Our Story : Sembuh [On Going]

[2] Linra Gizelle Fanyelsa

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh selamat pagi/siang/sore/malam

Sebelum baca ada peraturan dari syaa seperti di story lainnya yaitu :

• KALO MASUK WAKTU SHOLAT SKIP DULU BACANYA ‼️
• JANGAN LEBIH BANYAK BACA WP DARI PADA AL-QURAN ‼️
•TINGGALKAN VOTMEN NYAA ‼️

Typo tandai‼️

Note: Story ini hanya karangan syaa dan teman² tidak menyangkut dunia nyata, entah dari alur, tempat, karakter itu semua hanya fiksi 💗

🦋Happy Reading🦋

“Aku manusia bukan robot yang bisa kalian manfaatkan sesuka hati kalian. aku juga punya hati. Rasanya sakit saat apapun yang aku lakukan gak pernah dapat apresiasi tapi saat aku gagal siksaan menanti”
-Linra Giselle fanyelsa-

Di sisi lain, di sebuah kota bernama Elleny Holand, kota yang terkenal dengan orang-orang sukses dan kota yang besar. Kota ini juga disebut dengan kota hebat karena CEO, direktur, pejabat, dan abdi negara banyak yang berasal dari kota ini.

Namun tidak sedikit orang-orang sukses yang terobsesi ingin anak-anak mereka menjadi menjadi orang hebat juga, di tempat ini banyak persaingan dan tidak jarang yang menjadi korban adalah anak mereka.

Salah satunya adalah Linra Gizelle Fanyelsa gadis yang dikira hidupnya sempurna ini menyimpan rahasia gelap.

Fisiknya sehat namun tidak dengan mentalnya...

"Gimana nilai kamu?" tanya sang ibu yang tau hari ini nilai hasil ulangan harian pekan lalu keluar.

"Emm a-anu ma, n-nilai aku" Linra menggigit bibirnya merasakan tenggorokannya tercekat dengan perasaan takut yang berkecamuk dalam dada.

"Jangan bilang nilai kamu turun?!"

"Maaf ma nilai aku turun sedikit, t-tapi masih di 95 kok, aku juga nilai tertinggi di kelas," ucap Linra dengan suara dan bahu bergetar dan kepala yang menunduk takut.

Plak

Wajah Linra tertoleh ke samping, dengan tatapan memanas, dada gadis itu perlahan terasa sesak melihat respon sang ibu, pipinya terasa panas oleh tamparan itu.

Sang ibu (Lunsia) mencengram rahang Linra dengan keras, bersitatap dengan sang putri dengan tatapan marah dan bengisnya.

"JANGAN CUMA JADI BEBAN, KAMU HARUS BISA LEBIH DARI INI!, KAMU ITU PENERUS PERUSAHAAN PAPA!" bentak Lunsia dengan tatapan tajam.

"Kenapa aku? Kan ada bang kay kenapa gak dia?," tanya Linra dengan suara bergetar menahan sesak yang sudah berkumpul di dadanya.

"Abang kamu itu punya cita-cita, lagian dia laki-laki tanpa nerusin perusahaan papa juga dia bisa buat perusahaan sendiri sedangkan kamu perempuan harus di bimbing, mau jadi apa kamu kalo didiemin?!"

"Iya ma, habis ini aku belajar lebih giat lagi"

"Ingat, kamu harus juga harus belajar tentang perusahaan," celetuk Levin -Ayah linra-

Levin Gizolle Fanyelsa siapa yang tidak mengenalnya dikota ini? Seorang CEO terkemuka yang terkenal baik hati, namun siapa sangka di mata sang putri bungsu dia merupakan iblis yamg selalu menekan linra dengan memaksakan apa yang di inginkannya.

Linra masih anak SMP kenapa dia harus belajar tentang perusahaan? Kenapa dia harus berusaha sempurna didepan semua orang? Bukan kah setiap orang punya bakat mereka masing-masing? Lantas kenapa harus memaksa?.