Ingat ini hanya fiksi, semua muse tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh di dunia nyata!
"Maaf, ya... Kavita dan Mahesh lebih dulu pergi. Tapi kalau Kalian masih ada waktu, kemungkinan lusa baru bisa bertemu mereka." Seorang gadis cantik yang sepertinya lebih tua dari MG, menunduk kecil sebagai tanda maaf.
"Kami yang seharusnya meminta maaf, tiba- tiba datang begini, tentunya kami juga orang asing untuk Anda." Ekawira yang menemani putrinya juga meminta maaf.
"Wilasa." Gadis itu memperkenalkan diri.
"Nona Wilasa." Panggil Ekawira.
"Wilasa saja." Sepertinya gadis itu merasa sungkan terhadap papanya Hena.
"Baiklah, Nak Wilasa."
Wilasa tersenyum, menyetujui panggilan itu. Wilasa dan Ekawira sama- sama tersenyum setelahnya, bahkan Hena yang ada di samping papanya juga ikut tersenyum.
"Kak Wilasa." Panggil Hena, Wilasa tersenyum melihat Hena.
Hena mengulurkan tangannya, "Saya Hara dan ini papa saya, Nalendra."
Hena nekat mengajak papanya untuk mencari tahu lebih tentang hubungan MG atau Mesha dengan seseorang bernama Hanni. Inilah yang kemarin MG perdebatkan, keputusan Hena yang menurutnya gila. Menurut MG, Hena terlalu mencampuri urusannya, bahkan di saat MG sendiri sudah tidak mempedulikan tentang ingatan masa lalunya.
Setelah mendapatkan ijin dari sekolahan dan restu dari kakeknya, akhirnya Hena beserta papanya terbang ke Amerika.
"Tapi maaf, sebelumnya... Kalian tau dari mana saya dan alamat tempat tinggal saya?" Tanya Wilasa yang jujur penasaran.
Dua orang asing tiba- tiba mencarinya dan bertanya tentang mendiang Mesha juga Hanni. Ekawira menggaruk pelipisnya, sejujurnya ia juga merasa malu dan tidak tahu harus menjawab bagaimana.
"Saya tau dari kak Winni, Kak." Jawab Hena.
"Sepertinya saya pernah mendengar namanya. Tapi Winni itu siapa?" Tanya Wilasa yang masih tak mengerti.
"Kak Winni itu salah satu staf di YASA cafe."
"Oh! Baiklah, jadi...?"
Oh, ayolah Hena jangan berputar- putar, sepertinya Wilasa tipe orang yang to the point.
"Kak Winni dapat informasi tentang Kak Wilasa dari kak Joanne, kak Joanne itu katanya teman kak Wilasa yang sekarang bekerja di YASA resto."
Wilasa tertawa hambar dengan penjelasan Hena yang tanpa jeda itu. Tapi setelah itu ia tersenyum lembut, ia juga mengangguk.
"Jadi... kenapa Kamu mencari Hanni? Lalu, kenapa Kamu bisa kenal Mesha?" Ia menyodorkan cakenya pada Hena, karena melihat cake milik gadis itu telah tandas.
Hena memandangi cake yang disodorkan Wilasa, tapi hatinya tengah berperang, apakah ia bisa jujur pada Wilasa tentang dirinya yang special? Tapi dirinya tidak mau bersembunyi lagi, ia tidak boleh lagi takut pada pandangan orang lain. Ia mendongak pada Wilasa yang masih senantiasa menatapnya dengan senyum menawan.
"Apa Kakak percaya sama orang- orang indigo?"
Wilasa menghela nafas, "Kamu salah satu dari mereka?" Hena mengangguk kecil, terkesan takut. Ekawira menggenggam tangan putrinya yang mengepal di atas paha..Wilasa sendiri tersenyum sedih, "Aku iri sama Kamu, Hara", Hena menatap Wilasa dengan ekspresi bertanya, "Aku juga pingin bisa lihat mereka yang sudah meninggalkan kita karena kematian."
KAMU SEDANG MEMBACA
GHOST BESIDE YOU (CATNIPZ) ✔️
FantasyHena murid pendiam yang di ikuti hantu penasaran yang cerewet. Bagaimana akhirnya mereka bisa berteman nantinya?