Saat Paul dan Salma sedang asik bercengkrama didalam lift,pintu lift terbuka dilantai 6.Rony dan Bella yang sudah berdiri didepan lift tertegun melihat mereka,yang lebih kaget adalah Bella.Dia masih menatap Salma dalam diamnya."Mau masuk gak?".Tanya Paul yang masih menahan agar pintu lift tidak tertutup.
"Bel..".Rony menarik ujung lengan baju Bella.
Bella mulai tersadar,apa yang dia lihat saat ini memang nyata.Dia segera berlari memeluk Salma yang juga masih diam menatap mereka. Salma juga ikut kaget saat melihat Rony dan Bella sudah berdiri didepannya.
"Sal...gua minta maaf yah?gua salah ya,Sal?Luh marah ya sama gua?".Ucap Bella yang mulai terisak dalam pelukan Salma.
"Jangan gitu,bel...Aku pergi karena keinginan ku sendiri kok".Salma mengusap punggung Bella yang bergetar.
Mereka yang melihat hanya bisa diam,lain halnya dengan gadis kecil yang ada digendongan Rony.Seperti nya dia mulai paham,siapa yang ibunya peluk saat ini.
"Pih,ini mamih yah?".Tanya gadis itu pada Rony,dia menunjuk Salma yang menatapnya bingung.
"Emm...Caca tenangin mama yah?tuh mamanya lagi sedih".Rony mengalih kan pertanyaan gadis itu pada ibunya yang masih sibuk menyeka air mata.
"Iya nak,ini mamih yang suka papih ceritain".Ucapan Bella semakin membuat Salma bingung,dia menatap Bella dan Rony secara bergantian.
"Besok Luh ke kelurahan deh mak!bikin KK sama Rony,udah lengkap dah tuh keluarga Luh".Ucapan Paul tentu saja membuat Rony melempar tatapan tajamnya.
"Gak usah sembarangan kalo ngomong!".Paul mengaduh karena Salma memukul lengannya.
"No no no!mamih gak boleh pukul- pukul.Kalau om bule nakal,biar papih aja yang marahin,mamih gak boleh pukul-pukul yah...".Gadis kecil itu menggoyangkan jari telunjuknya didepan wajah Salma dengan wajah yang terlihat sangat menggemaskan.
"Iya sayang...".Salma tersenyum memandang wajah gadis itu."Dia umur berapa sih,bel?kok pinter banget?ngomongnya gak cadel lagi?". Tanya Salma pada Bella,sembari mengusap pipi gadis kecil itu.
"Sayang...kenalan dulu sama mamih".
Bella tidak menjawab pertanyaan Salma,dia malah menyuruh putrinya untuk memperkenal kan diri pada Salma.
"Perkenalkan namaku Salsa Angelica, aku biasa dipanggil Caca sama papih, jadi semua orang ikutan panggil Caca deh!Umur ku 3 tahun,tapi kata mama aku harus sekolah,supaya aku bisa jadi dokter kayak papa...".
Gadis yang ternyata bernama Salsa itu memperkenalkan dirinya pada Salma dengan menaruh telapak tangannya didada.Cara bicara Salsa yang sangat lucu membuat Salma semakin dibuat gemas dengan tingkah anak itu.
"Masyaallah...pinter nya anak mu, bel..".Salma mencubit pelan pipi Salsa yang cabi."Sekarang kamu kelas berapa sayang?".
Salsa tidak menjawab,dia malah menatap Bella yang menaruh telunjuk nya didagu,dia pura-pura seolah sedang berfikir."Berapa,pih?".Gadis itu berbalik menatap Rony karena tidak sabar menunggu jawaban dari ibunya.
"Nol besar!".Jawaban Rony diucap kan ulang oleh Salsa.
"Nol besar!".
Semua yang ada didalam lift pun tertawa melihat tingkah menggemas kan gadis kecil itu.Salsa memang anak yang pintar,diusianya yang sebentar lagi menginjak 4tahun,dia sudah bisa berbicara dengan lancar.Biasanya anak seusia Salsa akan berbicara dengan kalimat yang tidak jelas atau masih sulit untuk merangkai kalimat panjang,tapi tidak untuk Salsa.Salma yang sejak tadi dibuat gemas dengan tingkah anak itu refleks mendekat dan mendusel kedua pipi chubby Salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta Merestui [End]
Short Storyini cerita lanjutan "Tak Bermuara",asli gw bikin ini terpaksa banget karena request an dari anak ikan🤦🏼♀️ udahlah,nikmatin aja alur ceritanya.❤️ Inget guys!ini hanya fiksi💙