chapter 四

288 47 24
                                    

HAPPY READING

04






Hari ini adalah hari Jumat menandakan jadwal Hyunjin menginap di apartement Jisung akan dimulai. Setiap Jumat Hyunjin akan pulang ke rumah pukul lima dan mengemasi pakaiannya, lalu menginap di apartement Jisung dan kembali hari Minggu sore. Setelah dari kantor Hyunjin pulang ke rumah dengan hati yang riang karena akan segera bertemu dengan kekasih hatinya itu, saat sampai di rumah ia terkejut melihat Felix sudah ada di rumah yang biasanya setiap hari Jumat Felix pulang malam.

"Kau sudah pulang?" Tanya Hyunjin ketus sembari berjalan mendekati dapur.

"Mmm." Felix hanya mengangguk, tangannya masih fokus memotong beberapa apel.

Hyunjin terus melirik Felix, yang berputar di kepalanya yaitu 'pertengkaran apa lagi yang akan ia mulai'. Hyunjin merasa was-was setiap saat karena biasanya mereka bertengkar setiap bertemu, walaupun sejak kejadian Felix tidak makan, mereka belum bertengkar lagi sampai detik ini.

Hyunjin berjalan masuk ke dalam kamar, ia tidak ingin berlama-lama di rumah dan berbicara dengan Felix. Ia mengemasi beberapa pakaian, lalu ia memasukannya ke dalam tas berwarna hitam dan segera keluar kamar, Felix masih memperhatikannya dari dapur.

Untuk menghindari pertanyaan, Hyunjin berniat langsung pergi, namun telepon rumahnya berbunyi. Karena Hyunjin yang berada dekat dengan telepon, akhirnya Hyunjin yang mengangkatnya. Ternyata itu panggilan dari rekan kerjanya, ponsel Hyunjin mati sehingga mereka menghubungi telepon rumah, Hyunjin menyimpan tasnya dan berjalan menuju kamarnya untuk mencari laptopnya.

Saat Hyunjin sibuk menelepon, Felix berjalan mendekati tas hitam yang dijatuhkan oleh Hyunjin. Ia melihat resleting tas itu sudah tidak berfungsi, lalu Felix pergi ke kamarnya membawa sebuah tas yang sama persis dengan tas Hyunjin, hanya saja miliknya berwarna coklat. Felix kembali ke ruang tengah, lalu ia mengeluarkan pakaian Hyunjin dari tasnya. Terlihat Hyunjin hanya menggulung pakaiannya, lalu Felix melipat pakaian Hyunjin dan dimasukkan ke dalam tas berwarna coklat.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Hyunjin, yang baru saja kembali ke ruang tengah.

"Kau buta?" Datar Felix "Aku melipat pakaianmu."

"Untuk apa?" Hyunjin berjalan mendekati Felix yang sedang duduk di sofa.

"Tas mu rusak." Felix mengangkat tas Hyunjin yang rusak. "Aku memindahkannya ke tas yang lebih baik, dan kau tidak melipat pakaianmu jadi aku melipatnya untukmu." Felix benar-benar mengatakannya tanpa ekspresi apapun walaupun matanya tetap terlihat sendu.

Hyunjin duduk di sofa yang berada di depan Felix dan memperhatikan suaminya yang melipat pakaiannya dengan apik. Hyunjin berpikir apa yang sedang direncanakan Felix sebenarnya sehingga ia tidak mengomel lagi.

"Besok aku akan berangkat ke Italia selama seminggu." Felix memulai topik.

"Terus?" Tanya Hyunjin.

"Aku―" Felix menelan ludahnya. "Aku hanya ingin mengatakannya saja."

"Kau tidak bilang juga aku tidak peduli." Hyunjin mengatakannya dengan nada acuh.

Felix yang sedang melipat tiba-tiba berhenti, hanya beberapa detik lalu ia melanjutkan kegiatannya lagi. Hyunjin melihat Felix benar-benar tidak memberikan reaksi apapun.

"M-maksudku, ini sudah kebiasaan rutinmu. Setiap bulan kau selalu pergi untuk pekerjaanmu." Hyunjin merasa sedikit bersalah dengan jawaban sebelumnya karena Felix tidak bereaksi apa-apa.

SoulmateWhere stories live. Discover now