. "Aku udah berusaha jadi malaikat buat Vaga tapi aku tetap menerima masih yang buruk" ujar Dara.

"Udah takdir" ujar cowok yang berdiri di belakangnya.

Deg.

Suara itu sepertinya Dara pernah mendengarnya. Dara menoleh ke sumber suara dan menemukan cowok berhoodie kuning sedang berdiri di belakangnya.

Laki-laki itu mendekat dan duduk di samping Dara. Dara menghapus air matanya saat cowok itu duduk di dekatnya. "Jangan kaget Ra, gue tau tentang Lo semua" ujar cowok itu membuat Dara terdiam. "M-maksud Lo apa?" Tanya Dara.

VAGALDARA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang