Setelah bimbingan proposal nya selesai, Ayna langsung kembali ke sekre BEM dengan lemas
"Ya Allah gimana gue bisa ngadapin mas Gibran sekarang" ucap gadis itu lesu
Sepanjang jalan, Ayna berpikir keras bagaimana cara meminta maaf kepada suaminya, meskipun Gibran tidak tau alasan dibalik kemarahan Ayna tapi tetap saja, sikap Ayna kemarin sangat kekanak-kanakan, ia mendiamkan suaminya tanpa mengetahui kejadian yang sebenarnya
Saat melewati parkiran, perhatian Ayna teralihkan pada rombongan dosen yang baru saja keluar dari gedung kampus, Ayna menghentikan langkahnya sejenak melihat beberapa wajah dosen yang sudah familiar bagi nya, namun tanpa sengaja matanya melihat wanita yang tadi berpapasan dengannya di ruangan Gibran
Wanita itu tampak asing bagi Ayna, apakah dia dosen baru? Ayna terus bertanya dalam hati. Saat rombongan dosen itu mulai memasuki mobilnya masing masing, wanita asing itu terlihat kebingungan untuk mencari tumpangan
Salah satu dosen disana menyeletuk asal
"Bu Yasmin sama pak Gibran aja, kebetulan mobil pak Gibran kosong tuh"
"Iya Bu, kalo sama saya nanti istri saya marah, kan ga enak hehehe" tukas pak Sapto yang membuat dosen dosen lain juga tertawa
"Pak Gibran, Bu Yasmin ikut sama bapak ya?" Kali ini Bu Evki yang bersuara
Gibran menoleh dan hanya memberikan anggukan yang menandakan Yasmin boleh ikut bersamanya
Mereka semua pun masuk kedalam mobil dan begitu juga dengan Yasmin, ia dengan canggung masuk ke mobil Gibran, sementara pemilik mobil hanya diam dengan wajah temboknya, ia tampak terlihat tidak peduli dengan gadis disebelahnya itu
Ayna melihat situasi itu dari jarak yang cukup dekat, namun baginya itu adalah hal biasa dan wajar ketika dosen memberikan tumpangan pada dosen lainnya, gadis itu tidak terlalu mengambil pusing saat melihat Gibran satu mobil dengan wanita lain, ia pun kembali melangkahkan kakinya ke sekre BEM dengan santai
Sementara itu, Yasmin dan Gibran tidak saling berbicara satu sama lain, mereka hanya diam dan larut dalam pikiran masing-masing. Hingga akhirnya Yasmin memulai pembicaraan lebih dulu
"Kabar kamu gimana Gibran?" Tanya nya takut takut
"Baik" jawab pria itu singkat
"Bagus deh kalo gitu, kamu udah lama jadi dosen di sini?" Tanya Yasmin lagi
"Baru 4 bulan" Gibran kembali menjawab alakadarnya
Yasmin terlihat sangat gelisah, ia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi masih bingung bagaimana cara memulai nya
"Gib, aku mau minta maaf buat ..."
"Ga perlu minta maaf, kamu ga ada salah" Timpal Gibran spontan
Yasmin mengehela nafas panjang "Aku yang salah Gib, aku yang ..."
"Udah aku bilang ga perlu minta maaf, kamu ga perlu bahas bahas masalah itu lagi, aku juga udah lupain semua tentang kita"
Leher Yasmin terasa tercekat, Gibran yang dulu ia kenal kini benar benar sudah berubah
Akhirnya gadis itu memilih diam sambil menahan air mata nya, ia melempar pandangan nya ke arah lain agar tidak terlihat oleh Gibran
Sementara Gibran, ia pun merasakan sakit yang sama seperti yang dirasakan Yasmin saat ini, kisah masa lalu mereka kini mulai terulang kembali di ingatan pria itu, kisah yang membuat Gibran semakin sedih saat mengingatnya
10 menit kemudian, mobil Gibran dan Yasmin berhenti di sebuah gedung besar yang cukup tinggi, bersamaan dengan itu mobil mobil dosen lain juga datang bersamaan, rombongan dosen itu kemudian masuk ke dalam sana. Hari ini mereka akan mengadakan rapat sekaligus temu ramah dengan pihak kampus lain yang ingin mengadakan kerja sama dengan kampus Ayna
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfectionist Husband
RomanceGibran Aditya Pratama, dosen konglomerat sukses nan tampan harus rela berpisah dengan kekasih nya karena terhalang oleh restu orang tua, Perjalanan cintanya dihiasi dengan kisah cinta yang begitu rumit Hingga akhirnya, perjodohan membuat Gibran terp...