Case Close

2 1 0
                                    

AKP Maheswara Anggasta Danadyaksa,atau kerap di panggil AKP Mahes merupakan seorang perwira di kepolisian yang kini menangani unit II Jatanras. Sudah hampir dua tahun setelah ia bertemu dengan aleana,kini ia kembali bertemu dengan wanita ceroboh itu.

Dua tahun lalu,tepat setelah satu Minggu kenaikan pangkat nya dari IPTU menjadi AKP.  sebuah berita di tv cukup membuat seisi kantor Polisi gaduh, pasalnya pada berita tersebut di sebut kan bahwa kenaikan pangkat nya merupakan hasil campur tangan Komisaris jenderal Polisi Sudirman Atmadijaya yang merupakan kakeknya. Dan yang pertama kali menyiarkan berita tersebut adalah Case Close, sebuah acara televisi yang baru saja mengudara sekitar dua Minggu saat itu.

"Selamat malam,selamat berakhir pekan. Mulai sekarang hingga enam puluh menit ke depan,saya Arunika  Pravenna akan memandu anda semua dalam acara Case Close. Dimana semua kasus yang belum tersentuh,akan kami pecahkan disini!" Begitu slogan yang Arunika,
Pembawa acara itu sebutkan saat pertama kali memulai siaran berita nya.

"Sudah satu Minggu semenjak ditunjuk nya kenaikan pangkat seorang IPTU menjadi AKP pada unit Jatanras II Polda,dan di duga ada unsur campur tangan dari Kalangan atas kepolisian Indonesia. Dimana Komisaris Jenderal Polisi Sudirman Atmadijaya yang diketahui merupakan sang kakek,membantu cucunya untuk mencapai pangkat AKP baru baru ini.  Berikut bukti bukti yang telah kami siapkan!" Berita terus berlanjut selama enam puluh menit,jumlah penonton melonjak saat itu. Isu isu seperti ini memang akan selalu hangat di kalangan masyarakat.

Begitu pula di kantor,satu hari penuh setelah penayangan berita tersebut. Nama Maheswara melambung tinggi,nama nya di sebut dan menjadi buah bibir di mana mana. Maheswara yang saat itu berfikir tak sedewasa sekarang merasa ini adalah sebuah ketidak Adilan,walaupun kakek nya merupakan jajaran orang penting kepolisian. Tak pernah sedikitpun ia merengek tentang pekerjaan atau pangkat nya pada sang kakek.

Ia tetap mengikuti akpol selama 4 tahun, menjadi IPDA selama 3 tahun. Lalu di lanjut menjadi seorang polisi dengan pangkat IPTU selama 6 tahun sebelum akhirnya kini memiliki pangkat AKP, selama total 13 tahun tersebut ia tak pernah sedikitpun mendapatkan perlakukan berbeda atau perlakuan khusus hanya karena ia cucu dari seorang yang berpangkat tinggi di kepolisian.

Bahkan Kakek nya atau lebih akrab ia panggil Abah tersebut memerintahkan pada semua bawahan nya untuk memperlakukan Maheswara selayaknya anggota Akpol lain,tak boleh ada sedikit pun perbedaan yang akan mengakibatkan kecemburuan.

Satu hari setelah penayangan berita tersebut Maheswara datang stasiun TV The News dengan semua bukti yang ia miliki tentang tuduhan yang tertuju padanya,di sana ia meminta untuk bertemu dengan produser acara tersebut. Dan bertemulah ia dengan aleana,sumpah demi apapun. Saat melihat wajah aleana, Maheswara benar benar ingin mengoyak wajah gadis di hadapannya saat itu.

Maheswara berencana untuk mengajukan tuntutan pencemaran nama baik,namun saat itu Bambang meminta dan memohon untuk tidak membawa hal ini ke jalur hukum. Sebagai ganti nya,The News dan Case Close akan meminta maaf di depan publik secara terbuka.

Ternyata setelah aleana selidiki,semua bukti yang di kirim oleh seorang anonim tersebut merupakan bukti bukti palsu. Anonim tersebut juga ternyata rekan seperjuangan Maheswara selama menjadi anggota Akpol yang ternyata memiliki rasa tak suka pada Maheswara,dari sana lah Maheswara benar benar menghindari wartawan atau para pekerja televisi. Terutama produser televisi bernama Aleana Janetrra.

Maheswara menggelengkan kepalanya ketika kembali teringat kejadian dua tahun lalu yang membuat dirinya mengenal aleana,pria tersebut kini tengah bertugas untuk memintai keterangan korban selamat dari SMA Bhakti Dharmawangsa dua tahun lalu.

Walau sebenarnya senior nya dahulu sempat memintai keterangan,namun menurut Maheswara masih banyak hal janggal yang menurut Maheswara tak masuk akal. Itu sebabnya ia dan IPTU Argantara Diratama,atau IPTU Arga memutuskan untuk kembali memintai keterangan pada korban.

"Bener yang ini rumah nya?" Tanya Maheswara melihat sebuah rumah dengan halaman yang cukup berantakan.

"Iya bang,alamat nya sih bener!" Jelas Argantara, Maheswara mengangguk lalu melangkah memasuki halaman rumah tersebut.

Terlihat seorang pria paruh baya yang menatap nya dari ambang pintu, Maheswara dengan cepat menghampiri pria tersebut.

Maheswara tersenyum pada pria tersebut, dan disambut senyum hangat pria tersebut. Pria itu Ahmad, Ayah dari Zahira.

"Selamat siang pak,saya AKP Maheswara Anggasta Danadyaksa. Beserta rekan saya IPTU Argantara Diratama,niat kami kemari untuk memintai keterangan Zahira. Anak bapak,apa anak bapak ada di rumah?" Tanya Maheswara langsung pada tujuan utama nya.

"Maaf sebelumnya,ada urusan apa ya?" Tanya Ahmad,pria yang sebelumnya tersenyum ramah tersebut berubah menjadi pria yang terkesan tak suka dengan kedatangan mereka.

"Kami berdua berencana untuk memintai keterangan zahira terkait kasus SMA Bhakti Dharmawangsa, menurut laporan yang saya baca. Anak bapak sempat melaporkan kasus pelecehan seksual,serta ancaman pembunuhan dari pihak yayasan SMA Bhakti Dharmawangsa.."

Ahmad menatap tak suka ke arah Maheswara,
Jika sebelumnya sang istri begitu alergi dan tidak menyukai jurnalis. Maka ia akan lebih alergi dan anti pada jajaran kepolisian di Indonesia, menurut nya karena kelalaian pihak berwajib lab anak nya berubah menjadi seperti sekarang. Zahira yang kini Ahmad lihat bukan lah Zahira yang dahulu, Zahira yang ceria. Zahira yang memiliki banyak teman,kini gadis itu lebih sering mengurung diri di dalam kamar. Tak memiliki teman,bahkan sulit untuk di ajak berkomunikasi.

"Untuk apa!? Semua kesaksian Zahira telah dia jelaskan dua tahun lalu! Kalau kalian memang berencana menyelesaikan kasus yang baru baru ini terjadi,jangan pernah libatkan anak saya!" Ucap Ahmad dingin.

"Tapi pak,kami membutuhkan keterangan tambahan dari Zahira untuk menambah kecurigaan kami!" Tambah Argantara meyakinkan Ahmad.

"Dua tahun sejak kasus tersebut,Zahira mulai mengurung dirinya. Dia juga semakin sulit untuk diajak berkomunikasi,kalau saja saat itu kalian percaya pada kami. Zahira tak akan terpuruk seperti ini!" Suara ahmad mulai meninggi.

"Siapa pak?" Tanya Mulan yang baru saja dari kamar Zahira untuk mengecek keadaan anaknya itu.

"Rekan nya mbak aleana Bu,mereka ngasih kartu nama kalau kalau mbak aleana sibuk untuk dihubungi!" Ujar Ahmad menyembunyikan fakta.

"Saya minta,kalian lebih baik pulang. Saya tidak akan mengizinkan kalian untuk kembali memintai keterangan untuk anak saya!" Baik Maheswara dan Argantara sama sama menghela nafas dan memutuskan untuk kembali ke kantor tanpa membawa apapun.

Sepanjang jalan Argantara tak henti hentinya menghela nafas "Padahal ini bisa jadi clue besar ya bang!" Ujar Argantara.

"Dapet bukti emang susah ga,lo kalo mau gampang mending nyari tukang Seblak di jakarta. Gampang,udah merajalela dimana mana!" Timpal Maheswara.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana nih gimana,ternyata ada saingannya aleana nih buat dapet kasus SMA Bhakti Dharmawangsa. Tapi seperti apa yang udah aleana bilang, pokok nya hambatan apapun yang ada di depannya bakalan di jabanin demi kelangsungan acara Case Close

Case CloseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang