🤍: 14

67 17 5
                                    

∧,,,∧ ~ ┏━━━━━━━━┓
( ̳• · • ̳) ~ ♡ Hanyuna ♡
/ づ ~ ┗━━━━━━━━┛
_____________________________


"Kak Heeseung bisa bantu bentar?"

"Oke,"

"Kak Hanbin, balonnya?"

"Ini. Matthew, hati-hati,"

••••

"Yuna. Semua udah kamu beresin?"

"Bundaaa. Bunda udah nanya hal yang sama tiga kali lho, Yuna udah siapin semuanya," Yuna memegang kedua pundak Suzy untuk menenangkannya.

"Kamu yakin? Buku? Dasi? Semua lengkap?" tanya Suzy sekali lagi.

Yuna tersenyum teduh, "Bun. Yuna pamit yaa. Nanti telat," Yuna memberi kecupan selamat tinggal pada pipi Suzy lalu meninggalkan rumah menuju halte bus seperti biasanya. Namun, kali ini tujuannya berbeda. Yuna akan menuju ke sekolah SMA Base One, sekolah barunya.

Drrt... drrtt...

"Halo?"

"Lo dimana?"

"Masih di bus,"

"Oh kalo udah sampe tunggu dilapangan yaa? Gue masih nunggu Taeyoung,"

"Hm iya. Itu Haewon dimana?"

"Haewon? Terakhir nelpon gue nyuruh tunggu di lapangan juga. Mobil bokapnya pecah ban. Sekarang montir lagi benerin mobilnya,"

"Oh,"

"Yaudah gue matiin ya. Tunggu dilapangan jangan lupa!"

"Hm iya. Bye,"

Yuna mematikan handphonenya. Ia melihat sekeliling, tepat saat bus berhenti disebuah sekolah bertuliskan SMA Base One.

"Sekolah barumu?" tanya sopir bus.

Yuna mengangguk untuk menanggapi, "Benar, Paman,"

"Wahh baiklah, selamat atas kelulusanmu kemarin,"

"Terimakasih paman. Aku permisi,"

"Baiklah, hati-hati,"

"Eung! Terimakasih paman,"

Yuna melompat dari bus dengan semangat. Obrolan singkatnya dengan Pak sopir membuat Yuna merasa lebih semangat.

Ia benar-benar merasakan perbedaan antara SMP dan SMA. Bertemu dengan orang-orang yang sama membuatnya lupa jika ini hari pertamanya di SMA.

"Huh, mereka belum sampe? Jadi ini gue nunggu dilapangan?" Yuna menghela nafas panjang.

Memang benar siswa baru lainnya juga menunggu dilapangan. Mereka berbincang bersama membuat perkumpulan yang dengan sendirinya terbentuk.

Yuna duduk disalah satu kursi dekat lapangan. Ia melihat banyak siswa yang mengobrol satu sama lain. Sementara dirinya? Hanya duduk sendirian.

Itu memang yang diinginkannya, namun terkadang ia juga mulai merasa kesepian.

"Huh.. kayaknya emang gue harus punya kenalan di SMA ini," gumam Yuna.

"Gue mau, kok,"

Seorang laki-laki menghampiri Yuna. Ia memakai seragam yang sama seperti Yuna, hanya saja ditambah dengan hoodie berwarna coklat muda.

Yuna mencoba menebak siswa dihadapannya ini, "Lo.. Jaehyun?"

"Yup," siswa laki-laki itu mengangguk semangat sembari duduk disamping Yuna alias calon kakak iparnya itu.

          

"Lo sekolah disini?" tanya Yuna.

"Yaa kenapa enggak? Kakak gue aja disini," jelas Jaehyun enteng.

Sekolah SMA Base One ini termasuk beberapa sekolah ternama. Banyak siswa yang mengejar sekolah ini tentunya. Tak terkecuali Yuna, Jaehyun dan teman-teman mereka.

"Oh. Kak Hanbin sibuk ya?" tanya Yuna ragu-ragu.

"Iya, kak Hanbin soalnya mantan anggota osis. Jadi dia bantu-bantu yang lain," jawab Jaehyun.

Mendengar jawaban Jaehyun, Yuna hanya mengangguk paham. Ia hanya kebingungan untuk mencari topik obrolan.

"Ett tunggu. Ini harus gue panggil lo, Yuna atau kakak ipar?" Jaehyun tersenyum simpul. Jika tidak bisa menganggu kakaknya hari ini, dia bisa mengganggu calon kakak iparnya. Benar, bukan?

"Jaehyun, lo-

"Jae!! Sini!!" teriak seseorang.

"Ck ganggu aja. Iyaa! Eh Yun, gue duluan. Bye- eh? Lo kenapa sendirian?" tanya Jaehyun bingung.

"Gue lag-

"Yaudah ikut aja gue. Gue kenalin ke temen-temen gue,"

"Eh, eh tunggu!"

Jaehyun menarik tangan Yuna. Membantunya untuk mewujudkan keinginan Yuna. Ya, memiliki kenalan lebih banyak di SMA.

*****

"Semuanya, hari ini hari pertama kalian masuk SMA. Kakak ucapkan selamat buat kalian semuanya," sambutan hangat yang diberikan oleh Sunghoon, selaku ketua osis tahun ajaran kali ini.

"Sebelum itu, perkenalkan dulu. Kakak Sunghoon, ketua osis tahun ajaran kali ini," jelas Sunghoon.

Ya, baru saja beberapa hari yang lalu setelah kelulusan Zhang Hao dan teman-temannya. Sekolah ini melantik posisi perangkat osis tahun ajaran baru.

Sunghoon dan teman-temannya baru saja dilantik beberapa hari yang lalu. Itu artinya Heeseung, Hanbin dan anggota osis seangkatannya sudah purnabakti sehingga tak akan mengikuti kegiatan osis dengan aktif.

"Pertama-tama, mari kita dengarkan kata sambutan dari Pak Seungcheol selaku bapak kepala sekolah," ucap Sunghoon. Lalu ia membiarkan Pak Seungcheol untuk menyampaikan kata sambutan.

Prok prok prok....

"Terimakasih. Bapak ucapkan selamat atas kalian yang sudah diterima di sekolah ini. Bapak harap kalian belajar sungguh-sungguh seperti kakak kelas kalian dan berhasil mengejar cita-cita kalian semuanya,"

•••

"Acara utama kita akan dijelaskan oleh Jay dan Matthew," Sunghoon memberikan mic ke dua wakilnya, sebelum dirinya meninggalkan panggung.

"Nah, disini saya Matthew dan rekan saya..

"Jay,"

"Akan menjelaskan mengenai kegiatan yang sudah disusun oleh kakak kelas kita. Pertama-tama kita ucapkan terimakasih besar atas kontribusi besar mereka terhadap sekolah,"

Prok prok prok...

"Terimakasih kak,"

"Aish, itu juga tanggungjawab kami. Kalian tak perlu berterimakasih," jawab Heeseung yang memantau dari samping barisan.

"Ahh baiklah. Kalau begitu, kakak akan melanjutkan kegiatannya. Kegiatannya adalah mengumpulkan tandatangan anggota osis," ucap Matthew.

"Artinya, kalian harus mendapatkan tandatangan anggota osis sebanyak mungkin yang kalian bisa. Pemenang terakhir adalah mereka yang mendapatkan tandatangan terbanyak akan mendapatkan hadiah," jelas Jay.

"Hadiahnya apa? Pemenangnya akan mendapatkan tropi," sahut Matthew.

"Waktu dimulai dua puluh menit kedepan. Sekarang kalian boleh istirahat dan mengobrol bersama," jelas Jay.

Perlahan-lahan rombongan itu pun mulai bubar. Tentu yang pertamakali bubar adalah barisan guru dan kepala sekolah. Bahkan para anggota osis juga mulai bubar untuk beristirahat. Mereka sudah mengurus hal ini sejak beberapa minggu yang lalu.

"Hari udah mau siang. Kegiatannya belum mulai juga. Lo berdua mau ngapain?" tanya Beomgyu.

Hanbin dan Heeseung menggeleng bersamaan. Mereka juga bingung harus berbuat apa. Mereka sudah purna tugas osis, artinya mereka tak perlu mengambil tugas aktif dalam kegiatan osis kedepannya.

"Ke kantin ajalah kuy," ajak Beomgyu bersemangat.

"Yuklah. Panas juga. Mau beli minum dingin," ucap Heeseung.

"Ikut," Hanbin membututi keduanya menuju kantin. Hanbin hendak membeli minuman dingin.

Tak lama kemudian...

"Na!"

"Eung? Kak Hanbin?"





╰┈➤ To be continued 🤍

Things to Say || Hanyuna [✓]Where stories live. Discover now