BAB 7 : MAAF

271 25 0
                                    

pagi ini Caca rasanya ingin pulang saja dan tidak jadi Bekerja, karena sungguh dia merasa benar-benar malu untuk bertemu dengan mahen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pagi ini Caca rasanya ingin pulang saja dan tidak jadi Bekerja, karena sungguh dia merasa benar-benar malu untuk bertemu dengan mahen.

Masalah Caca yang membentak bosnya beberapa hari yang lalu membuat gadis Cantik itu ketar-ketir sampai saat ini.

Kemarin malam memang ia berhasil menghindari mahen saat makan malam, tapi sekarang Caca rasa dirinya sudah tidak bisa lepas lagi, jika saja mae-nya tidak mengancam akan melarang Caca bekerja jika tidak di perusahaan mahen, maka Caca tidak akan mau berangkat bekerja seperti saat ini.

"Arghhh!!! Aku harus bagaimana." Erang Caca frustasi  sembari menjambak rambut tebalnya.

"Mau sampai kapan kamu kayak orang gila tarik-tarik rambut sendiri kayak gitu?" Ujar mahen yang baru saja tiba.

Caca mendongak, terkejut saat tahu yang baru saja berbicara adalah mahen.
"Eh! pa..pak mahen, selamat pagi pak hehehe."

"Masuk bacakan jadwal saya hari ini." Ujar mahen sekali lagi, dan tanpa basa-basi langsung masuk kedalam ruangannya.

"Ba..baik pak."

Ha? Apa ini? kenapa mahen tampak biasa saja, seperti tak pernah terjadi apa-apa, Caca di buat bingung oleh pemuda dengan muka datar itu.

"Ah sudahlah nanti saja dipikirkan, sekalian minta maaf juga." segera Caca masuk  mengikuti perintah atasannya.

"Jadwal bapak hari ini, jam 9 rapat dengan tim talent manager MD entertainment karena akan ada rombakan peraturan baru, kemudian jam 11 bapak akan mengevaluasi anak trainee yang akan debut tahun ini, setelah istirahat makan siang bapak ada janji dengan bapak Jefry di kantor beliau, membahas mengenai saham yang akan di akusisi oleh pak Noval, selebihnya bapak free."
Jelas Caca panjang lebar

"Hmm.. baiklah."

"Iya pak, kalau begitu saya permisi." Ujar Caca pamit dengan sopan kakinya melangkah lebar hendak keluar ruangan, akan tetapi suara mahen menghentikan langkahnya itu.

"Siapa yang bilang kamu boleh pergi?" Ucap mahen dingin membuat Caca merinding sekujur tubuh.

'aduh apa lagi kali ini? apa pak mahen akan membalas ku dengan cacian seperti yang  kulakukan kemarin? ahhh.... Aku belum siap huhuhu... 😭' batin Caca berteriak

Pada akhirnya mau tidak mau Caca membalikkan badan menghadap mahen lagi dan berkata, "Emm... ada apa ya pak?"

"Kamu tidak ingat? Atau pura-pura lupa?"

Caca ketakutan, benar dugaannya mahen pasti akan memarahinya kali ini, "Emm itu... Saya ..."

"Ckk kamu ini sela..."

"Caca minta maaf pak, hiks... Caca minta maaf, seharusnya Caca tidak bersikap kasar kepada atasan hiks... Caca minta maaf jangan pecat hiks ... Caca ya pak."  Tangisan putri bungsu Jo dan thenia menggema.

BOSKU CALON SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang