20

45 2 0
                                    

Hembusan angin mulai menyelimuti Hutan Dirfis, membuat Liam merapatkan jaketnya. Dia mulai menyelusuri sumber sungai sesuai dengan perkataan seekor angsa tadi. Sumber air sungai yang akan Liam lewati akan menarahkannya ke sebuah danau

Benar saja, setelah 2 jam berjalan Liam melihat sebuah danau, yang sekelilingnya terdapat bebatuan alam. Pohon pinus pun ikut mengelilingi sungai tersebut.

Liam pun mengecek kompas miliknya dan berjalan kearah Timur sesuai yang diperintahkan, dia pun meninggalkan danau tersebut, dan memasuki hutan kembali.

Tidak butuh waktu lama, didepan Liam dia menemukan sebuah pohon yang memisahkan dari pepohonan lain, disekelilingnya ditumbuhi oleh rumput. Liam mendekati pohon itu, dan menatap buahnya yang berwarna hijau dan kuning,

"Ah jadi ini yang dinamakan buah Aconite" gumamnya sembari mengangkat salah satu tanganya kesalah satu buah tersebut

Bentuknya mirip sekali dengan buah peach, Liam menekan buah yang berwarna kuning, karena dia mengira jika yang berwana terang ini lah yang sudah matang. Tebakannya benar, karena setelah ditekan sedikit tekstur daging buah sedikit empuk. Liam memetik satu buah berwarna kuning itu, dan memasukannya kedalam jar. Liam pun langsung untuk pergi dari sana.



***

"Nyonya sudah pergi Nona" lapor anak buah Zaylee. Ibunya sedang pergi untuk bertemu dengan dewi Athena, kesempatan bagus untuk Zaylee

Zaylee melemparkan lampu tidurnya kearah kaca pintu balkonnya. Namun, pintu balkon itu masih tetap sama, dan malah lampu tidurnya yang pecah

"SIAL" umpatnya.

Dia mulai menutup matanya untuk mengumpulkan energi kekuatannya. Setelah terkumpul Zaylee, dan mengarahkan tangannya ke pintu kaca itu

BAMMMMM.....

Suara meledak seperti peledak muncul, menggetarkan perabotan yang ada di rumah. Tapi pintu itu masih tetap sama, tidak pecah sama sekali

"SIALL BAGAIMANA BISA!?" Teriaknya frustrasi. Zaylee mengatur nafasnya yang terengah-engah, kekuatannya cukup menguras tenaganya

"Zaylee!" sahut seseorang diluar balkonnya

"Aku sudah menyuruh ajudanku untuk menyampaikan informasi kepada manusia itu"

"Hey, kau tak apa-apa kan?" tanyanya cemas melihat wajah pucat Zaylee

"A-aku belum bisa membuka segel ini" ucapnya terengah-engah

"Senjatamu Zaylee. Pakai senjatamu!" serunya membuat Zaylee melebarkan matanya

Kenapa aku tidak memikirkan itu, serunya.

Eh tapi....

Senjatanya kan dia buang saat malam itu

"BODOH SEKALI KAU ZAYLEEE" teriaknya frustrasi sembari meremas rambut panjangnya, membuat temannya yang diluar ikut kaget

"Ya kau memang bodoh, sama seperti kekasihmu itu" ucap Zefiros polos dan membuat Zaylee memincingkan matanya.

Tunggu dulu...

Zaylee segera berlari menuju lemari bajunya, dia menggeser bajunya yang tergantung, menarik pengait kecil yang berada disamping lemari, dan menggeserkan kayu belakang lemarinya.

Didalam sana terdapat sebuah busur panah berukuran sedang berwarna emas, dan beberapa anak panah emas yang tersimpan dalam kantung berbentuk panjang. Itu adalah senjata lama Zaylee, sebelum dia mengembangkan senjatanya menjadi lebih canggih dan mudah dibawa kemana-mana.

Cupid Love Stories [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang