7

25 3 2
                                    

                                 Happy Reading

                                 Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


melihat apta yang menangis arga segera menghampiri lalu memeluk erat sambil mengelus rambut apta, "maaf tdi gw berlebihan , pliss jangan nangis yaa entar gw beliin choco ice cream" rujuk arga seraya menangkup kan wajah apta ia melihat mata apta yang berair hidung ny merah dan bibir melengkung ke bawah benar-benar menggemaskan ia rasa ingin menculik dan mengurung apta hanya untuk diri nya sendiri

"ngga mauu, mau ny arga ngga marah lagi" rengek apta sambil memainkan jari arga "iyaa gw ga marah lagi tapi entar kalau gw nanyain atau cari jangan di abain okeyy"apta menganguk paham

"anjirr lah lama banget ngantri ny" dumel arka segera mendudukan diri di sebelah arga, "apta mata lu kenapa perasaan tadi ga bengkak deh" tanya arka melihat mata bengkak apta yang seperti habis menangis "eh gapapa ko tadi kelilipan doang"
setelah itu pesanan mereka datang mereka makan sambil mengobrol ringan.

arka tidak bodoh saat melihat arga dan apta berpelukan ia mengetahui kedekatan kembaranya itu, ia pura-pura tidak melihat, arka tau kembaranya itu menyukai apta melihat dari dia yang pulang malam hanya untuk mengatar-jemput, pulang membawa cokies, dan suka terseyum sendiri walaupun tidak ada hal yang lucu, sikap ny cuek dan bodo amatan membuat dia dikenal "cowo tanpa hati" di sekolah walau begitu banyak perempuan yang menyukai nya ada yang langsung mengatakan dan ada yg hanya memyembunyikan di dalam hati.

andai kalian tau arka sedang menahan rasa cemburu, ia juga menyukai apta semenjak ia ketahuan terlambat dia sudah penasaran dengan lelaki bertubuh pendek tersebut, rasa penasaran nya terbayarkan saat melihat apta keluar dri wc mulai saat itu rasa ingin memiliki pria itu begitu kuat.

Setelah mereka selesai makan bertiga, bel berbunyi menandakan waktu istirahat telah usai. Mereka segera kembali ke kelas masing-masing. Ketika jam pelajaran berakhir dan waktunya pulang tiba, Apta yang sudah membereskan peralatan tulis terkejut arka yang tiba-tiba menarik tangan nya "arkaaa apaansih ko tiba-tiba main narik² aja, gw mau di bawa kemanaa?"

"udah ikut aja" apta yang mendengar pasrah ia nurut-nurut aja, Arka mengajaknya ke parkiran, lalu dengan sigap membawa Apta masuk ke dalam mobilnya. Sepanjang perjalanan, Apta tidak tahu ke mana ia akan dibawa. Rasa penasaran memenuhi pikirannya. Ia terus menatap Arka dengan tatapan penuh tanya, namun Arka hanya tersenyum dan mengusap rambut Apta dengan lembut.

Setelah beberapa waktu, ternyata apta di bawa ke mansion mewah yang sangat luas. Gerbang otomatis membuka dengan sendirinya saat mobil mendekat, memberikan kesan megah. Mansion itu elegan dan simpel, dengan dinding putih gading, aksen kayu, dan kaca.

 Mansion itu elegan dan simpel, dengan dinding putih gading, aksen kayu, dan kaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Begitu arka memarkirkan mobilnya,ia membukakan pintu mobil untuk apta, ia megengam tangan apta untuk berada di sebelah nya, Begitu mereka masuk ke dalam, mereka disambut oleh Bi Rika, kepala pelayan perempuan yang sudah bekerja di keluarga Arka sejak ia kecil. Bi Rika juga adalah pengasuh si kembar.

"Selamat malam, den Arka dan den Apta," sapa Bi Rika dengan ramah, "Selamat sore, Bi Rika," jawab Arka. "Ada kabar apa hari ini?"

Bi Rika tersenyum dan berkata, "den arka, Papah sedang berada di dalam rumah dan sedang memasak. Beliau memberikan amanat kepada saya untuk memberitahu den arka bahwa jika Anda sudah datang, Anda harus segera menghadap Papah."

"ya, makasih bi" lantas arka dan apta pergi ke dapur, apta yang mendengar akan bertemu papah ny arka agak nervous ia merasa akan bertemu dengan calon mertua jdi apta sedang mempersiapkan diri ia meremat tangan arka, merasakan tangan apta makin erat arka bawa tangan apta untuk merangkul tangan nya, sontak mendapat kan tatapan bingung dri apta melihat wajah apta seperti itu arka hanya bisa terkekeh kecil.

Sesampainya di sana, mereka melihat Papah Arka sedang sibuk menyiapkan hidangan dengan penuh konsentrasi, "ada apa pah?" tanya arka to the point, Papah Arka menoleh dan tersenyum hangat, papah langsung mendekati putra ny segera ia memeluk tentu di balas oleh arka, papah blm menyadari ada orang di samping arka.

setelah berpelukan papah mencubit pipi arka "papah kangen bangett udah 2 minggu ga ketemu arka sama arga, di hotel sama di butik lagi banyak banget kerjaan nya" keluh papah

"kan kata arka juga apa udah mending papah di rumah aja biar ga cape atau kerja ny di rumah aja" ujar arka kemudian ia menarik tangan apta yang di samping ny " kenalin ini apta, calon mantu papah" apta membulatkan mata nya sembari melihat ke arah arka, arka hanya membalas dengan senyuman dan kedipan jail.

"ohh jadi ini calon mantu papah ko kamu ga bilang sih anak nya lucu imut gini papah seneng dehh kamu pinter nyari nya" papah mendekat dan memeluk gemas apta hanya bisa pasrah tapi ia juga senang bisa di sambut baik oleh papah.

"apta ikut papah bantu masak yaa, bentar lagi ayah datang" apta mengangguk ceria setelah itu mereka berdua mulai sibuk memasak, di sela-sela kala papah memasak beliau bercerita tentang masa kecil arka dan apta, apa saja hal yang di sukai dan di benci si kembar beliau mengatakan arka dan arga tidak pernah bertengkar paling ribut kecil tapi tidak sampai berkelahi.

apta kagum dengan cara mendidik papah, beliau tidak membeda-bedakan dan selalu menyamaratakan semua hal yng berkaitan dengan si kembar mulai dari kasih sayang nya dan banyak hal lain lgi, pantas saja anaknya tumbuh menjadi anak yang baik walau agak sedikit nakal












*tetap nulis walapun tulisan nya ga nyambung, jujur aku ga bisa bikin jokes mau bikin pun takut jadi nya garing yoweslah ga usah buat lagi pula ga ada genre comedy ny

GARDEN'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang