Hi all...
Gimana nihh kabarnya??
Baca chapter ini sampai akhir yaa?
Happy reading all...
" Mah, aku masuk dulu yaa? " Pamit Catalina pada sang mama.
" Iya cantik, semangat ya sekolah nya.. " balas sang mama dengan senyum manis.
" Iya mah, " balas Catalina.
Catalina berjalan memasuki gedung sekolah. Ia mencoba mengingat dimana kelas nya berada. Ia terus berjalan menaiki anak tangga menuju lantai dua.
Sesampainya di lantai dua, ia masih terus berjalan di koridor untuk mencari kelas nya. Ada sekitar lima menit ia berkeliling di lantai dua untuk mencari kelas nya, hingga ia pun akhirnya berhenti.
Catalina belum yakin dimana kelasnya berada. Ia pun memilih melihat pemandangan di bawah, hingga ia memberanikan diri untuk bertanya kepada siswi di sebelahnya.
" Permisi, maaf kalo boleh tau kamu kelas berapa ya?, " tanya Catalina.
" Oh iya boleh, aku kelas 7B, " balas siswi itu.
" Kelas 7B juga? Kalo boleh tau kelas nya dimana ya?, " tanya Catalina.
" Lha ini..., " ujar siswi tersebut sambil menunjuk ruangan yang berbeda tepat di belakang Catalina.
" Oalah ini toh, makasih ya. Maaf ngerepotin, aku lupa soalnya, " balas Catalina sembari menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal.
" Ohh, iya gapapa. ngomong - ngomong namamu siapa?, " tanya siswi itu.
" Catalina, kalo kamu?, " balas Catalina.
" Damara, salam kenal ya Catalina?," ujar nya.
" Oh iya, salam kenal. Aku masuk dulu ya Damara?," izin Catalina.
" Iya, " balas Damara.
Catalina memasuki kelas, lalu ia duduk di tempat duduk yang sama seperti seminggu lalu. Beberapa menit kemudian, Elena datang. Ia duduk di sebelah Catalina lagi.
" Hai, " sapa Elena.
" Hai, " sapa balik Catalina.
" Kamu udah bawa semua perlengkapan nya? " Tanya Elena.
" Udah kok, kamu El?, " tanya Catalina balik.
" Aku juga udah, " balas Elena sambil tersenyum.
In another place...
" Selamat pagi Ketos kuu... " Sapa seseorang.
" hmm... " balas Arthur.
" Lesu banget, kenapa Thur?, " tanya seorang lainnya.
" Sabumi, aku mimpi dia lagi, " balas Arthur.
" Dia? dia siapa?, " tanya orang bernama Sabumi.
" Shindu, " balas Arthur.
" Dia bilang apa?, " tanya Sabumi.
" Dia bilang disana dingin banget sab, " jawab Arthur.
" terus, dia bilang apa lagi?, " tanya Sabumi kembali.
" Ya dia bilang, dia nggak bisa pulang karena badannya belum ketemu, " jawab Arthur.
" emang sampai sekarang belum ketemu kah badannya si shindhu? , " tanya Sabumi.
" Kalo aku denger - denger berita nya sih, belum ya. Tapi ya nggak tau, " jawab Arthur.
Semua yang berada di situ terdiam. Mereka semua tidak tau harus mengatakan apa. Hingga salah seorang dari mereka membuka suara.
" Emang gimana sih kejadiannya, kok dia bisa tenggelam?, " tanya salah seorang dari mereka.
" Ya dia awalnya ngancem mau lompat ke laut, tak kira dia ya cuma bercanda tapi nggak taunya malah beneran, " balas Arthur dengan nada sedikit meninggi.
" Udah, tenangin pikiran mu dulu Thur. Habis ini kan kamu ngampu MPLS kelas 7, " ujar Sabumi.
" Iya, bener tuhh. Habis ini kan ketemu adek - adek gemes Thur, " goda temannya yang lain.
" Nah, bener tuhh... dah ada incaran belum? nek aku sih udah yaa, " celetuk Sabumi.
" Aduhhh Sab, Arthur kok mbok tanya, jelas dah ada lah. Ya nggak Thur?, " ujar temannya yang lain.
" Hmm, ya dah ada. Kok bisa tau kamu?," tanya Arthur.
" Iya taulah, Mada gitu lohh, " ujar seorang bernama Mada tersebut dengan bangga.
" Eh siapa Thur?, " tanya Sabumi.
" Ra - ha - si - a, kamu sendiri siapa?, " balas Arthur.
" Ya kamu kasih tau sek, nek kamu dah ngasih tau baru tak kasih tau, " lanjut Sabumi.
" Nggak mau, kamu kasih tau aku dulu
nanti gantian, " balas Arthur." Boleh, aku dulu, " kalah Sabumi akhirnya.
" Siapa?, " tanya Arthur.
" Tau Astoria 7A?, " tanya Sabumi.
" Tau, anaknya guru seni budaya itu kan?, Kenapa?, " tanya Arthur.
" Ya itu orangnya, " lanjut Sabumi.
" Hah? tenan?, " tanya Arthur dan Mada tak percaya.
" Iya, kenapa?, " tanya Sabumi.
" Beda agama wehh..., " balas Arthur.
" Eh masa?, " tanya Sabumi.
" Iya, Bu Kartini kan Katolik, ya anaknya pasti juga Katolik dong, " balas Arthur.
" Temboknya tinggi banget ya sab?, " goda Mada.
........
Kasian ya Sabumi :(
Makasih dah baca chapter ini sampai akhir....
Maaf ya kalo alurnya cringe, xixixi...
Jangan bosen baca cerita ini ya..
Jangan lupa vote...
Love you all...
Bye bye, see u in next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Catalina
RomanceHai semua. ini karya ke-2 ku. semua alur dan karakter murni hasil khayalan author yaa. . . . . . Cover: Pinterest (diedit dikit) maap yaa kalo ada yg typo :( dan maaf banget kalo alurnya ga jelas + cringe :( sekilas info: ada beberapa dialog yg pak...