Cahaya matahari memasuki celah gorden dengan kilauan yang membuat seseorang terbangun dari tidurnya.
Junjie membuka matanya perlahan, cahaya dari mentari membuatnya menyipitkan mata sejenak dan menyesuaikan retra nya dengan cahaya itu.
Pemuda itu melihat ruangan disekitarnya yang tampak asing, ini bukan kamarnya.
Sebuah ingatan muncul di kepala junjie ketika dirinya menuju apartemen milik zhiguang setelah itu zhiguang memberikan nya minum lalu ingatannya habis.
Junjie mencoba duduk tapi bagian belakang nya terasa sangat sakit dan perih.
Seketika mata itu membola sempurna, junjie langsung melihat tubuhnya yang berada dibawah selimut.
"A-aku .... Mana pakaian ku?"
Tubuhnya polos tanpa sehelai pakaian melekat disana.
Kamar itu telah kosong , tidak ada siapapun.
Junjie mencoba berdiri dengan susah payah lalu menuju cermin
Dirinya sangat terkejut ketika melihat kondisi tubuhnya yang benar-benar kacau.Terdapat tanda kemerahan dimana, bagian dada, leher, pangkal paha nya semua dipenuhi oleh bekas kemerahan.
Seketika air mata junjie jatuh dengan sendirinya.
Dirinya merasa sangat kotor sekarang, tubuh yang ia jaga telah ternodai dan itu semua oleh zhiguang, pria yang sangat ia cintai nya.Junjie memunguti pakaian miliknya yang tergeletak dilantai lalu memakai nya.
Tidak ada orang lain dikamar ini, pemuda yang memperlakukan nya seperti ini entah pergi kemana.
Tanpa menunggu waktu lama junjie segera mengambil barang-barang nya dan pergi meninggalkan apartemen milik zhiguang, meskipun dirinya sedikit kesulitan untuk berjalan karena bagian bawahnya memang cukup sakit.
Junjie menaiki taxi untuk pulang kerumahnya , karena bagian bawahnya sangatlah sakit.
Ingatan junjie semalam hanya sebatas zhiguang memberikan minum padanya, setelah itu tidak ada lagi yang di ingatnya.
15 menit kemudian junjie tiba dirumahnya setelah membayar ongkos taxi dia pun turun.
Saat junjie membuka pintu tiba-tiba sebuah botol kaca terlempar ke arahnya , untung dirinya refleks menghindar dan botol itu mengenai dinding , tetapi serpihan kaca itu mengenai pipinya sehingga menimbulkan luka di dahi serta pipinya membuat darah merah itu mengucur dari wajahnya.
"Kenapa kau baru pulang sekarang? " Itu suara ayahnya , perkataan itu memasukan indera pendengaran junkyu
"A-aku menginap dirumah teman ku pah" Jawab junjie sedikit gugup dan terbata-bata
Ayahnya memandang junjie dengan tatapan seolah merendahkan
"Aku akan membunuhmu jika kau merusak nama baik keluarga ini Huang Junjie" Ujar ayahnya , junjie hanya menunduk takut dengan air mata yang telah berkumpul di pelupuk matanya.
"Cepat pergi dari hadapanku pembawa sial" Usir ayahnya dengan nada yang cukup tinggi membuat junjie tersentak sehingga pemuda itu bergegas ke kamarnya.
Junjie merebahkan tubuhnya diatas kasur kecil miliknya.
Kasur itu tidak empuk seperti milik zhiguang, tetapi junjie nyaman berada disini."Mama..... junjie kangen mama. Kenapa mama harus nyelamatin junjie waktu itu. Harusnya biarkan junjie saja yang mati sehingga Ayah tidak membenci junjie seperti ini" Pemuda itu menatap langit-langit kamarnya, dirinya sangat membutuhkan pelukan ibunya sekarang.
Umurnya masih 18 Tahun , tetapi cobaan dan masalahnya sangatlah banyak sekali.
"Jujur saja junjie udah lelah ma" Karena telah lelah menangis pemuda itu pun akhirnya tertidur, meninggalkan semua masalahnya untuk sesaat.
Biarkan mimpi yang membawanya kedalam suasana yang bahagia sementara waktu tanpa masalah dalam hidupnya.
🍫
Keesokan harinya, junjie kembali memulai rutinitas nya seperti biasa.
Bangun pagi-pagi sekali, memasak untuk sarapan papa dan dirinya sendiri.
Setelah semua hidangan itu selesai, junjie langsung bergegas ke kamar mandi.
Memakai seragam sekolahnya, mengecek kembali jadwal pelajaran hari ini dan memasukan buku-buku yang akan dia bawa untuk mendukung proses pembelajaran.
Junjie menatap dirinya di cermin, bekas itu terlihat jelas di lehernya.
Junjie mengambil syall berwarna coklat menutupi bekas kemerahan itu agar tidak menjadi tanda tanya sahabat nya.
"Papa junjie berangkat sekolah dulu, sarapan sudah siap diatas meja" Teriak junjie, meskipun tidak mendapatkan jawaban dari ayahnya.
Junjie berjalan kaki menuju sekolahnya , karena sekarang masih cukup pagi dan bayak waktu yang dia miliki, sekalian menghemat pengeluaran hari ini.
40 menit menempuh dengan berjalan kaki, junjie pun tiba disekolah nya.
Sebelum memasuki gerbang junjie menghirup nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan.
Sesuai dugaan, junjie adalah orang pertama yang tiba dikelas.
Kelas akan dimulai 30 menit lagi yaitu pukul 08.00Selagi menunggu junjie lebih memilih untuk membaca novel kesukaannya yaitu tentang Omegaverse.
"Jika saja aku di dunia mereka, kondisiku bukanlah kesialan" Gumam junjie pelan
"Apanya yang bukan kesialan?" Tanya seseorang membuat junjie terkejut.
"Qiushi!! Kau mengagetkanku" Pukul junjie pelan pada bahu nya
"Maaf-maaf, habisnya kau terlalu fokus dengan novel itu sampai-sampai tidak mengetahui aku telah datang" Ujar Qiushi lalu sedikit mengintip novel milik junjie
"Tentang apa itu?" Tanya nya penasaran
"Omegaverse" jawab junjie
"Wahh, aku juga menyukai tema itu. Jika ada Alpha di dunia ini pasti akan sangat menyenangkan" Ujarnya menggebu-gebu sambil membayangkan sosok Alpha idamannya.
Dirinya juga sama seperti junjie, memiliki kelainan penyimpangan seksual.
"Kenapa kau memakai syall? Sekarang bukan musim dingin" Ujarnya lagi membuat junjie sedikit panik.
"Ohh itu.... Itu karena aku sedikit tidak enak badan" Bohongnya membuat qiushi menempelkan tangannya ke dahi junjie.
"Memang sedikit hangat, Bagaimana kalau kita ke UKS saja?" Sarannya
"Tidak perlu, aku masih sanggup menerima pelajaran"
Mendengar itu qiushi hanya mengangguk mengiyakanKelas semakin ramai orang berdatangan karena jam pertama akan segera dimulai.
Seperti biasa ketika Zhiguang dan Nanzhu memasuki kelas para perempuan akan sedikit heboh menyapa mereka, tentunya kedua pemuda itu akan menyapa balik.
Junjie yang melihat zhiguang tiba seketika menundukkan wajahnya dan menutupnya dengan novel miliknya.
Tangannya sedikit bergetar dan ketakutan.
Qiushi yang peka dengan orang disekitarnya langsung bertanya padanya
"Xiao Huang, kau kenapa? Apakah tubuhmu sakit. Kita harus ke UKS sekarang" Ujarnya membuat sebagian orang mengalihkan atensi kepada mereka.
Begitupun dengan zhiguang, dirinya langsung mendekati meja junjie dan qiushi.
Hal itu semakin membuat junjie gemetar
"Ada apa dengannya?" Tanya zhiguang pada qiushi"Sepertinya junjie sakit, bisakah kau mengatakan pada guru nanti. Aku akan membawanya ke UKS" Ujar Qiushi membuat zhiguang terdiam sejenak, dan tersenyum.
"Biarkan aku yang mengantarnya ke UKS, Aku adalah ketua osis dan menjadi tugas ku untuk membantu siswa lainnya" Ujar zhiguang mencoba meyakinkan qiushi.
Mendengar itu qiushi langsung menyetujui nya, ini bisa jadi kesempatan mereka untuk semakin dekat.
Itu yang dipikirkan qiushi sambil senyum-senyum.
Junjie memegang erat tangan qiushi, bermaksud agar dia menolak tawaran zhiguang.
Tetapi itu disalah artikan olehnya, qiushi berpikir junjie pasti gugup karena bersama dengan orang yang ia cintai.
"Semoga kalian semakin dekat nanti xiao huang" bisik qiushi ditelinga junjie
"A-aku tidak mau qiushi" bisik junjie menolak itu
Ayolah alasan dia seperti ini karena pemuda itu, dan sahabat nya ini melemparkannya kedalam masalah.
"Tolong antarkan dia ke UKS dengan selamat ya" Ujar qiushi menahan senyumnya
"Tentu saja" Zhiguang segera membantu junjie untuk berdiri
Junjie sangat tidak mau pergi dengannya, dan melirik sahabatnya meminta pertolongan
Tetapi qiushi malah menyemangati dirinya dengan mengatakan "JIAYO"
Junjie hanya bisa pasrah saja dengan keadaan yang tidak memihaknya.
🍫
🍫
🍫
Double update hehe
Sampai jumpa lagi
Seperti biasa tinggalkan jejak setelah membaca, vote and komen.
Paii paii 😍