10

334 36 1
                                    

Hari-hari mereka jalani seperti biasanya, tak terasa, usia kehamilan Ashley sudah 9 bulan. Azizi pun meminta izin untuk tidak berkuliah sementara, jika bayi sudah lahir, mungkin Azizi akan mengambil kelas secara online. Karena ia harus mengurus kedua anak kembarnya.

Beberapa waktu lalu, orangtua Ashley dan Azizi berkumpul ditempat tinggal mereka berdua, tujuan mereka kesana adalah membahas mengenai Ashley yang akan berkuliah selepas melahirkan.

Maka, anak kembar mereka akan dititipkan di rumah orangtuanya. Namun, Ashley diperbolehkan untuk berkuliah saat kedua anaknya berusia 5-6 bulan.

Sayangnya, kampus impian Ashley berada diluar kota jakarta. Kampus impian Ashley berada di kota Bandung, Institut Teknologi Bandung atau biasa disebut dengan singkatan ITB. Azizi memperbolehkan Ashley untuk berkuliah di kota sana.

Kedua orangtua mereka pun tak mempermasalahkan hal tersebut, mereka mendukung Ashley untuk menuntut ilmu di kota Bandung. Apalagi, kota Bandung adalah kota impian Ashley untuk menetap disana.

Sedangkan Azizi, setelah ia membereskan kuliahnya, ia berencana untuk menetap di kota Yogyakarta. Tempat kelahiran Shania, ibundanya. Tetapi, Azizi mengalah. Ia mengikuti apa yang Ashley inginkan.

Azizi akan membereskan kuliahnya secepat mungkin. Jika ia selesai berkuliah dijakarta, ia akan menyusul istrinya di kota Bandung dan tentunya membawa kedua anaknya.

Setiap malam, Azizi selalu mengajak bayi yang didalam perut Ashley untuk berbicara. Dan setiap Azizi bertanya, si bayi selalu menendang perut ibunya, Ashley.

Keluarga yang sempurna, itu yang selalu Azizi inginkan. Azizi selalu berdoa itu kepada Tuhan selepas beribadah, dan itu dikabulkan. Azizi tak pernah menyangka, bahkan ia akan menjadi seorang ayah diumur nya yang terbilang masih muda. Begitu pula dengan Ashley, ia pun tak pernah berpikir bahwa dirinya akan menjadi seorang ibu diumurnya saat ini.

Ia pernah berpikir, dirinya akan menikah diumur 25th, dan akan menikmati masa mudanya terlebih dahulu.

Didalam ruangan yang cerah, ada satu manusia, seseorang itu menguatkan seorang perempuan yang sedang berada diatas kasur empuk. Mereka sedang menunggu operasi sesar selesai, operasi yang akan mengeluarkan dua buah hatinya. Dengan bantuan dokter dan suster disana, dan doa-doa dari keluarga mereka yang sedang menunggu diluar ruangan sana. Akhirnya, manusia yang mereka tunggu-tunggu selama 9 bulan ini sudah lahir.

Azizi menangis terharu melihat perjuangan istrinya, Ashley. Selama sembilan bulan ini, ia selalu tak bisa tertidur nyenyak, dan membawa dua manusia di perut yang pastinya berat.

Kedua anak mereka berjenis kelamin perempuan semua. Mereka segera dibersihkan di ruangan yang lain, dan menyuruh Azizi untuk mengadzani putri-putrinya itu, dan Ashley ditangani kembali oleh dokter.

Diluar, keluarga sudah menunggu untuk melihat kedua anggota keluarga baru mereka, tak lupa dengan kamera yang siap sedia untuk memotret bayi.

Setelah dua kotak bayi dan perawat yang mendorong kotak tersebut keluar, semua keluarga berbondong-bondong kearah kotak itu untuk melihat bayinya. Tak lama dari itu, Azizi mengikuti perawat dibelakang, dan banyak keluarga yang mengucapkan selamat atas kelahiran putrinya.

Setelah kedua anak tersebut dibersihkan dan juga sudah di adzani oleh sang ayah, mereka akan disimpan di ruangan bayi dirumah sakit sana untuk sementara waktu. Jika sang ibu sudah terbangun dari tidurnya, bayi akan diantarkan keruang inapnya untuk diberikan ASI.

Banyak sekali keluarga Azizi dan Ashley menanyakan apa nama dari kedua putri mereka itu. Namun, Azizi memilih untuk tak memberi tahukan terlebih dahulu, ia akan memberitahukan namanya setelah Ashley terbangun.

Only And Youngest Child [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang