Yang baca di vote ya........" skenario Allah tidak ada yang tahu, sama seperti pertemuan kita ......"
Matahari sudah menampakkan dirinya yang begitu indah dengan cahayanya yang menyilaukan mata,tapi gadis cantik itu masih enggan beranjak dari tempat tidur nya yang nyaman.
Entah kenapa tiba-tiba ia merindukan sahabat kecilnya yang sudah lama berpisah.
Kini ia duduk bersila dengan manik mata yang tertuju pada lembaran foto yang sudah mulai mengusam dimakan waktu.
Anum tersenyum" kok tiba-tiba gue rindu sama Lo ya? Pasti lo udah gede juga dan..... Makin ganteng ,awas lo lupa Ama gue "ucapnya pada diri sendiri.Anum kembali menyimpan foto itu , ketika suara ketukan terdengar dari luar.
Ia lantas beranjak menuju pintu lalu membuka nya mendapati bunda sedang berdiri dengan kedua tangan dilipat didada .
"Baru bangun ? " Tanya bunda lembut.
" Enggak kok Bun, Anum udah bangun dari tadi,cuma........Anum males aja" Anum tersenyum membuat bunda juga ikut tersenyum.
Bunda menghela nafas" yaudah.....bunda panasin airnya dulu ya " bunda mengelus puncak kepala Anum sejenak lalu pergi menuju kamar mandi.
Anum memilih untuk merapikan buku buku berserakan yang ada diatas meja belajar miliknya dan menyiapkan buku pelajaran hari ini.
Anum adalah anak tunggal dari pasangan Sofia dan Azka , posisi nya sebagai anak tunggal membuat Anum menjadi anak kesayangan dan pastinya sangat manja. Bahkan hal sepele seperti memasak air saja ia tidak bisa , dirinya sangat bergantung pada ayah dan bundanya.
Tak lama bunda keluar " kalau sudah selesai langsung turun ya......sarapan, ayah udah nungguin"
" Iya bunda "
Bunda tidak langsung turun ia harus membereskan tempat tidur anaknya itu , bunda tersenyum kala melihat sebuah kotak yang berisi lembaran foto.
" Anum .... Anum..." Ujar bunda lalu menyimpan nya dilaci ,lalu lanjut merapikan yang lain.
Setelah merasa rapi Anum pun turun menuju meja makan yang sudah diisi ayah dan bunda,keduanya menunggu dirinya.
" Anak ayah baru bangun ya...?" Tanya ayah saat Anum tiba dimeja makan.
" Enggak kok yah.....Anum udah bangun dari tadi cuma malas mandi aja" jawab Anum.
Ayah mengangguk" yah ... Ayah ke Al aghif kan?" Tanya Anum tiba tiba.
Ayah terdiam sejenak untuk berfikir" iya sahabat kecil Anum kan ?"
" Iya .....ayah tahu dia sekarang dimana?" Tanya Anum
Ayah menggeleng " udah nggak pernah ketu lagi "
" Bunda?"
" Bunda juga ......emm emang kenapa num ?"
" Nggak ada Bun ...." Ucapnya diakhiri senyuman .
Anum melirik jam tangan yang melekat di pergelangan tangan nya " bunda.....ayah....,anum berangkat dulu ya....anu. ada jadwal piket hari ini" Anum berdiri lalu menyalami dan mencium keduanya.
" Hati hati ya sayang...."
" Iya bunda...."
" Jangan lupa sholat nya ..."
" Iya yah...."
Anum pun berangkat dengan supir pribadinya,pak Ghani.
Didalam mobil ia hanya duduk termenung,fikiranya hanya tertuju pada satu orang ,aghif sahabat kecilnya.
Hingga ia tidak menyadari dirinya sudah sampai di pekarangan sekolah.
" Neng ...." Tegur pak Ghani yang tidak dihiraukan Anum.
" Neng... Udah sampai" pak Ghani mengulang ucapannya.
" Udah sampai?" Ucapnya tersadar dari lamunannya.
" Iya neng ...dari tadi"
" Astaghfirullah....Anum.." ujarnya pada dirinya sendiri.
" Hati hati neng" Anum mengangguk lalu turun dari mobil.
setengah berlari Anum naik kekelas .
Untung saja bel masuk belum berbunyi,ia lalu menghampiri sahabat nya, nadea zaneta yang tengah sibuk membaca buku dibangku nya.
" Assalamualaikum Neta...." Sapa Anum
" Waalaikum salam Anum cantik" jawab Neta
" Ada ulangan ?"
" Enggak ...Minggu depan"
" Tugas ?" Tanya nya lagi , Neta terdiam sejenak.
" Astaghfirullah!!!! Gue lupa .....ada tugas dari pak damar ..aduhh gimana nih??" Keduanya panik
" Aduh gue juga lupa ....gue lagi malas panas panasan lagi" ucap Neta
" Jadi gimana nih ?? Jam pertama lagi ..." Balas Anum panik
Tiba tiba Abyan masuk kekelas , keduanya saling bertatapan" Lo aja yang minjam" ucap Neta
" Lo aja..."
" Abyan mau minjemin kegue .....diakan musuh gue ...Lo lupa??"
Anum menghela nafas" yaudah..." Anum berdiri menghampiri meja Abyan yang terletak dibarisan depan.
" Abyan...." Abyan menoleh lalu tersenyum
" Eh.....Anum,kenapa?" Tanya Abyan
" Emmm .....gue .......lupa ngerjain tugas dari pak damar" Abyan tersenyum
" Owhh...... nih " Abyan menyerahkan buku catatan miliknya.
" Makasih yaa.." Anum tersenyum dibalas oleh Abyan. Bukan tanpa alasan Abyan bersikap manis kepada Anum , karena dia menyukai Anum sejak lama .
Ia kembali ke tempat duduknya lalu mulai menyalin tugas bersama Neta.
Anum dan Neta bertemu saat keduanya baru menginjak bangku SMP dan berlanjut hingga sekarang, keduanya tengah duduk dikelas 2 SMA yang ada dijakarta.
Kini pak damar tengah menjelaskan materi fisika yang membuat para murid pusing, banyak dari mereka memilih tidur berbeda dengan Anum dan Neta yang fokus memerhatikan guru fisika itu menjelaskan.
Sesekali ia harus menutup mulutnya saat menguap,tak lama bel pergantian jam berbunyi menandakan jam pelajaran telah habis.
Seketika mereka berteriak senang karena pak damar akan keluar.
" Kumpulkan tugas kalian!! Anum antar keruangan bapak ya ..." Anum mengangguk dan segera mengambil semua buku catatan mereka.
" Gue bantuin ?" Tanya Abyan melihat tumpukan buku yang lumayan banyak.
" Nggak usah ..... Lagian Deket ..makasih ya.." ucap Anum
" Kalau Lo keberatan panggil gue aja "
" Iya gue duluan "
" Num.... Gue tungguin?" Tanya Neta
" Mau kemana ?" Tanya nya balik
" Kantin.... Buk Siska nggak masuk hari ini.." jawab neta
" Lo duluan aja ...... Sekalian pesenin gue .." ucapnya
" Oke.... Shipppp..."
Disepanjang koridor keadaan baik baik saja , hanya murid murid yang hanya sekedar menyapa dirinya.
Anum hanya membalas dengan senyuman membuat murid laki laki yang menyapa nya baper , dirinya sudah biasa .
Terkadang mereka memberinya bunga bahkan coklat ,tetapi Anum terus menolak nya.
Hingga.........
BRUKKKK!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect gus
Teen FictionDifollow ya... Divote ya...... Dikomen ya... Dibantu plis..... menikah dengan orang yang tidak kita cintai menyakitkan bukan? begitu pula dengan nasib yang dialami gadis muda yang baru saja menginjak bangku SMA. shanum alisbha uthailah naf...